Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Walter Buch

Walter Buch
Ketua Pengadilan Tertinggi Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman[a]
Masa jabatan
27 November 1927 – 8 Mei 1945
FührerAdolf Hitler
Sebelum
Pendahulu
Bruno Heinemann
Pengganti
Jabatan dihapus
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1883-10-24)24 Oktober 1883
Bruchsal, Kadipaten Agung Baden,  Kekaisaran Jerman
Meninggal12 September 1949(1949-09-12) (umur 65)
Schondorf am Ammersee, Bayern,  Jerman Barat
Partai politikPartai Buruh Nasional-Sosialis Jerman
ProfesiPerwira Militer, Hakim
Karier militer
Pihak Kekaisaran Jerman
Dinas/cabangTentara Darat Kekaisaran Jerman
Masa dinas1902-1918
PangkatMayor
Satuan
  • Infantry Regiment 114
  • Infantry Regiment 57
  • Infantry Regiment 112
Pertempuran/perangPerang Dunia I
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Walter Buch (24 Oktober 1883 – 12 September 1949) adalah seorang hakim dan perwira Sturmabteilung dan Schutzstaffell pada era Nazi Jerman. Buch merupakan bapak mertua Martin Bormann. Sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Partai, Buch dipandang sebagai tokoh penting dalam Partai Nazi. Namun, karena desakannya untuk menuntut tokoh-tokoh Partai utama dalam masalah moral, dia mengenyampingkan Adolf Hitler, dan kekuatan serta pengaruhnya secara bertahap berkurang menjadi tidak berarti dalam partai. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Buch digolongkan sebagai pejabat utama rezim Hitler atau Hauptschuldiger dalam proses denazifikasi pada tahun 1948. Buch mengakhiri hidupnya pada tanggal 12 September 1949.

Awal kehidupan dan karir

Dilahirkan di Bruchsal, Buch merupakan anak dari Presiden Senat pada Pengadilan Tinggi Baden. Buch menyelesaikan pendidikan di Gimnasium Konstanz dan mulai berkarir di dunia militer pada tahun 1902 sebagai seorang perwira taruna dan bertempur dalam Perang Dunia I sebagai seorang perwira terlatih dan komandan kompi. Selama Perang Dunia I ia diberikan penghargaan Salib Besi kelas I dan II. Pada tahun 1918 ia keluar dari militer dengan pangkat terakhir sebagai seorang Mayor. Buch menolak untuk mengucapkan sumpah setia ketentaraan kepada Republik Weimar yang baru saja berdiri. Ia kemudian aktif dalam Liga Veteran Baden. Pada tahun 1919 ia bergabung dalam dunia politik dengan menjadi anggota Partai Rakyat Nasional Jerman (DNVP/Deutschnationale Volkspartei) hingga tahun 1922. Selama ia menjadi anggota Partai DNVP, ia juga menjadi anggota dari Deutschvölkischer Schutz- und Trutzbund yang merupakan Federasi Anti-Semit paling aktif, paling besar dan paling berpengaruh di Jerman[1].

Tahun 1922 Buch bergabung ke Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman (NSDAP/Nazi) karena ketertarikannya pada propaganda anti-Semit. Buch kemudian diangkat menjadi Pemimpin Grup Lokal (Ortsgruppenleiter) untuk wilayah Karlsruhe. Buch kemudian masuk ke dalam keanggotaan Sturmabteilung (SA) pada bulan Januari 1923[2]. Pada pertengahan 1923, Stoßtrupp-Hitler (Pasukan Kejut-Hitler) yang terdiri dari delapan anggota SA membentuk sebuah pasukan pengawal pribadi Hitler. Buch kemudian direkrut sebagai anggota dari organisasi terdepan Schutzstaffell ini.

Buch berpartisipasi dalam Bierkeller Putsch pada tanggal 9 November 1923 dan lolos dari penangkapan paska peristiwa tersebut karena banyak pemimpin SA yang kabur dari Jerman. Buch kembali ke München pada awal 13 November 1923 diutus oleh Hermann Göring – yang kabur ke Innsbruck – untuk memastikan para pasukan partai yang terguncang mentalnya tidak melemah semangatnya. Buch membangung ikatan dengan Kelompok SA yang dilarang pemerintah, dan beroperasi melalui teknik rahasia dan bertanggung jawab atas kepemimpinan SA sampai ia ditahan pada 1924. Buch mempertahankan hubungan kontaknya dengan Hitler yang dipenjara di Penjara Landsberg dan kepemimpinan ilegal partai di Austria. Selanjutnya ketika Partai NSDAP dilarang oleh pemerintah, kekhawatiran Hermann Göring akan terjadinya perpecahan partai menjadi kenyataan. Setelah bebasnya Hitler dari Penjara Landsberg pada bulan Desember1924, Hitler membangun ulang partai pada 27 Februari 1925. Buch pun kembali bergabung dan terus menjadi anggota hingga bulan November 1927[2].

Ketua Pengadilan Tertinggi Partai (USCHLA)

Komite Mediasi dan Penyelidikan (Untersuchungs- und Schlichtungs-Ausschuss atau USCHLA) didirikan pada bulan Desember 1925 untuk menyelesaikan permasalahan dan pertentangan di dalam Partai. Pada 27 November 1927, Hitler mengangkat Buch sebagai Plt. Ketua Pengadilan Tertinggi Partai dan resmi didefinitifkan sebagai Ketua Pengadilan Tertinggi Partai pada 1 Januari 1928. Kantor Pusat USCHLA berada di Braunes Haus, München[3]. Lalu sebagai tambahan dalam memperkuat organisasi tingkat nasional USCHLA, dibentuk pula komponen USCHLA pada tingkat lokal dan Gau. Keputusan komponen-komponen tingkat lokal dan Gau ini dapat diajukan banding pada USCHLA Pusat dengan hak spesifik untuk mereferensikan apa yang disebut sebagai "Alasan Tinggi Partai" sebagai penghakiman tunggal untuk menolak keputusan komponen USCHLA tingkat lokal ini. Hitler menggunakan ini sebagai payung yang mengontrol permasalahan dan pertentangan didalam Partai NSDAP.[4]. Buch tidak memiliki pelatihan legal dan mencoba untuk mencegah para pengacara professional sebagai hakim partai, Buch lebih memilih untuk mengandalkan pendukung lama Partai (Alter Kämpfer) karena dia memercayai mereka untuk membagikan pandangannya tentang Partai. Dua anggota USCHLA lainnya pada saat Buch menjadi ketua adalah Hans Frank dan Ulrich Graf[5].

Setelah Partai NSDAP berkuasa, USCHLA diubah menjadi Mahkamah Tertinggi Partai (Oberste Parteigericht) pada 1 Januari 1934. Buch tetap dipertahankan sebagai ketua dan juga diberikan gelar sebagai Oberster Parteirichter (Hakim Tinggi Partai). Mahkamah ini diberikan wewenang untuk melakukan penyelidikan, memberikan penilaian dan mengambil tindakan disiplin terhadap para anggota Partai NSDAP. Tindakan disiplin yang diambil bisa berupa teguran, dipecat dari jabatan yang dipegang, atau dipecat dari keanggotaan partai. Jika anggota partai terlibat dalam kejahatan pidana apapun, Mahkamah Tertinggi Partai akan merujuk pada hasil pengadilan untuk tindakan disiplin yang akan diambil. Bagaimanapun setiap, pernyataan dan putusan dari Mahkamah Tertinggi Partai tidak mengikat pada pengadilan pidana. Pengadilan membutuhkan persetujuan Hitler untuk menjalankan keputusannya, yang terkadang dia tolak untuk mengabulkannya.

Pada tahun 1934, Buch menjelaskan bahwa Pengadilan Partai sangat penting sehingga :

Pengadilan Partai selalu menganggap diri mereka sebagai pengencang besi yang menyatukan bangunan kebanggaan Partai Nazi, yang telah dibangun oleh para pemimpin politik dan pemimpin SA. Menyelamatkannya dari keretakan dan guncangan adalah tugas terbesar pengadilan Partai. Hakim Partai hanya terikat pada hati nurani Sosialis Nasional mereka, dan bukan bawahan pemimpin politik, dan mereka hanya tunduk pada Führer.

Buch bertindak berdasarkan pada keyakinannya terhadap Pembantaian Para Pemimpin Sturmabteilung pada Malam Pisau Panjang yang terjadi pada bulan Juni 1934. Buch memiliki bukti-bukti melawan Stabschef SA- Ernst Röhm dan kolega-koleganya dengan mengumpulkan aduan-aduan tentang aktivitas-aktivitas homoseksual diantara para pemimpin SA. Buch melakukan perjalanan atas perintah Hitler ke Bad Wiessee dan hadir saat penangkapan Röhm[6]. Buch merasa bahwa Röhm dan rekan-rekan pemimpin SA-nya seharusnya menghadap Mahkamah Agung Partai dan tidak diberitahu tentang eksekusi singkat mereka sampai setelah kejadian tersebut[7]. Namun, pengadilan Partai pimpinan Buch di semua tingkatan sangat aktif dalam pembersihan besar-besaran berikutnya terhadap personel SA di seluruh Reich. Buch mengingatkan pengadilan bahwa tugas mereka adalah melayani Partai, bukan “kebenaran objektif”[8]. Tidak ada angka akurat mengenai jumlah mereka yang diusir dari Partai dalam pembersihan besar-besaran, tetapi mereka termasuk anggota organisasi politik dan juga SA[9].

Buch percaya bahwa Nasionalis-Sosialis harus mengangkat sebuah revolusi demi sebaik baiknya moral dalam politik, dan Buch menggunakan jabatannya untuk mempertajam perlawanannnya terhadap kejahatan dan korupsi. Buch tidak akan membatasi dirinya untuk membiarkan pertentangan yang terjadi dalam partai, tetapi juga menginvestigasi atau memberikan sanksi terhadap kegagalan moral pribadi. Buch merasa bahwa kesetiaan suami istri dan keluarga akan menstabilkan landasan Nasionalis-Sosialis. Buch sering menginginkan hukuman karena pelanggaran moral para pemimpin partai. Perlawanannya terhadap moral ini membuat ia memiliki banyak musuh diantara rekan sejawat partainya, termasuk para Gaulaiter yang sangat kuat perngaruhnya seperti Joseph Goebbles, Julius Streicher dan Wilhelm Kube. Sebagai tambahan Hitler tidak memiliki informasi mengenai kehidupan para rekan partainya selama mereka tetap loyal dan menghindari skandal terbuka[10]. Sebagai konsekuensinya, pengaruh Buch dalam partai menjadi surut, sebagaimana yang ditunjukkan oleh beberapa petinggi partai terkenal dalam kasus perlawanan mereka melawan figur figur partai lainnya sebagai mana berikut :

  1. Pada akhir tahun 1935, Gauleiter Kumark, Wilhelm Kube berselingkuh dengan sekretarisnya, menghamilinya dan memulai proses perceraian dengan istrinya. Buch menjadi marah karena hal ini dan memarhi Kube dalam sebuah surat karena tindakanya menyelingkuhi istrinya dan sikap toleransi Kube terhadap bawahannya dalam kasus yang serupa. Mahkamah Partai kemudian memulai penyelidikan terhadap dakwaan korupsi, nepotisme dalam kepemimpinan Kube sebagai seorang Gauleiter dan mengeluarkan sebuah teguran keras[11]. Namun Hitler enggan untuk memberhentikan kawan lamanya dan memanggil Buch ke Kantor Kekanseliran Reich untuk memberikan Buch teguran pribadi pada 14 November[12]. Kemudian pada April 1936, sebuah surat tertulis mendakwa bahwa istrinya Buch adalah seorang setengah Yahudi. Berdasarkan hasil penyelidikan Gestapo, surat tersebut berasal dari Kube yang ditulis sebagai bentuk balas dendamnya terhadap Buch. Mahkamah Tertinggi Partai kemudian mengeluarkan sebuah teguran resmi pada Agustus 1936 dan mencopot Kube dari semua jabatannya. Namun atas perintah Hitler Kube diizinkan untuk mempertahankan pangkat dan seragam Gauleiter "kehormatan". Seluruh urusan mesum ini tidak berarti apa apa untuk mengembalikan Buch ke rahmat baik Hitler[13].
  2. Buch juga bertanggung jawab karena mengapurkan ekses anggota partai selama pogrom Kristallnacht pada 9 November 1938. Sekitar 30 anggota partai didakwa dan hampir semua kasusnya digugurkan atau hanya diberikan hukuman ringan. Laporan Buch yang dikeluarkan pada bulan Februari 1939 menyatakan bahwa pembunuhan yang terjadi "dilakukan atas dasar perintah yang tidak jelas atau dugaan ... tetapi dimotivasi oleh kebencian terhadap Yahudi ... [atau] dimotivasi oleh resolusi yang tiba-tiba terbentuk dalam kegembiraan saat itu"/ Buch menolak mempertahankan pertanggungjawaban terdakwa untuk mengikuti arahan selanjutnya. Namun, karena ia menganggap bahwa Menteri Propaganda Reich Joseph Goebbels sebagai penghasut "tatanan samar" semakin mengasingkan Buch dari kepemimpinan Nazi[14].
  3. Pada awal 1940, Buch memulai proses hukum Julius Streicher, Gauliter Gau Franconua karena sikapnya yang dipandang tidak bertanggung jawab dan memalukan partai. Streicher didakwa telah mengambil harta Yahudi setelah Kristallnacht; menyebarkan cerita bohong tentang Hermann Göring – dengan mendakwa bahwa Göring seorang yang impoten dan anak perempuannya yang bernama Edda hamil dengan menggunakan inseminasi buatan; dan perilaku tercela lainnya, termasuk yang berkaitan dengan urusan dewasa. Streicher kemudian dibawa dihadapan Mahkamah Tertinggi Parta dan pada 16 Februari 1940 telah didakwa karena "tidak cocok dalam kepemimpinan partai" dan mencabut jabatannya dari partai[15]. Namun Hitler berpandangan bahwa Streicher adalah kawan lama dan yang paling loyal. Hitler mempertimbangkan untuk membatalkan putusan dan menyingkirkan Buch "si tua bodoh", tetapi, pada akhirnya, Hitler memutuskan untuk mengizinkan Streicher mempertahankan gelar Gauleiter dan melanjutkan sebagai penerbit Der Stürmer. Hal ini semakin membuat hubungan Buch dengan Hitler semakin tegang[16].
  4. Pada November 1941, Hitler memberhentikan Gauleiter Gau Selatan Westphalia, Josef Wagner dari jabatannya dan memerintahkan Wagner supaya disidang dihadapan Mahkamah Tinggi Partai dengan didakwa oleh penyimpangan ideologi dengan tetap menjadi seorang Katholik dan memasukkan anaknya ke sekolah biara. Sebagai tambahan istri Wagner juga keberatan karena dipaksa untuk menikahkan anak perempuannya dengan seorang anggota SS. Wagner mempertahankan dirinya dan pada bulan Februari 1942, Wagner dibebaskan dari segala tuduhan.[17] Hitler kemudia marah dan menolak untuk meratifikasi keputusan Mahkamah dan merespon dengan teguran keras yang berujung pada pemecatan Wegner dari partai meskipun mahkamah sebenarnya terpaksa dalam membuat keputusan tersebut.[18]

Setelah serangkaian peristiwa-peristiwa diatas membuat Hitler bertindak melawan Buch, dan pada akhir November 1942, Buch kehilangan kuasa yang masih ada dengannya. Hitler mengeluarkan dekrit bahwa Mahkamah Tertinggi Partai tidak lagi dapat menangani kasus yang berkaitan dengan ideologi. Sebagai tambahan para Gauleiter ditetapkan sebagai hakim banding dalam Mahkamah Partai pada tingkat Gau dan Hitler mendelegasikan kewenangan untuk mengkonfirmasi Keputusan Mahkamah Tertinggi Partai kepada Ketua Kekanseliran Partai Nazi, Martin Bormann[18]. Bormann sejak saat itu kadang-kadang membatalkan hukuman yang dijatuhkan oleh Pengadilan dan di lain waktu mengganggu pertimbangannya, menunjukkan keputusan apa yang dia harapkan darinya. Buch mencoba untuk mempertahankan independensi tindakannya tetapi akhirnya menolak untuk memimpin sesi Pengadilan dan secara efektif menarik diri dari posisinya[19]. Dalam interogasi pasca perang, dia mengaku telah menawarkan untuk mengundurkan diri dan bergabung dengan tentara beberapa kali selama Perang Dunia Kedua tetapi tawarannya tidak pernah diterima[20].

Dipenjara dan bunuh diri

Dokumen Penahanan Walter Buch

Mendekati berakhirnya perang di ranah Eropa, Buch ditangkap oleh Tentara Amerika Serikat pada 30 April 1945. Buch dikategorisasikan sebagai penjahat utama dalam sebuah Mahmakah denazifikasi pada tanggal 3 Juli 1948 dan dihukum selama lima tahun dalam kamp buruh. Sebuah banding pada tanggal 29 Juli 1949 kembali menegaskan statusnya sebagai penjahat utama tapi mengurangi masa tahanannya menjadi 3,5 tahun penjara dan akan dibebaskan terhitung sejak awal ia berada di penjara[21]. Beberapa minggu setelah bebas dari penjara, pada tanggal 12 September 1949 ia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, menggunakan cara menyayat pergelangan tangannya dan melemparkan dirinya ke Ammersee. (Langener Zeitung, 16 September 1949)

Tanda jasa dan kehormatan

Catatan

  1. ^ Komite Mediasi dan Penyelidikan dari 27 November 1927 sampai 1 Januari 1934

Daftar referensi

  1. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 104-106.
  2. ^ a b Miller & Schulz 2015, hlm. 110-111.
  3. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 111-114.
  4. ^ Orlow, Dietrich: The History of the Nazi Party: 1919-1933 (University of Pittsburgh Press), 1969, p. 170, ISBN 0-8229-3183-4.
  5. ^ William L. Shirer, The Rise and Fall of the Third Reich (Simon & Schuster, 1960), p. 122.
  6. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 122-123.
  7. ^ Williams, Max (2015). SS Elite: The Senior Leaders of Hitler's Praetorian Guard. I. Fonthill Media LLC. hlm. 166. ISBN 978-1-78155-433-3. 
  8. ^ Orlow 1973, hlm. 118.
  9. ^ Orlow 1973, hlm. 121-125.
  10. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 122.
  11. ^ Miller & Schulz 2017, hlm. 145-146.
  12. ^ Orlow 1973, hlm. 167.
  13. ^ Miller & Schulz 2017, hlm. 146-148.
  14. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 128.
  15. ^ Bayerische Landesbibliothek, Julius Streicher.
  16. ^ Lang 1979, hlm. 145.
  17. ^ Lang 1979, hlm. 290.
  18. ^ a b Orlow 1973, hlm. 409.
  19. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 121.
  20. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 114.
  21. ^ Miller & Schulz 2015, hlm. 131.
  22. ^ a b c d e f Miller & Schulz 2015, hlm. 132.
  23. ^ Miller 2006, hlm. 442.

Bibliografi

  • Miller, Michael D.; Schulz, Andreas (2017). Gauleiter: The Regional Leaders of the Nazi Party and Their Deputies, 1925-1945. 2 (Georg Joel - Dr. Bernhard Rust). R. James Bender Publishing. ISBN 978-1-932970-32-6. 
  • Miller, Michael D.; Schulz, Andreas (2015). Leaders of the Storm Troops, Volume 1. Solihull, England: Helion & Company. ISBN 978-1-909982-87-1. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya