Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sistem klasifikasi Hubble

Sistem klasifikasi Hubble merupakan sistem pengklasifikasian morfologi pada galaksi yang diperkenalkan oleh Edwin Hubble pada tahun 1936.[1][2][3][4] Sistem ini sering disebut juga sebagai garpu tala Hubble, karena bentuknya yang menyerupai garpu tala.

Diagram garpu tala Hubble.

Skema Hubble membagi galaksi menjadi tiga kelas utama - eliptis, lentikular dan spiral - berdasarkan penampilan visual galaksi tersebut. Kelas ke empat berisi galaksi dengan penampilan yang tak beraturan. Sampai saat ini sistem klasifikasi Hubble ini merupakan sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan baik oleh astronom profesional maupun amatir.

Kelas-kelas galaksi

Eliptis

Galaksi eliptis raksasa ESO 325-G004.

Di sebelah kiri (seperti biasa urutan selalu berasal dari kiri) terletak eliptis. Galaksi eliptis memiliki bentuk dasar elipsoid serta memiliki kecerahan yang halus. Galaksi ini dinotasikan dengan huruf E, diikuti oleh bilangan bulat yang mewakili derajat eliptisitas galaksi tersebut. Dengan ketentuan adalah sepuluh kali eliptisitas galaksi tersebut, dibulatkan ke bilangan bulat terdekat, dimana eliptisitas ditentukan oleh rumus untuk elips dengan masing-masing sumbu panjang semi mayor dan semi minor and .[5] Eliptisitas meningkat dari kiri ke kanan pada diagram Hubble, dengan kondisi mendekati bulat (E0) berada paling kiri pada diagram. Perlu dicatat bahwa eliptisitas galaksi di langit hanya berhubungan dengan bentuk 3 dimensi. Pada saat diobservasi, galaksi eliptis yang paling rata memiliki e=0.7 (dinotasikan E7). Hal ini lebih konsisten dengan struktur yang benar benar elips dibandingkan dengan struktur cakram dilihat di berbagai sudut.

Contoh galaksi eliptis: M49, M59, M60, M87, NGC 4125.

Spiral

Galaksi kincir (Messier 101/NGC 5457): galaksi spiral yang diklasifikasikan dengan tipe Scd pada skema Hubble.
Galaksi spiral berbatang NGC 1300: tipe SBbc.

Pada sebelah kanan diagram garpu tala Hubble, terdapat dua cabang paralel yang merupakan galaksi spiral. Galaksi spiral terdiri dari piringan galaksi yang rata dan berputar, yang berisi bintang, medium antarbintang, dan pusat konsentrasi bintang-bintang di bagian tengah galaksi. Sekitar setengah dari galaksi spiral juga diketahui memiliki sturktur menyerupai batang, yang membentang dari bagian tengah galaksi, pada ujung awal lengan spiral. Pada diagram garpu tala Hubble galaksi spiral tanpa batang menempati cabang atas dan dilambangkan dengan huruf S, sedangkan cabang bawah ditempati oleh galaksi spiral berbatang, dan dilambangkan dengan SB. Kedua jenis galaksi spiral ini kemudian dibagi lagi sesuai dengan penampilan rinci struktur spiral mereka. Keanggotaan salah satu subdivisi ini ditunjukkan dengan menambahkan surat-huruf kecil dengan jenis morfologi, sebagai berikut:

  • Sa (SBa) - lengan spiral rapat dan halus; besar, tonjolan pusat terang.
  • Sb (SBb) - lengan spiral lebih renggang dibandingkan sa (SBa); tonjolan pusat agak redup.
  • Sc (SBC) - lengan spiral longgar, terlihat jelas terpisah-pisah ke dalam kelompok bintang individu dan nebula; kecil, tonjolan pusat redup.

Awalnya Hubble hanya menentukan ketiga kelas tersebut unguk galaksi spiral. Ketiga kelas ini direvisi oleh de Vaucouleurs[6] dengan menambahkan kelas ke empat:

  • Sd (SBd) - lengan spiral sangat longgar, lengan terpisah-pisah; bagian lengan lebih cerah dibanding bagian tonjolan pusat.

Walaupun kelas ke empat ini jelas merupakan sistem de Vaucouleurs, namun kelas Sd (SBd) ini sering kali dimasukkan ke dalam klasifikasi Hubble. Tipe spiral dasar ini dapat diperluas untuk memungkinkan pemisahan yang lebih halus pada penampilan galaksi. Sebagai contoh, galaksi spiral yang memiliki penampilan di antara kedua kelas tersebut sering disimbolkan dengan menambahkan dua huruf kecil sesuai dengan tipe galaksi utama (contoh, Sbc merupakan galaksi yang memiliki penampilan di antara Sb dan Sc).

Galaksi Bima Sakti secara umum merupakan galaksi dengan tipe SBb, namun pengklasifikasian ini masih belum pasti, mengingat kita hanya bisa memastikan bentuk galaksi kita apabila diamati dari luar galaksi.

Contoh galaksi spiral: M31 (Galaksi Andromeda), M74, M81, M104 (Galaksi Sombrero), M51a (Galaksi Pusaran), NGC 300, NGC 772.

Contoh galaksi spiral berbatang: M91, M95, NGC 1097, NGC 1300, NGC1672, NGC 2536, NGC 2903.

Lentikular

Galaksi Spindel (NGC 5866), sebuah galaksi lentikular dengan jalur debu yang terkenal di rasi bintang Draco.

Di bagian tengah garpu tala Hubble, pada titik dimana kedua lengan spiral bertemu dengan cabang eliptis, ditempati oleh kelas menengah galaksi yang dikenal dengan lentikular dan disimbolkan dengan S0. Galaksi dengan tipe ini terdiri dari tonjolan pusat yang terang, memiliki penampilan yang mirip dengan galaksi eliptis, dikelilingi oleh struktur yang menyerupai cakram galaksi. Tidak seperti galaksi spiral, cakram pada galaksi lentikular tidak memiliki struktur spiral yang dapat dilihat dan tidak cukup aktif dalam proses pembentukan bintang baru. Komponen tonjolan merupakan sumber cahaya yang dominan pada galaksi lentikular.[7]

Dilihat dari depan, galaksi lentikular sulit dibedakan dengan eliptikal tipe E0, sehingga klasifikasi dari banyak galaksi dengan tipe demikian tidak begitu pasti. Saat dilihat dari samping, jalur debu yang menonjol sering terlihat pada penyerapan terhadap cahaya bintang pada cakram.

Pada saat publiksi awal skema klasifikasi galaksi Hubble, keberadaan galaksi lentikular baru sebatas hipotesis. Hubble meyakini perlunya menambah klasifikasi di antara eliptikal dan spiral. Sekian waktu kemudian, observasi (baik dilakukan oleh Hubble sendiri atau oleh astronom lain) membuktikan bahwa apa yang diyakini Hubble adalah benar, dan kelas S0 ditambahkan pada skema Hubble oleh Allan Sandage.[8]

Kedua galaksi lentikular dan galaksi spiral sering juga disebut galaksi cakram.

Contoh galaksi lentikular: M85, M86, NGC 1316, NGC 2787, NGC 5866, NGC 5128.

Tak beraturan

Awan Magellan Besar - galaksi katai tak beraturan.

Galaksi yang tidak masuk dalam klasifikasi Hubble, dikarnakan galaksi tersebut memiliki struktur yang tak beraturan, dikatakan sebagai galaksi tak beraturan. Hubble membagi galaksi tak beraturan menjadi dua kelas:[9]

  • Irr I: galaksi memiliki profil asimetris dan tidak memiliki tonjolan pusat atau struktur spiral yang jelas; sebaliknya mereka memiliki banyak kelompok individu dari bintang muda.
  • Irr II galaksi memiliki penampilan yang lebih halus, asimetris dan tidak dipastikan secara jelas apakah bintang individu atau kelompok bintang.

Dalam menembahkan skema Hubble, de Vaucouleurs menyebut galaksi Irr I sebagai Magellan tak beraturan, setelah Awan Magellan - dua satelit Bima Sakti yang masuk klasifikasi Irr I. Penemuan struktur spiral yang redup[10] di Awan Magellan Besar membuat de Vaucouleurs selanjutnya membagi galaksi tak beraturan menjadi seperti di atas, seperti LMC, menunjukkan beberapa bukti struktur spiral (yang diberi simbol Sm) dan objek yang tidak memiliki struktur yang jelas, seperti Awan Magellan Kecil (diberi simbol Im). Pada pengembangan skema Hubble, Magellanik tak beraturan biasanya ditempatkan pada ujung cabang spiral pada garpu tala Hubble.

Contoh galaksi tak beraturan: M82, NGC 1427A, Awan Magellan Besar, Awan Magellan Kecil.


Referensi

  1. ^ Hubble, E. P. (1926). "Extra-galactic nebulae". Contributions from the Mount Wilson Observatory / Carnegie Institution of Washington. 324: 1–49. Bibcode:1926CMWCI.324....1H. 
  2. ^ Hubble, E. P. (1926). "Extra-galactic nebulae". Astrophysical Journal. 64: 321–369. Bibcode:1926ApJ....64..321H. doi:10.1086/143018. 
  3. ^ Hubble, E. P. (1927). "The Classification of Spiral Nebulae". The Observatory. 50: 276. Bibcode:1927Obs....50..276H. 
  4. ^ Hubble, E. P. (1936). The Realm of the Nebulae. New Haven: Yale University Press. ISBN 36018182 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  5. ^ Binney, J. (1998). Galactic Astronomy. Princeton: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-02565-0. 
  6. ^ de Vaucouleurs, G.; Oemler, Augustus, Jr.; Butcher, Harvey R.; Gunn, James E. (1959). "Classification and Morphology of External Galaxies". Handbuch der Physik. 53: 275. Bibcode:1959HDP....53..275D. 
  7. ^ Graham, A. (August 2008). "Inclination- and dust-corrected galaxy parameters: bulge-to-disc ratios and size-luminosity relations". Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 388 (4): 1708–1728. arXiv:0805.3565alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2008MNRAS.388.1708G. doi:10.1111/j.1365-2966.2008.13506.x. 
  8. ^ Sandage, A. (1975). "Classification and Stellar Content of Galaxies Obtained from Direct Photography". Dalam A. Sandage. Galaxies and the Universe. M. Sandage and J. Kristian. Diakses tanggal 2007-11-20. 
  9. ^ Longair, M. S. (1998). Galaxy Formation. New York: Springer. ISBN 3-540-63785-0. 
  10. ^ de Vaucouleurs, G.; Oemler, Augustus, Jr.; Butcher, Harvey R.; Gunn, James E. (1955). "Studies of Magellanic Clouds. I. Dimensions and structure of the Large Cloud". The Astronomical Journal. 160: 126–140. Bibcode:1955AJ.....60..126D. doi:10.1086/107173. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya