Semut atau burek atau jaguar, dalam video dan televisi analog, adalah pola titik acak statik yang muncul ketika tidak ada sinyal transmisi yang didapatkan penerima antenatelevisi dan perangkat tampilan lainnya. Pola acak yang terlihat pada layar, berupa sekelumit "titik" atau "salju" acak, adalah hasil dari derau elektronik dan derau radiasi elektromagnetik yang tak sengaja tertangkap oleh antena. Efek ini lebih sering ditemukan pada set TV analog atau pita VHS kosong.
Banyak sumber derau (noise) elektromagnetik yang menghasilkan pola tampilan statik seperti ini. Derau atmosfer adalah sumber yang paling dominan. Derau atmosfer mencakup sinyal-sinyal elektromagnetik yang tercipta akibat radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik,[1] atau derau gelombang radio lokal dari perangkat elektronik lain di dekatnya.[2]
Perangkat tampilan itu sendiri juga merupakan sumber derau karena adanya produksi derau termal oleh elektronika di dalamnya. Kebanyakan derau ini berasal dari transistor pertama yang terhubung dengan antena.[2]
Karena sirkuit elektronik set televisi digital berfungsi secara algoritmik serta layarnya memiliki kuantisasi inheren, "salju" yang terlihat di TV digital tidak terlalu acak.[3]
Setelah siaran berakhir, penonton di Britania Raya biasa melihat "salju" berlatar hitam ketimbang "semut" berlatar putih. Ini adalah hal yang sangat teknis karena penerima 405-line yang usang di Britania menggunakan modulasi video positif, berbeda dengan modulasi video negatif yang digunakan di Kanada, Amerika Serikat, dan Britania Raya modern.
Sebagian besar televisi modern secara otomatis beralih dari layar statik ke layar biru atau terjaga (standby) setelah beberapa saat. Karena penonton melihat "salju" ini sebagai pergerakan semut hitam di latar putih, fenomena ini dikenal dengan sebutan myrornas krig di Swedia, myrekrig di Denmark, hangyák háborúja di Hungaria, dan semut bertengkar di Indonesia, yang semuanya berarti "pertengkaran semut" atau kadang-kadang hangyafoci yang berarti "sepak bola semut". Layar statik ini disebut purici di Rumania yang artinya "kutu".[4]