Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sisik (permainan)

Permainan Sisik merupakan permainan yang dilakukan oleh anak-anak perempuan di Sibolga, Tapanuli Tengah; menyisik dalam dialek daerah itu berarti menyembunyikan batu secara perlahan-lahan, umumnya permainan ini dilakukan siang hari. Dimainkan oleh anak perempuan, usia 6 sampai 10 tahun. Pemain ini terdiri dari 10 orang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok dan tiap kelompok mengangkat 1 orang ketua.

Cara Bermain

Masing-masing kelompok duduk berhadapan dan masing-masing ketua berdiri untuk melakukan undian (sut) untuk mencari siapa yang pertama melakukan permainan. Bagi kelompok yang menang menadahkan tangannya ke belakang untuk menampung atau menrima batu yang dijatuhkan ketua kelompok dari belakang. Ketua kelompok dengan taktik dan gerak geriknya menjatuhkan batu ke tangan salah satu anggota kelompok. Tugas kelompok yang kalah (kelompok penebak) adalah menerka siapa yang menyimpan batu itu. Kalau kelompok berhasil menerka, Maka terjadi pertukaran pemain yaitu kelompok penebak menjadi kelompok penyembunyi batu, tetapi bila tidak tertebak maka permainan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Kelompok penebak menjulurkan kakinya masing masing ke depan dan akan dilangkahi/dilompati lawan satu per satu dengan syarat tidak boleh menyinggung/mengenai kaki lawan. Bila terjadi kesalahan maka akan terjadi pergantian pemain, kalau berhasil dilanjutkan dengan pemain berikutnya.

Kelompok penebak akan menjulurkan kakinya dimana yang satu dinaikkan di atas kaki yang lain.Bila hal ini juga berhasil, di atas kedua ujung tangan ditambah sebuah tangan dengan jari-jari terentang ke atas dan bila berhasil kedua tangan ditindih di atas kedua kaki dimana masing-masing jari tangan dalam keadaan terlentang ke atas.

peraturan yang diterapkan dalam permainan ini adalah saat melompat tidak boleh menyentuh/mengenai bagian yang dilompati. Bila kesalahan terjadi maka akan terjadi pergantian pemain yaitu kelompok yang dilompati menjadi kelompok yang melompat, demikian seterusnya sehingga bagi kelompok yang lebih dulu menyelesaikan tugasnya dengan baik mulai dari tahap awal.[1]

Referensi

  1. ^ Hamzuri, Hamzuri (1998). Permainan Tradisonal Indonesia. Jakarta: Direktorat Permuseuman. hlm. 40. 
Kembali kehalaman sebelumnya