Stasiun Serdang (SED) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Baru, Batang Kuis, Deli Serdang Stasiun ini termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh.
Sejarah
Permasalahan transportasi para pekebun di daerah Serdang dan Perbaungan dijawab oleh DSM dengan perpanjangan jalur kereta api sejauh 20 km ke Serdang dan 12 km ke Perbaungan. Lintasan Medan ke Serdang dibuka untuk umum pada tanggal 1 Juli 1889, dan dari Serdang ke Perbaungan, pada tanggal 7 Februari 1890.
Karena sifat ekspansi jalur kereta DSM yang mengikuti kebutuhan dari berbagai perusahaan perkebunan, maka bentuk jalur kereta di sekitar Serdang menuju Perbaungan jika dilihat dari atas menjadi cukup unik, yakni selepas Bandar Khalipah mengarah naik ke Timur Laut ke Batang Kuis kemudian berpuncak di Kampung Besar (Stasiun Serdang) dan kemudian turun ke Tenggara menuju Lubuk Pakam dan ke timur menuju Perbaungan.
Pada awalnya, Stasiun Serdang sempat disebut juga sebagai Stasiun Kampung Besar menyesuaikan lokasi dimana stasiun tersebut dibangun.
Stasiun Serdang sempat mengalami perubahan bangunan sebanyak 2 kali. Bangunan pertama dibangun tahun 1888 dengan bentuk menyerupai bangunan Stasiun Perbaungan yang pertama, yakni konstruksi dinding batu dan kayu dengan atap besar. Seiring waktu bangunan ini semakin sudah sangat rusak dan akan roboh, sehingga pada tahun 1908 bangunan ini diruntuhkan dan diganti dengan bangunan baru yang sepenuhnya berdinding batu yang berukuran lebih kecil dibanding yang pertama. Bangunan kedua inilah yang bertahan hingga akhir hayatnya.
Stasiun Serdang sempat direncanakan untuk diubah dengan desain baru yang serupa dengan bentuk seperti Rampah saat ini, namun tidak diketahui mengapa tidak jadi dilakukan.
Seiring dengan berkurangnya kepentingan dan layanan kereta api untuk perkebunan di daerah Serdang maka stasiun ini lambat laun tidak lagi digunakan sebagai tempat perhentian kereta api. Stasiun ini kemudian mangkrak dan akhirnya digunakan sebagai tempat tinggal.
Kemungkinan di akhir tahun 90an atau awal 2000an stasiun ini dihancurkan. Sisa-sisa dari pondasi bangunan dan peron stasiun ini sudah tak lagi bersisa.[3]
Referensi