Sosiologi politik internasional (SPI) adalah pendekatan kritis dalam studi keamanan. Menurut Didier Bigo, SPI berpendapat bahwa keamanan maupun ketidakamanan merupakan hasil dari proses pengamanan (sekuritisasi) yang didasarkan pada kata-kata pidato yang mengusung politik pengecualian dan kerangka umum yang terkait dengan keberadaan birokrasi lintas negara dan lembaga swasta. Birokrasi dan lembaga ini menangani urusan keamanan dan beursaha menangkal segala permasalahan keamanan.[1] Bigo menambahkan bahwa proses pengamanan ini ada dalam penggunaan teknologi sehari-hari. Pendekatan SPI mengkritik pandangan yang menggambarkan studi keamanan sebagai subdisiplin hubungan internasional dan pandangan yang mengaitkan keamanan dengan keselamatan. SPI menolak pemahaman proses pengamanan versi Mazhab Kopenhagen. SPI berpendapat bahwa pengamanan bukanlah hasil dari kata-kata pidato semata, melainkan keputusan birokrasi yang tumpul, pemanfaatan teknologi, dan proses penalaran a la Weber.[2] Pendekatan sosiologi politik internasional ikut dipengaruhi oleh ide pemolisian Foucault sebagai bentuk sikap pemerintahan (governmentality).
Lihat pula
Referensi
- ^ Bigo, D. (2008), 'International Political Sociology' in Security Studies: An Introduction, P. Williams (ed), Routledge: Abingdon, pp. 116-128
- ^ Bigo, D. (2008), 'International Political Sociology' in Security Studies: An Introduction, P. Williams (ed), Routledge: Abingdon, p. 126
Bacaan lanjutan
- CASE Collective, ‘Critical approaches to security in Europe: a networked manifesto’, Security Dialogue, 37(4) (2007): 443–487.