Gardu induk merupakan salah satu komponen dari sistem tenaga listrik yang posisinya berada di antara dua komponen sistem tenaga listrik yang lainnya. Peralatan listrik yang terpasang pada gardu induk meliputi peralatan pemutus dan penghubung arus listrik. Pada bagian awal dan akhir dari gardu induk terdapat transformator penurun tegangan yang terhubung ke sistem tenaga listrik yang lainnya. Gardu induk utamanya berfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran daya listrik dan pengatur tingkat tegangan listrik pada sistem yang terhubung. Fungsi lainnya sebagai pengatur aliran daya listrik pasa sistem transmisi tenaga listrik dan sebagai tempat pemasangan peralatan pengaman bagi sistem tenaga listrik. Berdasarkan tingkat tegangan operasinya, gardu induk dibedakan menjadi gardu induk tegangan tinggi dan gardu induk tegangan tinggi dan gardu induk tegangan rendah.[2]
Transformator
Transformator merupakan peralatan listrik yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik pada sistem tenaga listrik. Posisinya berada pada dua jenis sistem tenaga listrik dengan tingkat tegangan listrik yang berbeda. Transformator umumnya terpasang pada kedua ujung saluran transmisi tenaga listrik. Pada bagian pembangkit listrik yang terhubung ke saluran transmisi dipasang transformator penaik tegangan, sedangkan bagian yang terhubung ke gardu induk dipasangi trasnformator penurun tegangan. Jenis transformator yang dipasang di antara kedua bagian ini adalah transformator daya yang memiliki kemampuan mempertahankan nilai daya listrik tetap stabil meskipun tegangan listriknya dinaikkan dan diturunkan.[3]
Analisis
Seiring dengan makin kompleksnya perkembangan sistem tenaga listrik, analisis sistem tenaga listrik mulai diperlukan. Pada sistem kelistrikan modern, transmisi tenaga listrik dan distribusi tenaga listrik ke konsumen listrik dilakukan dengan nilai daya listrik yang sangat besar. Meningkatnya nilai daya listrik ini, membuat arus gangguan dan arus hubung singkat yang terjadi di dalam sistem ini diperhitungkan dalam pengoperasian sistem tenaga listrik. Cara menghitungnya menggunakan analisis sistem tenaga listrik.[4]
Analisis aliran beban
Analisis aliran beban bertujuan untuk menghitung nilai aliran beban dan vektor tegangan pada suatu bus dan cabang-cabangnya. Perhitungan nilai dilakukan dengan bus dan cabang-cabangnya dalam kondisi normal dan terhubung dengan beban listrik pada nilai tertentu. Hasil analisis aliran beban kemudian dimanfaatkan dalam telaah atas berbagai persoalan yang berkaitan dengan jaringan listrik. Persoalan ini meliputi operasi jaringan, perluasan atau pengembangan jaringan, dan perencanaan jaringan listrik. Dalam persoalan operasi jaringan, dibahas tentang pengaturan tegangan listrik, perbaikan faktor daya listrik, kapasitas kawat penghantar, dan rugi-rugi daya yang terjadi pada jaringan listrik. Dalam persoalan perluasan atau pengembangan jaringan, dibahas tentang penentuan lokasi untuk penambahan unit baru terhadap bus beban, unit pembangkit, atau gardu induk. Sementara dalam persoalan perencanaan jaringan listrik dibahas mengenai kondisi jaringan listrik di masa depan setelah terjadinya peningkatan beban listrik seiring dengan peningkatan kebutuhan energi listrik.[5]