Tutur Tinular II: Naga Puspa Kresna
Tutur Tinular II: Naga Puspa Kresna adalah film Indonesia tahun 1991 dengan disutradarai oleh Abdul Kadir dan Prawoto yang dibintangi oleh Linda Yanoman dan Hans Wanaghi. SinopsisMei Shin (Linda Yanoman) mengubur suaminya, lalu berjalan bersama Kamandanu (Hans Wanaghi). Di perjalanan mereka dikeroyok berisan Kediri yang tetap menginginkan Pedang Naga Puspa. Mereka bisa lolos. Di rumah, ayah Kamandanu, Hanggareksa (Rd Mochtar), melarang Kamandanu kawin dengan Mei Shin. Mendengar itu, Mei Shinlari. Saat pingsan di tengah jalan, ia diketemukan oleh Dwipangga (Baron Hermanto), kakak Kamandanu yang merebut pacar Kamandanun sebelumnya. Ketika istrinya, Ratih (Okky Irwina Savitri), tahu Dwipangga menzinahi Mei Shin, terjadilah konflik. Ratih lari ke rumah Hanggareksa. Kamandanu marah dan mematahkan tangan Dwipangga. Hasil perbuatan Dwipangga, yaitu Mei Shin hamil dan lalu kawin dengan Kamandanu, yang lalu diberi hadiah pedang Naga Puspa. Dwipangga berkhianat. Ia melapor pada Kediri tentang pedang itu, hingga rumah Hanggareksa diobrak-abrik dan dibakar saat Kamandanu sedang pergi. Hanggareksa meninggal. Mei Shin berhasil lolos. Ketika tahu tak berhasil, pasukan Kediri menyerang Kamandanu yang berhasil lolos dibantu Sakawuni (Ratih Widyawati S), yang mencintainya dan merawat luka-lukanya. Disini ia membiasakan diri menggunakan pedang sakti itu. Mei Shin melahirkan anak perempuan. Pasukan Kediri datang lagi, dan kali ini Mei Shin tewas. Kamandanu pun membalas dendam.[1] Referensi
Pranala luar
|