Soetadji
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Soetadji, S.E., S.Ip, M.M. (26 Maret 1948 – 9 November 2006) adalah seorang perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dan politikus yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 2001 hingga 2003 dan dari tahun 2004 hingga 2006. Karier militerSoetadji menjalani pendidikan militer di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Darat (AKABRI Bagian Darat) setelah lulus dari sekolah menengah atas. Ia menyelesaikan pendidikannya dan dilantik sebagai letnan dua infanteri pada tanggal 16 Desember 1974.[1] Soetadji menjalani pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dan Lembaga Ketahanan Nasional dan pendidikan militer spesialisasi dalam kursus-kursus Minuhankam, Bintal, Intel, P-4, Kependudukan, Padnas, dan Renbang.[2] Selama berkarier di militer, Soetadji bertugas di berbagai kesatuan, mulai dari kesatuan teritorial, tempur, dan kekaryaan.[2] Ia menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri 200 dari tahun 1987 hingga 1988 dan Komandan Resor Militer 081 dari tanggal 18 Maret 1995 hingga 19 Mei 1996.[3] Karier politikSoetadji dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 27 April 2001, menggantikan Ignatius Mulyono.[4] Di dalam dewan, Soetadji, yang mewakili provinsi Nusa Tenggara Barnt dan Sulawesi Tengah, duduk sebagai anggota Komisi VIII, Panitia Anggaran, dan BKSAP. Ia terlibat sebagai anggota panitia khusus RUU Minyak dan Gas Bumi Tahun pada tahun 2002 dan ikut membahas sejumlah rancangan undang-undang seperti RUU Usul lnisiatif Panas Bumi pada tahun 2003 dan RUU Usul Pemerintah tentang Kelistrikan pada tahun 2002. Soetadji akhirnya memasuki masa pensiun digantikan oleh Mayjen Iskandar Ali pada tanggal 25 April 2003.[5] Setelah pensiun dari militer, Soetadji bergabung dengan Partai Demokrat dan terlibat dalam kampanye Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan Presiden Indonesia 2004.[6] Soetadji kemudian dicalonkan sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Jawa Timur VIII yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi dalam pemilihan umum legislatif Indonesia 2004. Soetadji memperoleh 30.248 suara dalam pemilihan tersebut dan terpilih menjadi anggota DPR.[7] WafatSoetadji wafat pada tanggal 9 November 2006 dan ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.[8] KeluargaSoetadji menikah dengan Tjiptaning Sayekti. Pasangan tersebut memiliki tiga anak yang bernama Adji Wibowo, Tita Widhining Astuti, dan Agus Witarto Adji.[5] Referensi
|