Tanjung Sawit merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Desa Tanjung Sawit merupakan desa yang berkembang pesat dari tahun ke tahun dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani perkebunan kelapa sawit. Karena desa tanjung sawit merupakan daerah transmigrasi maka disini banyak dijumpai beragam suku bangsa di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Batak, Minang, Melayu, Ocu(Kampar), Madura, dan lain sebagainya.
Tanjung Sawit juga dikenal dengan nama Flamboyan, Flamboyan berasal dari nama tumbuhan yang ditemukan di wilayah Tanjung Sawit, Desa Tanjung Sawit merupakan wilayah transmigrasi yang sangat beruntung karena dilintasi oleh jalan perusahaan PT. Chevron Pacific Indonesia,. Sehingga membuat wilayah ini mudah dijangkau dari wilayah manapun, Hal ini pula yg membuat Desa Tanjung Sawit ramai di kunjungi, Baik itu masyarakat dari wilayah lain yang ingin belanja maupun pedagang dari daerah lain yang mencoba peruntungan di wilayah ini.
Geografi
Berikut adalah geografi Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau:
Bentuk wilayah Desa Tanjung Sawit datar.
Luas wilayah Desa Tanjung Sawit adalah 1544 hektar.
Kebun plasma di Desa Tanjung Sawit adalah 960 hektar.
Batas-batas wilayah Desa Tanjung Sawit adalah:
Utara |
Jalan Provinsi Dan Gading Sari
|
Timur |
Indrapuri
|
Selatan |
Petapahan
|
Barat |
Petapahan
|
Desa Tanjung Sawit merupakan daerah transmigrasi yang berkembang pesat dan banyak dihuni oleh beragam suku bangsa. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani perkebunan kelapa sawit.
Demografi
Penduduk Tanjung Sawit terdiri dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan sejumlah kecil penganut agama Kristen dan Buddha, terutama dari kalangan transmigran. Pada tahun 2020, populasi desa ini mencapai sekitar 5.000 jiwa, dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani sawit dan sebagian lagi pedagang.
Sebagai desa yang berorientasi pada perkebunan, struktur sosial-ekonomi Tanjung Sawit sangat dipengaruhi oleh siklus produksi dan harga komoditas kelapa sawit. Dalam beberapa dekade terakhir, generasi muda di desa ini mulai mengeksplorasi bidang usaha baru, seperti perdagangan, pendidikan, dan layanan jasa, seiring dengan berkembangnya akses internet dan teknologi komunikasi di daerah tersebut.
Referensi