Siklon Viyaru
Badai Siklon Viyaru (sebelumnya dikenal sebagai Badai Siklon Mahasen) adalah sebuah siklon tropis yang relatif lemah namun telah menyebabkan sejumlah korban jiwa di enam negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Siklon ini muncul dari area bertekanan rendah di selatan Teluk Benggala. Pada awal Mei 2013, Viyaru perlahan membesar menjadi sebuah depresi tropis. Depresi tersebut kemudian mendapatkan momentum yang cukup dan dikategorikan sebagai Badai Siklon Viyaru, badai pertama untuk musim siklon Samuda Hindia Utara 2013. Depresi tersebut tampak sulit dalam menyeimbangkan konveksi atmosfer seiring ia mendekat bagian timur India. Pada 14 Mei, Viyaru bergerak ke arah timur laut. Pada keesokan harinya, kondisi atmosfer memungkinkan berkembangnya badai Viyaru. Pada 16 Mei, Viyaru mencapai intensitas puncaknya dengan kecepatan angin 85 km/jam dan tekanan 990 mbar (29,23 inHg). Sesaat setelah itu, Viyaru mencapai daratan di dekat Chittagong, Bangladesh. Pada 17 Mei, ia menyerang negara bagian Nagaland. Pada saat-saat awal badai setelah terbentuk, Viyru menyebabkan hujan deras di Indonesia bagian barat laut dan mengakibatkan kerusakan yang cukup parah. Setidaknya empat orang meninggal dunia dan ena lainnya dilaporkan hilang. Di laut, 11 orang hilang dan diduga meninggal. Sebelum Viyaru menyerang, evakuasi skala besar diajukan untuk dilaksanakan di beberapa daerah di Myanmar. Hal ini menyebabkan masyarakat memenuhi perahu-perahu untuk menghindari badai dengan paling tidak satu kapal tenggelam menyebabkan 39 korban jiwa. 42 orang terselamatkan sementara 19 lainnya tidak diketahui dan diduga meninggal. Masa awan badai yang besar juga menyebabkan gangguan cuaca di Sri Lanka, Thailand, dan India bagian tenggara. Badai kencang di India dan Sri Lanka menyebabkan setidaknya 16 korban jiwa dan kerusakan yang cukup parah. Satu orang meninggal di Thailand. Sementara itu, walaupun badai menyerang Bangladesh pada kekuatan yang lebih lemah dari yang sebelumnya telah diperkirakan, kerusakan yang dihasilkan berskala sedang hingga parah. Total 95.003 bangunan pondok yang didirikan seadanya rusak atau hancur dan 17 orang meninggal. Kerugian di kerusakan tanaman pertanian melebihi ৳400 juta. Viyaru pada awalnya disebut sebagai Mahasen. Akan tetapi, hal ini kemudian membuat kontroversi di kaum nasionalis dan pejabat pemerintahan di Sri Lanka. Mereka mengklaim bahwa nama tersebut berasal dari nama Raja Mahasena dari Anuradhapura yang membawa kemakmuran di Sri Lanka. Karena itu, menggunakannya sebagai nama sebuah bencana yang merusak dinilai tidak pantas. Pihak Sri Lanka kemudian menyebutnya sebagai siklon tanpa nama dan meminta badan-badan internasional untuk melakukan hal yang sama. Mahasen sebetulnya tela dimasukkan ke daftar nama siklon yang dapat digunakan sejak 2003.[1][2] Departemen Meteorologi India menyebut sistem ini sebagai Viyaru pada laporan akhir mereka dan menghilangkan Mahasen dari seluruh arsip.[3][4] Dampak di IndonesiaPada 12 Mei 2013, angin dengan kekuatan 19 knot atau sekitar 35 kilometer per jam terjadi di seluruh kawasan Medan dan sekitarnya sejak pagi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan sudah menyampaikan prakiraan akan adanya angin kencang. Penyebabnya karena siklon Tropis Mahasen di Barat Daya Aceh dan Eddy sirkulasi di Laut China Selatan. Siklon ini menyebabkan daerah Sumatra Bagian Utara dilalui oleh belokan angin baratan yang cukup kuat dan bersifat menyebar. Adanya badai ini mengakibatkan massa udara dari wilayah Sumut ditarik ke pusat badai tersebut sehingga pembentukan awan sulit dan kecepatan angin cenderung sangat kencang. Wilayah yang paling mengalami dampak dari badai tersebut adalah wilayah Aceh dan Sumut. Namun di wilayah Aceh cenderung terjadi hujan yang tinggi selain angin kencang karena wilayah tersebut berada lebih dekat ke pusat badai tersebut. Pergerakan badai ini cenderung ke arah barat laut sehingga menjauh dari wilayah Sumut dan mendekati wilayah India.[5] Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Cyclone Viyaru. |