Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Strategi Global Uni Eropa merupakan salah satu kebijakan luar negeri dan keamanan Uni Eropa dalam rangka menghadapi tantangan global terkini. Kebijakan ini diperkenalkan oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Federica Mogherini pada Juni 2016.
Latar belakang
Kebijakan Strategi Global Uni Eropa diawali dengan dikeluarkannya dokumen yang berjudul Uni Eropa dalam lingkungan global yang berubah: dunia yang lebih terkoneksi, terkontestasi dan kompleks yang dipresentasikan oleh Federica Mogherini kepada Dewan Eropa dan publik pada bulan Juni 2015.[1] Dokumen tersebut sebelumnya dikerjakan oleh kelompok kerja informal yang terdiri dari berbagai perwakilan institusi Uni Eropa seperti perwakilan dari Dinas Tindakan Luar Negeri (EEAS), Komisi Eropa, Sekretariat Dewan dan Dewan Eropa.[2]
Dokumen tersebut menyoroti perubahan radikal dalam lingkungan strategis yang dihadapi Uni Eropa sejak berlakunya Strategi Keamanan tahun 2003. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Uni Eropa kini sedang menghadapi berbagai macam tantangan mulai dari krisis ekonomi berkepanjangan yang berdampak pada kehidupan sosial-budaya, kondisi keamanan yang semakin berbahaya, perubahan iklim dan kelangkaan summer daya, serta munculnya berbagai konflik di Afrika dan Asia. Dokumen itu juga menegaskan bahwa di saat yang sama, dunia kini juga menghadapi kondisi yang lebih kompleks dan terkoneksi menjadi peluang bagi terciptanya keadilan, kesejahteraan dan keterwakilan yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan penghormatan terhadap kebebasan. Oleh karena itu, Uni Eropa membutuhkan sebuah kebijakan bersama yakni kebijakan strategi global yang lebih komprehensif dan konsisten.[3] Kemudian pada 26 Juni 2016, Federica Mogherini menyampakan rumusan Strategi Global Uni Eropa dalam bidang kebijakan luar negeri dan keamanan.
Dalam pidatonya Mogherini menyampaikan bahwa kebijakan Strategi Global sangat berbeda dengan kebijakan Strategi Keamanan Uni Eropa tahun 2003. Walaupun sudah diperbarui pada tahun 2008, kebijakan Strategi Keamanan tahun 2003 dianggap sudah usang karena hanya berfokus pada bidang keamanan dan pertahanan eksternal Uni Eropa. Padahal saat ini, Uni Eropa sedang menghadapi masalah serius tentang keamanan internal yang disebabkan dari tingginya arus migrasi, kriminalitas transnasional dan terorisme. Alasan lain adalah bahwa isu keamanan pada saat ini merupakan isu yang multidimensional sehingga perlu diadaptasi dengan baik.[1]
Prioritas kebijakan
Dalam Strategi Global Uni Eropa ada lima bidang prioritas, yakni[4]
Keamanan dari Uni Eropa
Dalam menghadapi tantangan keamanan, Uni Eropa menggunakan NATO sebagai kerangka utama kebijakan pertahanan. Adanya Strategi Global ini akan memperkuat pertahanan Uni Eropa yang lebih kredibel dalam menghadapi ancaman dari luar dan dalam seperti terorisme, ancaman hibrid, kerentanan ekonomi, perubahan iklim dan ketidakamanan energi.
Ketahanan Negara dan Masyarakat
Dalam kebijakan Strategi Global ini, Uni Eropa berusaha untuk meningkatkan ketahanan negara dan masyarakatnya. Tujuannya agar ketika masyarakat mengalami konflik dan krisis bisa lebih tahan dan pulih secara cepat. Uni Eropa mendorong impelementasi kebijakan ketahanan yang berbeda termasuk melalui kebijakan perluasan Uni Eropa dan Kebijakan Negara Tetangga Eropa.
Pendekatan Terintegrasi dalam Menangani Konflik
Dalam upaya perdamaian, Uni Eropa melakukan pendekatan praktikal dan prinsipal. Keamanan insani menjadi inti dalam setiap aksi-aksi pencegahan konflik serta operasi penyelamatan. Uni Eropa juga berupaya tetap terlibat dalam aksi-aksi pasca konflik guna memastikan bahwa perdamaian yang sudah disepakati dapat diterima secara dalam di masyarakat.
Aturan Kerja sama Regional
Dalam menjalankan organisasinya, Uni Eropa menerapkan tata kelola regional agar dapat mengelola permasalahan keamanan, ekonomi dan berbagai proyek secara mudah. Dengan kerangka kerja bersama seperti itu, Uni Eropa dapat lebih kuat dalam membangun relasi dengan organisasi regional lainnya.
Tata Kelola Pemerintahan Global Abad 21
Dalam mendorong upaya penegakkan hukum, Uni Eropa mendukung hak asasi manusia, pembangunan berkelanjutan, akses terhadap global commons bagi semua orang.
Impelementasi
Setelah berjalan selama satu tahun, Uni Eropa mengeluarkan laporan tentang implementasi kebijakan Strategi Global.