Samuel Oton Sidin
Samuel Oton Sidin, O.F.M. Cap. (lahir 12 Desember 1954) adalah Uskup Keuskupan Sintang yang terpilih pada 21 Desember 2016, setelah Uskup sebelumnya Agustinus Agus terpilih menjadi Uskup Agung Pontianak. Sebelum terpilih menjadi Uskup Sintang, Sidin merupakan pastor kepala Gereja Santo Fransiskus Asisi, Paroki Tebet, Menteng Dalam. Riwayat HidupPendidikanSamuel menjalani pendidikan dasar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Ia kemudian masuk ke Seminari Menengah Santo Paulus Nyarumkop, Singkawang, Kalimantan Barat.[2] Pada 12 Januari 1977, Samuel masuk ke dalam Novisiat Kapusin Santo Fidelis Sigmaringen di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.[2] Satu tahun kemudian, ia mengucapkan kaul pertamanya, tepatnya pada 13 Januari 1978. Ia melanjutkan pendidikan di Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Pematangsiantar di Sinaksak, Tapian Dolok, Simalungun, Sumatera Utara.[3] Ia mengucapkan kaul kekal pada 18 Juli 1982, dan ditahbiskan menjadi imam di Peranuk, Bengkayang pada hari Minggu, 1 Juli 1984.[2] KaryaSetelah ditahbiskan menjadi imam tahun 1984 hingga tahun 1985, Sidin bertugas sebagai Pastor Rekan di Paroki Santa Maria, Nyarumkop, Singkawang Timur, Singkawang, Kalimantan Barat. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Kepausan Antonianum, Roma dan selesai pada tahun 1990 dengan gelar doktor bidang teologi spiritualitas.[4] Ia menulis disertasi berjudul "The role of creatures in Saint Francis' praising of God".[5] Sepulang dari studinya, Sidin menjadi Socius (Wakil) Magister Novisiat Kapusin Santo Fidelis Sigmaringen di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara hingga tahun 1993, kemudian menjadi Magister di tempat yang sama hingga tahun 1997. Sidin kemudian terpilih menjadi Provinsial Kapusin Pontianak untuk dua masa jabatan sampai tahun 2003. Hingga tahun 2008, Sidin menjadi Direktur Rumah Pelangi di Dusun Gunung Benuah, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Rumah Pelangi dirintisnya di areal lahan seluas 90 hektar dengan tujuan untuk konservasi hutan.[6] Kehadiran Rumah Pelangi berawal dari keprihatinan Samuel di wilayah Kalimantan terutama jalan yang menghubungkan Pontianak dan Sanggau yang terjadi kerusakan hutan yang hebat.[4] Sidin kemudian terpilih kembali menjadi Provinsial Kapusin Pontianak pada tahun 2009 hingga 2012. Pada Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2012, Sidin menerima penghargaan Kalpataru untuk kategori Pembina Lingkungan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[4][7] Sejak 2012 selepas tugasnya sebagai Provinsial Kapusin Pontianak, ia ditugaskan menjadi Pastor Kepala Paroki Tebet Santo Fransiskus Assisi di wilayah Keuskupan Agung Jakarta. Sidin terpilih menjadi Uskup Sintang pada hari Rabu, 21 Desember 2016.[8][9][10] Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada hari Rabu, 22 Maret 2017 oleh Uskup Agung Pontianak sekaligus pendahulunya di Keuskupan Sintang, yakni Mgr. Agustinus Agus.[11][12] Bertindak sebagai Uskup Ko-Konsekrator adalah Uskup Sanggau Mgr. Giulio Mencuccini, C.P. dan Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi. Penahbisan berlangsung di Stadion Baning, Sintang.[13] Setelah meninggalnya Uskup Timika Mgr. John Philip Saklil, Mgr. Sidin menggantikan Mgr. Saklil sebagai Ketua Pengembangan Sosial Ekonomi dalam kepengurusan Konferensi Waligereja Indonesia sisa periode 2018–2021. Referensi
Pranala luar
|