Unguja adalah pulau yang berbukit, dengan panjang sekitar 85 kilometer (dari utara ke selatan) dan lebar 30 kilometer (timur ke barat) pada bagian terluasnya, dengan luas keseluruhan sekitar 1.666 kilometer persegi.[1] Pulau ini terletak di bagian utara Kepulauan Zanzibar, di Samudra Hindia, sekitar 59 kilometer di selatan pulau terbesar kedua, Pulau Pemba. Unguja dan daratan utama Tanzania dipisahkan oleh Selat Zanzibar.
Unguja dikelilingi oleh sejumlah pulau-pulau kecil dan islet, dengan hanya dua di antaranya, Tumbatu dan Uzi, yang berpenghuni. Pulau-pulau kecil lainnya di sekitar Unguja diantaranya adalah Pulau Bawe, Chapwani, Changuu, Chumbe, Kizingo, Kwale, Latham, Mautani, Miwi, Mnemba, Mwana wa Mwana, Nianembe, Popo, Pungume, dan Ukanga.
Politik
Unguja dan pulau-pulau disekitarnya dibagi menjadi tiga region, yakni: Zanzibar Tengah/Selatan (ibu kota: Koani), Zanzibar Utara (ibu kota: Mkokotoni), dan Zanzibar Perkotaan/Barat (ibu kota: Kota Zanzibar). Unguja termasuk ke dalam wilayah Zanzibar yang didefinisikan oleh Konstitusi Tanzania sebagai wilayah Tanzania dengan otonomi tingkat tinggi. Pemerintah penduduk Zanzibar setempat berbasis di Stone Town, di pantai barat Unguja.
Populasi
Pada sensus tahun 2012, total populasi Unguja adalah 896.721. Sebagian besar populasi terkonsentrasi di wilayah perkotaan Zanzibar.[2] Pemukiman utama di pulau ini adalah Kota Zanzibar yang berfungsi sebagai ibu kota Zanzibar dan mencakup kota bersejarah Stone Town dan juga daerah berpenduduk lainnya seperti Michenzani. Pemukiman besar lain di Unguja adalah Mbweni, Mangapwani, Chwaka, dan Nungwi.
Penduduk Unguja kebanyakan berbahasa kiunguja (bahasa Unguja) yang merupakan dialek bahasa Swahili yang digunakan sebagai model utama untuk standardisasi bahasa Swahili.[3]
Ekonomi
Unguja adalah pulau di Kepulauan Zanzibar yang memiliki industri pariwisata paling maju. Industri ini menyumbang sebagian besar ekonomi Unguja. Pertanian (termasuk produksi rempah-rempah seperti cengkeh) dan perikanan adalah kegiatan lain yang menyumbang ekonomi. Di sepanjang pantai timur, sebagian besar desa banyak yang mengandalkan budidaya rumput laut.
Ekologi
Spesies mamalia terkenal di pulau ini termasuk genet servalin Zanzibar (Genetta servalina archeri), musang palem Afrika (Nandinia binotata), dan colobus merah Zanzibar (Piliocolobus kirkii). Pada Juni 2018, seekor macan tutul tertangkap kamera di pulau ini, meskipun sebelumnya telah dianggap punah di Zanzibar selama 25 tahun terakhir.[4][5]