Tentara Pembebasan Korea
Tentara Pembebasan Korea (KLA), didirikan pada 17 September 1940 di Chungking, Tiongkok, adalah angkatan bersenjata dari Pemerintahan Sementara Republik Korea. Komandannya adalah Jenderal Ji Cheong-cheon, dengan Jenderal Lee Beom-seok, pahlawan Pertempuran Cheongsanri dan perdana menteri masa depan Korea Selatan sebagai Kepala Staf. Karena secara efektif merupakan bagian dari pasukan Tiongkok yang menjadi sandarannya, pasukan ini dibatasi oleh tenaga kerja yang tersedia dan tidak mendapatkan kekuatan di atas 339 personel. KLA menjadi dasar dari Angkatan Bersenjata Republik Korea modern.[1] Awal mulaKLA menyatukan banyak pasukan gerilya Korea yang berkembang di Korea Utara, Manchuria, dan Tiongkok daratan pada tahun 1920-an. Setelah deklarasi perang oleh Pemerintah Sementara melawan Jepang dan Jerman pada 9 Desember 1941, unit-unit KLA berpartisipasi di bawah pimpinan pihak Sekutu di Palagan Tiongkok dan Asia Tenggara. Peraturan mengenai kegiatan Tentara Pembebasan Korea, yang diberlakukan oleh Pemerintah Nasionalis Tiongkok pada pemerintahan sementara pada tahun 1941, menempatkan KLA di bawah otoritas tertinggi Panglima Angkatan Darat Tiongkok. Peraturan ini dicabut pada tahun 1944, setelah pemerintah sementara mencapai peningkatan kemampuan keuangan dan kepentingan yang lebih besar di mata pemerintah Tiongkok.[2] Selama periode ini KLA mengirim pasukan untuk berperang bersama tentara Inggris di Palagan Asia Tenggara dalam Perang Dunia II atas permintaan Angkatan Darat Inggris, termasuk pinggiran Burma dan India (terutama Pertempuran Imphal dalam Kampanye Burma). Pada tahun 1943, kelompok gerilya sosialis yang bersatu bergabung dengan KLA, dan pemimpin mereka, Jenderal Kim Wonbong, menjadi wakil komandan KLA. Jumlahnya terus ditingkatkan oleh masuknya orang Korea yang melarikan diri dari tentara Jepang (yang telah memaksa beberapa orang di daratan Korea untuk bergabung) dan melalui perekrutan orang Korea yang tinggal di Tiongkok. Dari awal yang sederhana dengan korps perwira 30 orang pada saaat pendiriannya pada tahun 1941, KLA tumbuh menjadi kekuatan substansial dengan 339 dalam pelayanan aktif pada akhir perang. Akhir Perang Dunia IIPada tahun 1945, KLA bekerja dalam kerjasama dengan OSS AS untuk melatih pria untuk operasi militer spesialis di Korea. Unit-unit terdepan berangkat pada 20 Agustus, di bawah komando Jenderal Lee. Tujuan KLA dicapai dengan penyerahan Jepang pada 2 September 1945. Namun, USSR dengan cepat menyerang pasukan Jepang untuk mendapatkan bagian utara Semenanjung Korea dan keputusan ini membuat AS menggunakan pemboman Atom Hiroshima dan Nagasaki untuk mendapatkan penyerahan awal Kekaisaran Jepang dan berusaha keras memblokir pengaruh USSR di Semenanjung Korea. Pada 15 Agustus 1945, kekaisaran Jepang runtuh dan Korea akhirnya mendapatkan Semenanjung Korea. Kemerdekaan ini ditegaskan kembali dalam Perjanjian San Francisco. Setelah akhir Perang Dunia II, KLA dibubarkan pada Juni 1946.[3][4][5] Pasca perangPara anggota KLA kembali ke Korea selama akhir 1945 dan 1946. Banyak anggotanya, termasuk Jenderal Ji dan Lee, menjadi bagian dari pemerintah Korea Selatan, sementara Jenderal Kim berkontribusi pada rezim Korea Utara Kim Il-sung, yang dirinya mengaku sebagai komandan KLA. Ada gerakan di Korea Selatan selama bertahun-tahun untuk mengubah Hari Angkatan Bersenjata Nasional dari 1 Oktober hingga 17 September untuk menghormati pendirian Tentara Pembebasan Korea pada tahun 1941. Pangkat
Lihat pula
Referensi
|