Taktakan adalah sebuah kecamatan di Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Menurut salah seorang kaum sufi, nama kecamatan ini berasal dari kata Sukma Tata Negara dan arti taktakan itu sendiri adalah suatu benda sejenis nampan yang digunakan untuk menyuguhkan air minum kepada tamu.
Taktakan terletak di sebelah merupakaan dataran rendah barat daya Kota Serang. Ketinggiannya rata-rata di bawah 500 mdpl. Bagian utara memiliki morfologidataran, sedangkan bagian selatan merupakan wilayah perbukitan.
Pada mulanya, Kecamatan Taktakan dialokasikan sebagai wilayah pariwisata di Kota Serang, karena secara geografis Kecamatan Taktakan adalah daerah perbukitan dengan pemandangan alam yang indah dan berpotensi untuk dijadikan sebagai objek pariwisata.
Dari hasil perkebunan dan hasil hutan, Taktakan lebih dominan dibanding kecamatan-kecamatan lain. Hasil hutan yang terkenal dari Taktakan yaitu durian, melinjo, cengkih, dan ubi-ubian. Komoditas utamanya ialah melinjo, bahan dari emping yang menjadi makanan khas Banten. Untuk durian, ketersediaannya tergantung musim dan biasa ditemukan di daerah Gunung Sari dan Sayar.
Di Kelurahan Cilowong, terdapat satu tempat yang berpotensi untuk dijadikan lahan penambahan pendapatan daerah dan sumber perhatian investor, yaitu tempat penampungan sampah akhir (TPSA) untuk Kota Serang. Sampah-sampah tersebut bisa diolah menjadi kompos dan berguna untuk menambah kesuburan tanah bagi perkebunan dan pertanian.