Taruk adalah grup musik Indonesia asal Kota Bandung, Jawa Barat yang terbentuk sejak 2018 beranggotakan Karel, Bobby Agung Prasetyo, Novriansyah, Zulyadri Rakhman, dan Matin Mahran.
Mengusung genre musik hardcore metal/punk, saat ini Taruk telah merilis 1 EP, 1 album, dan 1 lagu dalam kompilasi Dasawarsa Kebisingan oleh Grimloc Records.
Sejarah
Awal Karier
Cikal-bakal Taruk dimulai saat Karel dan Bobby bekerja di Jakarta pada 2017 silam. Karel yang saat itu menjadi Reporter sebuah media alternatif berkantor di Sepsis Studio, sering disambangi oleh Bobby untuk sekadar berbincang. Melihat animo grup musik yang sering bolak-balik rekaman lagu di sana, Bobby lantas terpicu untuk mengajak Karel membuat grup musik bernapaskan d-beat, hardcore punk, serta speed metal dengan referensi mulai dari DS-13, Zeke, hingga Black Flag.
Setelah resmi merancang grup musik, langkah selanjutnya adalah melakukan perekrutan dua anggota lain. Karel dan Bobby sepakat mengajak Dimas Saputra untuk mengisi bass. Dari situ, Dimas mengajak Matin Mahran alias Adul untuk turut gabung sebagai drummer.
Beberapa materi dirumuskan untuk mengawali kiprah band, salah satunya "Berapi-api" yang kelak menjadi nomor fenomenal Taruk. Akhir 2017 hingga pertengahan 2018 menjadi masa penggodokan musikalitas dan jati diri band, hingga akhirnya tercetuslah kata "Taruk" pada 2 Februari 2018 yang diambil dari KBBI dengan arti "pukul" atau "hantam" untuk dijadikan nama band.
Pada masa ini, Taruk yang awalnya hanya berniat mengusung d-beat/hardcore punk total, menjadi lebih eksploratif. Taruk turut menyematkan unsur black metal seperti Dissection guna mengutuhkan musikalitas.
"Berapi-api" dan Sumpal EP (2018-2019)
Eksistensi Taruk kian melebar pada akhir 2018 lewat perilisan single “Berapi-api” di Soundcloud. Taruk dan single perdananya tersebut mendapat respons positif dari penikmat musik Indonesia. Kendati demikian, momen itu tak sepenuhnya menyenangkan usai keputusan Dimas untuk hengkang dari band.
Taruk berusaha berbenah pasca-hengkangnya Dimas dan menyelesaikan EP perdana bertajuk Sumpal. Euforia masyarakat lantas semakin memanas usai perilisan digital Sumpal EP, Februari 2019, disusul versi fisiknya oleh label Soundvision pada Agustus 2019.
Selama beberapa waktu, Taruk sempat berjalan bertiga dengan hanya Karel, Bobby, dan Adul. Setelah melakukan pencarian, hadirlah Zulyadri Rakhman alias Boy sebagai pengisi bass baru.
Penambahan personel turut menjadi napas musikalitas baru Taruk yang lebih cadas. Pada periode ini pula, bersama Boy, Taruk menggarap album yang kelak diberi tajuk Bara dalam Lebam.
Bara dalam Lebam dan Dasawarsa Kebisingan (2020-2021)
Proses penggarapan album Bara dalam Lebam di studio telah berjalan sejak September 2019, tetapi proses mixing dan mastering sempat terkendala oleh pagebluk Covid-19.
Selagi menunggu proses album, pada akhir tahun 2020, Taruk turut berkontribusi satu lagu pada kompilasi terbaru Grimloc Records, Dasawarsa Kebisingan, berjudul "Pesta Durga, Kegilaan Takkan Pernah Berakhir". Lantas tepat pada tanggal 2 Maret 2021, Taruk meluncurkan album perdana bertajuk Bara dalam Lebam oleh Grimloc Records dan artwork oleh Indra Wirawan alias Morrgth (Rajasinga).
Mayoritas lagu dan lirik ditulis oleh Bobby, sementara salah satu lagu berjudul "Hilang" diinisiasi Adul. Lewat Bara dalam Lebam, Taruk mengukuhkan dirinya sebagai unit hardcore metal/punk yang solid dari segi musikalitas. Proses pendewasaan hingga eksplorasi, melaju secara signifikan sebagai upaya mengantar Taruk menuju tahap selanjutnya yang lebih beringas.
Formasi Terbaru (2022 - Sekarang)
Memasuki tahun 2022, Taruk memutuskan untuk mengajak Novriansyah alias Rian sebagai gitaris baru. Hal ini tak terlepas dari kebutuhan musikalitas yang semakin kompleks dan membutuhkan permainan gitar yang lebih rumit.