Panaragan sebelum masuk administratif Tulang Bawang Barat telah ada sejak era Kesultanan Palembang. Bermula Kesultanan Palembang dan Kesultanan Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka.
Dari pihak Kesultanan Demak mengirimkan pasukan Menggala Warok dari Ponorogo. Seusai penyerangan, pasukan dari Ponorogo diberikan sebuah tempat yang kini disebut Panaragan yang masuk kabupaten Tulang Bawang Barat dan Menggala yang masuk kabupaten Tulang Bawang sebagai bentuk tanda jasa atas ikut andil dalam penyerangan.[1]
Pada era Kolonial Belanda dan program transmigrasi juga dikirimkannya orang dari ponorogo untuk mengembangkan Panaragan, maka tidak sulit untuk menemukan kesenian Reog Ponorogo di Lampung.[2]