Sultan Sulaiman SyahSultan Sulaiman Syah adalah sultan yang kedua puluh tujuh Kesultanan Aceh, ia merupakan satu di antara sultan dari dinasti Bugis. Ia memerintah hanya dalam jangka waktu tiga bulan sejak mei hingga juli tahun 1773. Pada bulan april tahun 1773 sebuah pemberontakan terhadap sultan dilancarkan oleh gabungan orang-orang dari XXII mukim dan XXV mukim. Pemberontakan itu berhasil menggulingkan pemerintahan Alauddin Mahmud Syah untuk kedua kalinya, sebelumnya sultan juga pernah digulingkan oleh Maha Raja Labui (mentri Meukuta Raja) pada tahun 1764-1765. Dalam penggulinganya kali kedua Alauddin Mahmud Syah melarikan diri ke IV mukim untuk mencari perlindungan.[1] Pada bulan mei setelah sultan diusir maka seorang pejabat kesultanan Raja Udahna Lela diangkat sebagai pengganti dengan gelar Sultan Sulaiman Syah. Dari pengasingannya Alauddin Mahmud Syah sukses mendapatkan simpati dan dukungan dari mukim Daroy dan Lam Ara.[1] Dua bulan mengumpulkan kekuatannya Alauddin Mahmud Syah melancarkan serangan ke ibu kota dan mengusir Sulaiman Syah dan pemerintahannya. Mengenai silsilah Udahna Lela yang disebut-sebut merupakan putra dari Badruddin Johan Syah tidak bisa dipastikan kebenarannya.[2] Jika benar Sulaiman Syah adalah Raja Udahna Lela yang sama dengan putra Badruddin Johan Syah yang juga bernama Raja Udahna Lela, maka Sulaiman Syah ini kelak menjadi tokoh yang memainkan peran sejarah penting di kesultanan Aceh hingga saat ia meninggal dalam keadaan dramatis pada tahun 1805.[3] ReferensiPranala luar
Lihat pula
|