The St. Regis Jakarta adalah hotel mewah yang berada di Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Dibuka pada tahun 1995, hotel ini dimiliki oleh Rajawali Corpora melalui anak usahanya, Rajawali Property Group, yang juga memiliki beberapa hotel berbintang 5 di beberapa tempat di Indonesia.[1] Hotel ini mengibarkan bendera Four Seasons hingga tahun 2014, ketika hotel ditutup untuk renovasi. Setelah 7 tahun dorman, hotel dibuka kembali di bawah Marriott International melalui merek St. Regis Hotels & Resorts.[2] Saat ini, The St. Regis Jakarta membentuk superblok dengan apartemen mewah The Residences at The St. Regis Jakarta dan gedung perkantoran Rajawali Place.[3]
Sejarah
Pada tahun 1980-an, Kodel Group membeli lahan di mana hotel sekarang berdiri dari Gerakan Subud, awalnya untuk pembangunan sebuah gedung perkantoran Kodel. Rencana itu berubah menjadi pembangunan hotel setelah Regent Hotels, sebuah jaringan hotel mewah yang didirikan oleh Robert Burns, menandatangani kontrak untuk mengelola hotel tersebut. Direncanakan dibuka dengan nama The Regent Jakarta, proyek itu mulai dikerjakan pada tanggal 25 Mei 1988.[4]
Pembangunan sempat macet pada tahun 1992 karena Kodel kesulitan untuk mengamankan dana kredit, hingga Bank Dagang Negara setuju untuk mengubah utang Kodel menjadi saham BDN. Di saat yang sama, Four Seasons Hotels and Resorts, sebuah perusahaan hotel dari Kanada, membeli Regent Hotels dan mendiktat bahwa hotel-hotel Regent, baik yang sudah dibuka maupun yang sedang dibangun, berikrar untuk bersalin nama menjadi Four Seasons di kemudian hari.[5] Pada tanggal 15 Juli 1995, operasional hotel The Regent Jakarta, a Four Seasons Hotel dimulai, dengan acara peresmian yang digelar pada tanggal 10 Oktober 1995 dan dihadiri oleh Presiden Soeharto dan Ibu Negara Siti Hartinah.[4] Selain hotel, Four Seasons juga memasarkan 4 gedung apartemen mewah bernama Four Seasons Residences Jakarta di seberang jalan, masing-masing berlantai 35 dengan total jumlah unit yang dijual sebanyak 470. Kompleks apartemen ini melakukan serah terima kunci pada tahun 1999.[6]
Pada bulan Februari 2002, Jakarta mengalami banjir besar, dan The Regent Jakarta tidak luput terdampak insiden ini. Keseluruhan lantai satu gedung, termasuk tepas maupun ruang sidang, dikabarkan terlelap air dan mengalami rusak parah.[7] Hotel terpaksa ditutup untuk renovasi yang memakan waktu setahun, dengan pembukaan kembali pada tanggal 4 Agustus 2003.[8] Kurang dari setahun kemudian, The Regent Jakarta memutuskan untuk bersalin nama menjadi Four Seasons Hotel Jakarta pada tanggal 14 Juli 2004.[9]
Pada tahun 2007, Pangeran Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz al-Saud melalui Kingdom Holding Company membeli 82% saham kepemilikan Four Seasons Jakarta seharga US$48 juta (Rp451,5 miliar).[10] Tiga tahun kemudian, Rajawali Corpora melalui Rajawali Property Group membeli saham yang diakuisisi oleh Kingdom Holding Company.[11] Di bawah kepemilikan Rajawali Corpora, hotel ini mengumumkan penutupan mereka dengan alasan renovasi. Tanggal 28 Desember 2014 menjadi awal penutupan hotel selama 7 tahun kedepan, dan, bagi Four Seasons, berakhirnya kontrak pengelolaan mereka atas hotel tersebut.[2]
Di saat bersamaan, Rajawali Corpora sedang membangun superblok di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Capital Place Jakarta, yang terdiri atas hotel dan perkantoran.[12] Mereka sudah menggandeng Starwood untuk mengelola hotel di bawah bendera St. Regis selama 30 tahun, namun di tengah jalan, mereka memutuskan untuk menukar kontrak Starwood dengan Four Seasons.[13] Pada tanggal 28 Juni 2016, hotel di Capital Place dibuka sebagai Four Seasons Hotel Jakarta,[14] sementara Starwood dipastikan akan membuka kembali hotel di Jalan HR. Rasuna Said sebagai St. Regis, awalnya dengan target pembukaan pada tahun 2019. Selain itu, Rajawali Corpora juga akan membangun sebuah apartemen baru berlantai 55 dan gedung perkantoran berlantai 27. Kompleks apartemen berlantai 35 yang berada di seberang jalan tetap dipasarkan dengan nama Four Seasons Residences Jakarta.[15]
Pandemi Covid-19 menyebabkan berhentinya pembangunan proyek superblok Rajawali selama beberapa bulan. Pada tanggal 17 Agustus 2020, dikabarkan bahwa apartemen baru saja menyelesaikan proses tutup atap.[16] Ketiga proyek selesai pada tahun 2022, dengan peresmian hotel The St. Regis Jakarta yang dilakukan pada tanggal 3 Desember 2022.[17]
Arsitektur
Skidmore, Owings and Merrill dan Parama Loka Consultant adalah perancang asli hotel The Regent Jakarta, sementara G.A. Design dan Alexandra Champalimaud ditugaskan untuk merancang interior hotel saat direnovasi menjadi The St. Regis Jakarta. Hotel ini banyak menggunakan lapisan kayu dan gabungan 10 jenis marmer dan granit sehingga terkesan mewah. Di tepas, terdapat lukisan asal Jepara yang menghiasi plafon, menggambarkan elemen alam berupa api, air, tanah, dan udara. Konon, pemasangan dan penerapan lukisan perlu dikonsultasikan dengan dukun terlebih dahulu. Setelah renovasi, tepas saat ini dihiasi oleh lampu gantung yang bergerak mengikuti alunan lagu yang diputar oleh pihak hotel.[4]
Fasilitas
The St. Regis Jakarta memiliki jumlah kamar sebanyak 282 dengan 6 tipe kamar, yaitu Deluxe, Grand Deluxe, Caroline Astor Suite, Empire Suite, Metropolitan Suite, dan Presidential Suite. Hotel juga menyediakan 6 rumah makan dan bar (Bel Étage, J.J.A., Rosé Gourmand Deli, The Drawing Room, The Pool Bar, The St. Regis Bar), kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan 8 ruang pertemuan. Seperti halnya dengan properti-properti St. Regis lain, The St. Regis Jakarta menyediakan pelayan pribadi (butler service) untuk semua tamu dan ritual malam (evening ritual) yang diadakan setiap akhir pekan, di mana tamu-tamu dapat bercengkerama setelah menonton pertunjukan sabrage (pembukaan botol sampanye dengan sabel).[18] The St. Regis New York terkenal karena menjadi tempat di mana koktail Bloody Mary dilahirkan, dan semua cabang St. Regis memiliki variasi unik dari minuman tersebut. Variasi Bloody Mary di The St. Regis Jakarta dinamakan "Batavia Mary", sebuah arak beras dengan tambahan cabai dan cuka.[19]
Rujukan
Pranala luar