Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Siti Adiyati Subangun

Siti Adiyati Subangun merupakan seorang perempuan pekerja seni Indonesia pada era 70-an kelahiran (1951-10-02)2 Oktober 1951 di Yogyakarta. Ia merupakan salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI) pada tahun 1975-1979.[1]

Karya

  • Figur Terbelenggu (Shackled Figure) 1,2,3,4 (1989)
  • Eceng Gondok Berbunga Emas (1979, 2017)

Eceng Gondok Berbunga Emas merupakan karya pertama Siti Adiyati yang dipamerkan dalam pameran ke-2 GSRBI di Taman Ismail Marzuki pada tahun 1979. Ia membuat karya berbentuk kolam yang berisi eceng gondok (Eichhornia crassipes), sebagai metafora atas kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin pada masa pemerintahan Orde Baru. Material eceng gondok diambil dari Kalipasir, Jakarta Pusat, sebuah pemukiman orang-orang miskin kota. Di dalam kolam, Siti Adiyati menyebarkan ratusan mawar plastik berlapis emas yang dipertanyakan sebagai representasi parasit nyata dalam hidup masyarakat Indonesia pada masa itu.[1]

Karya Eceng Gondok Berbunga Emas juga dipamerkan kembali di perhelatan Jakarta Biennale 2017. Kali ini, ia mengambil eceng gondok dari empang sebuah perusahaan real-estate di Jakarta Utara.[2] Untuk konteks perhelatan tersebut, karyanya membicarakan tentang konsumerisme yang berlebihan, di mana memunculkan imaji atas akan datangnya suatu masa gemilang.[3]

  • Buku kumpulan tulisan Dari Kandinsky sampai Wanita (2017)

Dengan jumlah 200 halaman, buku ini memuat tulisan Siti Adiyanti antara 1975-1977 antara lain tentang peristiwa pameran dan esai-esai kebudayaan. Buku ini diterbitkan di Jakarta Biennale 2017 dengan Hendro Wiyanto sebagai penyunting buku dan salah satu kurator biennale.[4]

Referensi

  1. ^ a b "Siti Adiyati". Jiwa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-23. 
  2. ^ "Jakarta Biennale 2017, jiwa-jiwa yang hadir" (dalam bahasa Inggris). 2017-11-06. Diakses tanggal 2019-10-27. 
  3. ^ Post, The Jakarta. "Jakarta Biennale: A new understanding of contemporary Indonesian art". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-27. 
  4. ^ "Dari Siti Adiyati untuk Seni Rupa". Jurnal Karbon. 2018-08-14. Diakses tanggal 2019-10-27. [pranala nonaktif permanen]
Kembali kehalaman sebelumnya