Di Kabupaten Kendal monumen perjuangan antara lain dibangun di bundaran Sukorejo, tepatnya depan bangunan eks kantor kawedanan, juga di Desa Manggungmangu (Plantungan), dan di Desa Gentinggunung (Sukorejo) yang dikenal sebagai Monumen Kuda Putih. Itu semua dibangun tentu bukan sekadar untuk penghias lingkungan.
Salah satu di antara ketiganya, bagian atasnya menjadi tempat nongkrong menghabiskan waktu bagi orang-orang yang tak bertanggungjawab. Itu bisa menjadi gambaran betapa rendah penghargaan kita, khususnya warga setempat, terhadap sejarah bangsanya. Cerita heroik para pendahulu pun mungkin sudah jarang lagi menjadi bahasa tutur.
Sampai tanggal 5 September 1947 hari Jumat Kliwon, Sukorejo pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal dalam pelarian, sebelum akhirnya dibombardir Belanda dan penduduknya diungsikan. Bangunan eks kantor kawedanan itu bisa menjadi saksi bisu bagi masa lalu daerahnya, tentang betapa heroiknya perjuangan para pemuda setempat dalam mempertahankan keberadaan pemerintahan sebelum akhirnya terpaksa berpindah ke Dusun Kenjuran, Desa Purwosari, di kaki Gunung Perahu.
Monumen perjuangan di bundaran itu adalah bentuk penghargaan dan penghormatan. Hanya, sayangnya, bentuk penghargaan itu sendiri kurang dihargai, bahkan oleh pemerintah sekarang. Keberadaannya tertutupi oleh baliho orang tertentu yang cuma pengin populer secara gratisan.
Kota Sukorejo memang pada akhirnya dapat diduduki Belanda. Pasukan dan pemerintahannya kemudian bermarkas di gedung kawedanan dan sebagian di gereja.
Tetapi sebetulnya pasukan RI bersama para pejuang bukannya kalah, melainkan mengalah mundur ke Dusun Kenjuran Desa Purwosari, demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil yang tak berdosa. Perjuangan untuk mempertahankan Sujorejo sebetulnya telah berlangsung sedemikian heroik.
Perjuangan itu bermula ketika Belanda membombardir kota itu menjelang peringatan kemerdekaan yang kedua. Gedung kawedanan menjadi terget utama, di samping markas pemuda di Desa Kebumen. Namun, serangan udara selama lima jam itu meleset dari sasaran utama.
Gagal menyerang dari udara, Belanda berusaha masuk Sukorejo melalui Bawang, perbatasan Kendal-Batang. Tetapi serangan itu dibatalkan, karena keduluan diadang oleh tentara RI dan para pejuang yang dikerahkan dari markas mereka di Dusun Sumber.
Entah apa arti penting Sukorejo, Belanda masih terus berusaha masuk lewat jalan lain, yaitu dari arah Weleri. Usaha ini pun tak membuahkan hasil.
Pada kesempatan lain, masih dari arah Weleri, Belanda mengambil rute lain, yaitu melalui jalur alternatif Besokor-Surokonto-Kebongembong-Pucakwangi-Pageruyung. Serangan ini pun berhasil dipatahkan oleh pasukan RI Yon 60 Salamun dibantu pasukan lain dari Kendal.
Belanda baru berhasil masuk Sukorejo setelah menempuh jalur lain lewat Sojomerto (Gemuh). Awalnya perkebunan Sukomangli Patean yang berhasil direbut. Bersamaan dengan serangan darat lewat jalur tersebut, Belanda juga menggempur markas Yon 60 Salamun di Pucakwangi dengan serangan udara.
Akhirnya, dengan pertimbangan strategis keamanan dan demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil, pasukan RI dan para pejuang mengosongkan Sujorejo. Pemerintahan Kendal pun berpindah ke Kenjuran Purwosari, setelah dipertahankan dengan penuh heroisme.
Desa
Wilayah Kecamatan Sukorejo terbagi menjadi desa-desa berikut:[1]
Kegiatan ekonomi di daerah Sukorejo terutama adalah kegiatan pertanian, terutama di desa-desa. Sedangkan di ibu kota kecamatan, kegiatan perdagangan mendominasi. Di ibu kota kecamatan terdapat sebuah pasar tradisional yaitu pasar sukorejo. Pasar sukorejo merupakan pasar terpanjang di daerah Kendal dimulai dari alun-alun kota sampai ke terminal. Sukorejo merupakan pusat perekonomian dari tiga kecamatan di sekitarnya, seperti Plantungan, Pageruyung dan Patean.
Pemerintahan
Pusat pemerintahan kecamatan sukorejo terdapat di desa Sukorejo. Disini terdapat kantor kecamatan dan kantor pemerintahan lainnya.
Geografi
Kecamatan Sukorejo terletak di daerah dataran tinggi.[2] Suhu udara di Kecamatan Sukorejo terasa dingin pada malam hari. Wilayah kecamatan Sukorejo berbukit-bukit, sehingga untuk kegiatan pertanian sawah harus dibuat secara terasering.
Sukorejo berlokasi ditimur kecamatan plantungan, disebelah barat kecamatan patean, dan disebelah selatan kecamatan pageruyung
Referensi
^Widiyanto, Rochmad (2022). Samak, Nuris, ed. Kecamatan Sukorejo Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten Kendal. hlm. 4.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Widiyanto, Rochmad (2023). Suliatun, ed. Kecamatan Sukorejo Dalam Angka 2023. BPS Kabupaten Kendal. hlm. 3.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)