Tuduhan perang biologi dalam Perang Korea
Tuduhan bahwa militer Amerika Serikat menggunakan senjata biologi dalam Perang Korea (1950–1953) diajukan oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, Uni Soviet, dan Korea Utara. Klaim tersebut pertama kali diajukan pada tahun 1951. Kisah ini diliput oleh pers di seluruh dunia dan mengarah kepada penyelidikan internasional dengan publikasi luar biasa pada tahun 1952. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Dean Acheson dan para pejabat pemerintah Amerika Serikat dan sekutu lainnya mengecam tuduhan itu sebagai suatu kebohongan. Para cendekiawan kemudian terpecah mengenai kebenaran klaim tersebut. Latar belakangHingga akhir Perang Dunia II, Jepang mengoperasikan sebuah unit penelitian dan pengembangan perang biologi dan kimia terselubung yang disebut Unit 731 di Harbin. Kegiatan unit ini, termasuk eksperimen pada manusia, didokumentasikan oleh Pengadilan Kejahatan Perang Khabarovsk yang dilakukan oleh Uni Soviet pada Desember 1949. Namun, pada saat itu, pemerintah Amerika Serikat menggambarkan pengadilan Khabarovsk sebagai "propaganda yang kejam dan tidak berdasar".[1] Belakangan terungkap bahwa tuduhan yang dibuat terhadap militer Jepang itu benar. Pemerintah Amerika Serikat telah mengambil alih penelitian tersebut pada akhir perang dan kemudian merahasiakan program tersebut.[2] Para pemimpin Unit 731 dibebaskan dari penuntutan kejahatan perang oleh Amerika Serikat dan kemudian dimasukkan dalam daftar gaji Amerika Serikat.[3] Pada 30 Juni 1950, segera setelah pecahnya Perang Korea, Menteria Pertahanan Amerika Serikat George Marshall menerima Laporan Komite tentang Perang Kimia, Biologi, dan Radiologi, dan Rekomendasi, yang menganjurkan pengembangan mendesak suatu program senjata biologi.[4] Fasilitas penelitian senjata biologi di Fort Detrick di Maryland diperluas, dan yang baru di Pine Bluff, Arkansas, dibangun.[5] TuduhanSelama tahun 1951, ketika perang berbalik melawan Amerika Serikat, Tiongkok dan Korea Utara melempar tuduhan samar tentang perang biologi, tetapi ini tidak diteruskan.[6][7] Jenderal Matthew Ridgway, Komandan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Korea, mengecam dakwaan awal sejak Mei 1951. Dia menuduh pihak komunis menyebarkan "kebohongan yang disengaja." Beberapa hari kemudian, Wakil Laksamana Charles Turner Joy mengulangi penyangkalan tersebut.[7] Pada 28 Januari 1952, markas besar Tentara Relawan Rakyat Tiongkok menerima sebuah laporan tentang merebaknya cacar di tenggara Incheon. Dari Februari hingga Maret 1952, semakin banyak buletin melaporkan merebaknya penyakit di daerah Chorwon, Pyongyang, Kimhwa dan bahkan Manchuria.[8] Tiongkok langsung merasa khawatir ketika 13 tentara Korea dan 16 tentara Tiongkok mengidap kolera dan pes, sementara 44 lainnya yang baru meninggal dinyatakan positif meningitis.[9] Meskipun Tiongkok dan Korea Utara tidak tahu persis bagaimana para prajurit terkena penyakit tersebut, kecurigaan segera jatuh pada pihak Amerika.[9] Pada 22 Februari 1952, Kementerian Luar Negeri Korea Utara melempar tuduhan resmi bahwa pesawat-pesawat Amerika telah menjatuhkan serangga yang terinfeksi ke Korea Utara. Ini langsung dibantah oleh pemerintah Amerika Serikat. Tuduhan itu didukung oleh laporan saksi mata oleh reporter Australia Wilfred Burchett dan lainnya.[10][11] Pada Juni 1952 Amerika Serikat mengusulkan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa agar Dewan meminta Palang Merah Internasional menyelidiki tuduhan itu. Uni Soviet memveto resolusi Amerika tersebut, dan, bersama dengan sekutunya, terus bersikeras pada kebenaran tuduhan perang biologi.[7] Lihat pulaBacaan lanjutan
Referensi
|