Penamaan "Wonosari" sendiri memiliki beberapa versi salah satunya yang terkenal dikalang Masyarakat Wonosari sendiri adalah karena wilayah ini dahulu dibabad/dibuka oleh seorang yang bernama KI Demang Wonoprawiro dengan bantuan Nyi Niti Sari. Karena proses pembukaan lahan dari semua hutan menjadi sebuah perkampungan pada zaman dahulu adalah bukan perkara yang mudah. Di dalamnya masih terdapat banyak binatang buas, lebatnya pohon pohon besar, rimbunnya semak belukar, disamping dari sisi supranatural banyak makhluk dari alam lain yang masih mendiami hutan ini, maka untuk membuka lahan inipun diperlukan upaya yang luar biasa dan tidak dilakukan oleh sembarang orang. Hingga kelak dikemudian hari masyarakat mengabadikan nama Wonoprawiro dan Nitisari yang digabung menjadi Wonosari sebagai bentuk apresiasi setinggi tingginya untuk mengenang jasa kedua orang pemberani tersebut.
Batas
Kepanewon Wonosari memiliki batas-batas sebagai berikut:
Wonosari memiliki iklim muson tropis (Am) dengan curah hujan sedang hingga rendah dari Juni hingga Oktober dan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi dari November hingga Mei.
Adapun suku lain selain Jawa yakni suku Sunda sekitar 0,69% dari total penduduk provinsi. Kemudian suku Melayu 0,45%, Tionghoa 0,33%, Batak 0,27%, Madura 0,15%, Minangkabau 0,15%, dan beberapa suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia yakni 1,43%, juga tinggal di sini.[5]
Bahasa
Selain bahasa resmi nasional yakni bahasa Indonesia, bahasa yang umumnya atau banyak digunakan di tempat ini adalah bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang ada di provinsi DI Yogyakarta termasuk sebagai bahasa Jawa dialek Yogyakarta-Solo.[6] Bahasa Jawa di Yogyakarta dan Solo memiliki perbedaan dialek dan subdialek, dengan bahasa Jawa yang ada di berbagai daerah di Indonesia, seperti di provinsi Lampung, Sumatera Utara, Bali (Kabupaten Buleleng), dan lainnya, perbedaan berkisar 51% hingga 80%.[6]
Agama
Tahun 2021, jumlah penduduk Kapanéwon Wonosari sebanyak 89.359 jiwa, dengan kepadatan 1.167 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk Kapanéwon Wonosari berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 91,93%, kemudian Kekristenan 8,04% dimana Katolik 5,01% dan Protestan 3,03%. Sebagian lagi menganut agama Hindu 0,01%, Buddha 0,01% dan Kepercayan 0,01%.[2]