Tujuan awal didirikan Team Sky adalah "untuk memenangkan Tour de France dalam waktu lima tahun" setelah mengurangi target awal mereka yaitu "membuat pembalap Britania pertama memenangkan Tour de France setelah lima tahun".[6] Sky meraih target paling awal mereka pada tahun 2012 saat Bradley Wiggins memenangkan Tour de France 2012, menjadi pembalap Britania pertama yang memenangkannya dalam sejarah, sedangkan rekan satu tim sesama pembalap Britania Chris Froome berada di posisi kedua.[7] Froome kemudian memenangkan Tour de France 2013, sehingga membuat tim mencapai targetnya dua kali, sebelum waktu yang diharapkan tercapai.
Sejarah
Pembentukan
Pembentukan tim diumumkan pada 26 Februari 2009, dengan sponsor utama yang disediakan oleh BSkyB. Perusahaan ini mencari cabang olahraga yang memiliki pengaruh positif dan besar melalui sponsor. British Cycling pertama kali memulai hubungan mereka BSkyB pada tahun 2008 dengan nilai promosi sebesar £1 juta dengan membentuk Sky Track Cycling setelah Olimpiade Musim Panas 2008 yang menunjukkan prestasi besar bagi tim balap sepeda Britania Raya. Setelah melakukan perjalanan menuju Manchester Velodrome, rumah dari Pusat Sepeda Nasional, pada tahun 2008, Pimpinan BSkyB James Murdoch segera tertarik dengan olahraga tersebut.[8] BSkyB dilobi oleh British Cycling dan sosok kunci seperti David Brailsford untuk membentuk sebuah tim balap sepeda jalan raya asal Britania yang akan berkompetisi dalam event utama balap sepeda jalan raya termasuk juga tiga Grand Tour di Italia, Prancis, dan Spanyol. BSkyB setuju untuk membiayai tim dengan target memenangkan seorang pembalap Britania pada Tour de France dalam waktu lima tahun.[9]
Tim memperoleh kemenangan pada balapan pertama mereka pada bulan Januari 2010, pada Cancer Council Helpline Classic di Adelaide, Australia, sebuah balap satu hari menjelang penyelenggaraan Tour Down Under, dengan Greg Henderson dan Chris Sutton meraih posisi pertama dan kedua.[17] Even ProTour pertama Team Sky adalah Tour Down Under pada bulan January.[7] Tim memperoleh undangan kuda hitam pada penyelenggaraan Tour de France.[18][19] Team Sky juga diundang untuk ikut serta dalam ketiga Grand Tour pada tahun tersebut. Pada bulan Februari 2010 tim memperoleh kemenangan pertama dalam balap satu hari di Eropa saat Juan Antonio Flecha memenang balap semi klasik Belgia Omloop Het Nieuwsblad 2010 setelah melepaskan diri dari kelompok.[20][21][22]
Pada 9 Mei Wiggins menjadi pembalap Sky pertama yang memenangkan kaus pimpinan dalam seuah Grand Tour saat dia memenangkan prolog pembuka pada Giro d'Italia 2010. Pada bulan yang sama Ben Swift menjadi pembalap pertama yang memenangkan kategori keseluruhan dalam Tour de Picardie. Pada Tour de France pertama tim, Geraint Thomas meraih posisi kedua pada tahapan jalan berbatu pada tahapan ketiga, dang mengenakan kaus putih sebagai pemimpin kategori pembalap muda.[23] Meskipun begitu Tour pada tahun tersebut berakhir mengecewakan bagi Sky, dengan Thomas Löfkvist meraih psisi tertinggi bagi tim di posisi ke-17 (Wiggins berada di posisi ke-24). Löfkvist memimpin Team Sky pada Vuelta a España 2010, namun tim mengundurkan diri setelah tahapan ketujuh setelah kematian dari Txema González.[24] Secara total Team Sky meraih 22 kemenangan pada tahun pertama mereka, dengan 50 podium tambahan.[25]
2011 – Gebrakan Grand Tour
Team Sky kembali memulai musim di Australia, dengan Ben Swift memenangkan dua tahapan pada Tour Down Under, dan meraih peringkat ketiga keseluruhan.[26] Juan Antonio Flecha dan Jeremy Hunt masing-masing meraih posisi keempat dan keenam pada Tour of Qatar di Bulan Februari, sedangkan Boasson Hagen meraih peringkat pertama dalam kategori point dan kedua keseluruhan di Tour of Oman pada bulan yang sama.[27] Pada musim Klasik, Winggins meraih peringkat ketiga keseluruhan pada Paris–Nice[28] dan Geraint Thomas meraih peringkat kedua pada penyelenggaraan Dwars door Vlaanderen.[29] Tim juga menikmati Tour of California yang sukses, dengan Ben Swift memenangkan tahapan keduawinning stage two[30] dan Greg Henderson memenangkan tahapan ketiga.[31] Pada Giro d'Italia, Thomas Lofkvist menjadi pembalap Sky dengan peringkat keseluruhan tertinggi, 21. Yang terbaik adalah Davide Appollonio meraih posisi kedua pada tahapan ke-12.[32] Geraint Thomas memperoleh kemenangan keseluruhan pertama bagi Sky pada musim tersebut, dengan memenangkan Bayern-Rundfahrt pada akhir bulan Mei.[33] Boasson Hagen dan Wiggins also juga memenangkan tahapan, dengan Boasson Hagen memenangkan kaus point. Pada bulan Juni, Wiggins memenangkan Critérium du Dauphiné, kemenangan terbesar Sky hingga saat itu.[34]
Pada Tour de France Sky mendapatkan peringkat ketiga pada tahapan kedua, team time trial. Boasson Hagen meraih kemenangan tahapan pertama tim pada Tour dengan kemenangan di tahapan keenam. Pada tahapan ketujuh, hanya sekitar 40 km (24,9 mi) menjelang garis finish, sebuah kecelakaan menyebabkan pimpinan tim Wiggins mengalami retak tulang selangka dan harus mengakhiri balapannya.[35] Hal ini mengubah pendekatan dari Sky, dengan mengubah target menjadi kemenangan tahapan. Pada tahapan kesembilan, Juan Antonio Flecha tertabrak sebuah kendaraan media Prancis, yang menyebabkan Flecha bertabrakan dengan pembalap Vacansoleil-DCM, Johnny Hoogerland, yang terjatuh ke pagar kawat berduri.[36][37] KEdua pembalap mampu melanjutkan lomba meskipun menderita luka akibat insiden tersebut. Geraint Thomas meraih gelar kombativitas pada tahapan ke-12.[38] Boasson Hagen meraih posisi kedua di belakan rekan senegaranya Thor Hushovd ([Cannondale-Garmin]]) pada tahapan ke-16, sebelum memenangkan tahapan berikutnya dengan melepaskan diri sendirian. DIa juga meraih posisi kedua pada tahapan ke-21 di Champs-Élysées. Rigoberto Urán merupakan pembalap Sky dengan peringkat umum tertinggi di peringkat ke-24, sedangkan usaha Boasson Hagen memberikan dua kemenangan tahapan bagi tim.
Setelah Tour de France, performa bagus Boasson Hagen berlanjut, dengan memenangkan Vattenfall Cyclassics dan menyapu bersih seluruh kaus pimpinan pada Eneco Tour 2011. Pada Grand Tour ketiga dan terakhir pada musim 2011, Vuelta a España 2011, Pembalap Sky, Froome dan Wiggins masing-masing meraih peringkat kedua dan ketiga dalam klasemen umum.[39] Chris Sutton memenangkan tahapan kedua, sedangkan Froome memenangkan tahapan ke-17 pada balapan ini.[40] Pada 11 Oktober, diumumkan bahwa juara dunia Mark Cavendish akan bergabung dengan tim untuk musim balap 2012, mengakhiri spekulasi selama sebulan.[41] Dia bergabung bersama rekan setim dari HTC-Highroad, Bernhard Eisel.[42]
Pada Tour Down Under 2012 pada bulan Januari, Boasson Hagen memenangkan klasifikasi sprint.[44] Pada bulan Februari Sky memenangkan klasifikasi tim pada Volta ao Algarve 2012, dengan Porte memenangkan klasifikasi keseluruhan dan Boasson Hagen memperoleh klasifikasi point.[45] Wiggins memenangkan klasifikasi umum pada Paris–Nice 2012 pada bulan Maret[46] dan Tour de Romandie 2012 pada bulan April.[47]
Sky mendominasi klasifikasi umum pada Tour de France 2012 dengan Wiggins meraih peringkat pertama dan Froome d peringkat kedua,[48] dan Cavendish memnangkan tiga tahapan termasuk balapan terakhir di Champs-Élysées di Paris.[49] Pada 9 September, tim meraih kemenangan ke-100 dengan kemenangan Lars Petter Nordhaug pada Grand Prix Cycliste de Montréal. Tim juga berada di peringkat pertama pada klasifikasi tim UCI World Tour dengan total skor 1767 poin.[50]
Doctor Geert Leinders, yang dipekerjakan dalam tim sejak tahun 2011, menjadi subjek investigasi internal setelah tuduhan keterlibatan dalam doping di Team LottoNL pada awal kariernya, dan pada 9 Oktober diumumkan bahwa dia tidak lagi bekerja pada tim.[61] Akibat dari keputusan USADA atas tuduhan tindakan doping yang dilakukan oleh Lance Armstrong dan anggota timnya pada US Postal membuat Sky untuk mengaktifkan kembali kebijakan tanpa toleransi anti doping, dengan seluruh pembalap kembali masuk dalam pemeriksaan internal. Dua anggota dari staf pelatih, Bobby Julich dan Steven de Jongh diputuskontraknya di bawah kebijakan tersebut.[62] Kepala Director Sportif Sean Yates juga meninggalkan tim pada bulan Oktober dengan alasan masalah pribadi,[63] meskipun Telegraph menghubungkan kepergiannya dengan keterlibatannya dalam kasus doping sebelumnya.[64]
2013 – Kemenangan Tour de France kedua
Musim 2013 dimulai dengan Tour Down Under 2013, di mana Geraint Thomas memenangkan tahapan kedua dan meraih klasifikasi poin.[65] Pada bulan Februari Froome memenangkan klasifikasi umum, poin, dan tahapan kelima pada Tour of Oman 2013.[66] Pada bulan Maret Richie Porte memenangkan Paris-Nice 2013, termasuk dua dari tiga tahapan terakhir, tahapan utama dan time trial penutup.[67]Sergio Henao meraih kemenangan pertama bagi tim pada Volta ao Algarve, sedangkan Froome meraih sebuah kemenangan tahapn pada Tirreno–Adriatico. Tim kemudian merebut posisi satu-dua pada Critérium International 2013 dengan Froome mengamankan kemenangannya dengan memenangkan tahapan terakhir dan Porte meraih posisi kedua dengan memenangkan time trial pada tahapan kedua, dan juga memenangkan klasifikasi poin.[68]
Setelah kemenangannya pada Tour de France 2012, Bradley Wiggins mengawali musimnya dengan target pada Giro d'Italia 2013 dan mendukung Froome pada Tour de France.[69][70] Tim memperoleh kemenangan pada tahapan kedua team time trial, yang membawa Salvatore Puccio meraih Maglia Rosa/Kaus Pink.[71][72] Wiggins terganggu karena tertahan kecelakaan pada tahapan ke-7 [73] dan kemudian terlibat dalam kecelakaan di tahapan ke-8.[74] Wiggins kemudian mengundurkan diri dari Giro karena infeksi pinggul pada tahapan ke-13.[75]
Froome berhasil memenangkan klasifikasi umum pada Tour de Romandie 2013 pada bulan April[76] dan Critérium du Dauphiné 2013 pada bulan Juni.[77] Boasson Hagen mempertahankan gelarnya pada Tour of Norway, dan juga memenangkan klasifikasi poin dan tahapan keempat.[78] Pada bulan Juli, Froome memenangkan Tour de France 2013 yang juga merupakan edisi ke-100; meraih kemenangan tahapan pada tanjakan akhir tahapan ke-8 di Ax 3 Domaines, tahapan ke-15 pada tanjakan Mont Ventoux dan individual time trial pada tahapan ke-17. Froome kalah tipis dalam klasifikasi raja tanjakan dari pembalap Kolumbia dan peraih peringkat kedua, Nairo Quintana.
Setelah Tour de France, bebarapa domestique kunci tim mengamankan kemenangan tahapan pada Eneco Tour (David Lopez),[79][80] dan Vuelta a Espana 2013 (Vasil Kiryienka).[81] Setelah kegagalan pada Giro, Wiggins memperbarui fokusnya pada UCI Road World Championships 2013 pada event individual time trial.[82] Sebagai bagian dari persiapannya dia memenangkan tahapan ketujuh time trial pada Tour de Pologne 2013 dari Fabian Cancellara dengan jarak sejauh 56 detik. Tim kemudian merebut kemenangan pertama mereka dalam balapan di rumah mereka sendiri, dengan Wiggins memenangkan klasifikasi umum pada Tour of Britain 2013 dengan memenangkan tahapan ketiga time trial di Taman Safari Knowsley. Wiggins meraih posisi kedua pada World time trial championship, 46 detik di belakang tiga kali Juara Dunia, Tony Martin.[83]