Sri LumaySri Lumay adalah raja pertama yang mendirikan Kerajaan Cebu, yang saat ini termasuk wilayah Provinsi Cebu di Filipina. Menurut cerita rakyat Bisaya, ia berasal dari Sumatra, dan berdarah campuran Tamil dan Melayu.[1] Sri Lumay menetap di Sugbo, yaitu nama lama dari Cebu.[2][3] Ia membuka pemukiman di pinggir pantai, di antara aliran dua sungai.[4] la lalu berdagang emas, budak, lilin lebah, luak, kain katun tradisional, serta mutiara.[4] Ia mempunyai beberapa keturunan, di antaranya Sri Bantug, yang kemudian menurunkan Rajah Humabon, yaitu raja Cebu yang bertemu dengan penjelajah Spanyol Ferdinand Magellan.[1] SilsilahMenurut tradisi oral (aginid)[5] masyarakat setempat yang dicatat orang Spanyol,[1][4][2][3] ayah Sri Lumay bernama Bataugong, ibunya bernama Balintawak, kakak tertuanya Panampawahi, adik lelakinya Sri Barat, dan adik perempuannya Anduki.[4] Anaknya tertuanya bernama Sri Alho, yang menetap di sebelah selatannya di Sialo (meliputi Valladolid, Carcar, hingga Santander).[2] Anak keduanya adalah Sri Ukob, yang menetap di sebelah utara di Nahalin (meliputi Consolacion, Liloan, Compostela, Danao, Carmen, dan Bantayan).[2][3] Anak bungsunya bernama Sri Binukot, yang menetap di belakang Sugbo di kaki pegunungan (meliputi Talamban, Pung-ol, Bukid Abukayan, dan Sahulsol hingga Kabgan).[4] Sri Alho kemudian mempunyai anak bernama Sri Bantug, yang memiliki anak bernama Rajah Humabon.[4] Lihat jugaReferensi
|