Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Terapi jurnal

Terapi jurnal atau yang juga dikenal dengan terapi menulis secara sederhana dapat diartikan sebagai menulis untuk mendapat manfaat terapi psikologis.[1] Terapi jurnal menekankan pada refleksi pengalaman internal, pikiran, dan perasaan yang dirasakan penulis tiap harinya, hal ini ditujukan agar penulis memvalidasi pengalaman, pemahaman yang lebih mendalam terhadap dirinya, dan untuk memperoleh kejernihan mental dan emosional.

Terapi jurnal termasuk jenis perawatan terapi yang murah karena hanya perlu kertas dan pena, mudah diakses, dan bentuk terapi serba guna. Terapi dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok dengan diselingi diskusi kelompok, dengan atau tanpa arahan psikolog.[1] Sebagai salah satu bentuk terapi, terapi jurnal biasanya digunakan dalam pemulihan emosi kejiwaan maupun permasalahan fisik yang terefleksikan melalui trauma, sakit, kecanduan, permasalahan hubungan dengan orang lain, dan sebagainya.[2] Terapi jurnal juga dapat digunakan untuk mengekspresikan materi yang sulit atau diakses sebelumnya.

Meski sekilas mirip dengan buku harian, terapi menulis jurnal memiliki perbedaan setidaknya dalam 3 hal:[1]

  • Menulis buku harian biasanya free form/bebas aturan, sedangkan terapi jurnal lebih terarah yang biasanya disarankan atau dilatih oleh profesi kejiwaan berlisensi.
  • Menulis buku harian biasanya hanya mencakup memori terhadap kejadian-kejadian, sedangkan terapi jurnal berfokus pada analisis terhadap kejadian, pikiran, interaksi, dan perasaan yang dirasakan penulis.
  • Menulis buku harian sifatnya lebih privat, sedangkan terapi jurnal dapat dibaca atau digunakan oleh profesi kejiwaan berlisensi sebagai bagian dari pengobatan.

Manfaat

Sebagai salah satu bentuk dari terapi ekspresif, terapi jurnal memiliki beragam manfaat yang tak hanya berkaitan dengan masalah kejiwaan namun juga masalah fisik. Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan manfaat terapi jurnal terhadap kesehatan penulis secara keseluruhan. Penelitian terhadap mereka yang memiliki pengalaman traumatik dan stres membuktikan bahwa menulis pengalaman mereka yang paling traumatik selama 15 menit dalam 4 hari bertutut-turut berkorelasi dengan perbaikan kesehatan mereka hingga 4 bulan selanjutnya.[3]

Terapi jurnal dapat membimbing penulis untuk menemukan makna dan nilai positif dari setiap kejadian termasuk kejadian tidak menyenangkan dan memperkaya sudut pandang untuk menghalangi penulis dari stres yang mendalam,[4] peningkatan suasana hati dan kesejahteraan psikologis yang lebih besar.[3]

Selain berkaitan dengan masalah kejiwaan, terapi jurnal juga memiliki manfaat pada masalah fisik. Penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang pasien asma dan artritis reumatoid, dengan metode yang tak jauh berbeda menunjukkan hasil perbaikan kondisi terhadap sakit yang mereka alami.[5] Terapi jurnal juga terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh meski harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mendapat keuntungan kesehatan jangka panjang,[4] peningkatan fungsi hati dan paru-paru hingga penurunan tekanan darah.[3]

Teknik Menulis

Tidak ada aturan khusus dalam teknik menulis jurnal, namun beberapa profesi kesehatan mental menyarankan untuk mulai menulis beberapa hal berikut bila pasien kesulitan untuk menentukan apa yang akan ditulis, diantaranya:[6]

  • Apa yang dibahas dalam sesi terakhir.
  • Apa yang ingin Anda diskusikan di masa depan.
  • Apa yang Anda perhatikan tentang diri Anda minggu ini.
  • Apa yang Anda inginkan jika Anda memiliki tiga keinginan.
  • Impian Anda (simpan jurnal di samping tempat tidur Anda untuk mendapatkannya selagi masih segar)
  • Bagaimana perasaan Anda tentang terapi dan / atau terapis.
  • Apa yang Anda rasakan dan pikirkan saat Anda sedang menulis.
  • Kekhawatiran, hal-hal yang patut disyukuri, maupun ingatan-ingatan yang perlu untuk disimpan.

Referensi

  1. ^ a b c "Writing Therapy: Using A Pen and Paper to Enhance Personal Growth". PositivePsychology.com (dalam bahasa Inggris). 2017-10-26. Diakses tanggal 2020-04-16. 
  2. ^ The illustrated encyclopedia of body-mind disciplines. Allison, Nancy, 1954-. New York: Rosen Pub. Group. 1999. ISBN 0-585-07814-9. OCLC 44955862. 
  3. ^ a b c Baikie, Karen A.; Wilhelm, Kay (2005-09). "Emotional and physical health benefits of expressive writing". Advances in Psychiatric Treatment. 11 (5): 338–346. doi:10.1192/apt.11.5.338. ISSN 1355-5146. 
  4. ^ a b "Writing to heal". https://www.apa.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-16.  Hapus pranala luar di parameter |newspaper= (bantuan)
  5. ^ Smyth, Joshua M.; Stone, Arthur A.; Hurewitz, Adam; Kaell, Alan (1999-04-14). "Effects of Writing About Stressful Experiences on Symptom Reduction in Patients With Asthma or Rheumatoid Arthritis". JAMA. 281 (14): 1304. doi:10.1001/jama.281.14.1304. ISSN 0098-7484. 
  6. ^ "Journaling in Therapy". Psychology Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-19. 
Kembali kehalaman sebelumnya