Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Salah bicara

Salah bicara adalah situasi dimana seseorang mengucapkan kata atau kalimat yang salah, hal ini biasanya terjadi karena beberapa faktor, seperti kelelahan, gugup atau perasaan bingung, salah bicara bisa saja terjadi dan diucapkan dengan sadar atau bisa tanpa disadari oleh seseorang yang sedang berbicara.

Jenis - jenis salah bicara

kesalahan penyebutan kata terjadi saat ketika seseorang salah bicara, pada umumnya kata-kata yang diucapkan saat seseorang salah bicara bukanlah kata yang asal-asalan, namun lebih kepada pengucapan kata yang membentuk sebuah pola tertentu, dilihat dengan adanya pola kesalah tersebut, salah bicara yang dilakukan oleh seorang pembicara terbagi menjadi beberapa jenis, berikut adalah pembagian jenis jenis salah bicara yang dibagi berdasarkan pada kategori pola yang ada, yaitu:[1]

Pola Substitusi

Substitusi adalah sebuah situasi salah bicara, dimana seorang pembicara akan menyelipkan sebuah kata antara kata yang ingin diucapkan dengan kata yang terucap tersebut adalah dua kata yang mirip, untuk lebih memahami terkait dengan pola Substitusi salah bicara yang di upakan oleh seorang pembicara dapat anda lihat dari contoh kalimat yang ada dibawah ini

Contoh kalimat salah bicara dalam pola substitusi

yang diucapkan pembicara: "dia sedang memanjat kepala"

yang sebenarnya ingin di ucapkan oleh pembicara: "dia sedang memanjat kelapa"

dari kalimat tersebut diatas, kita dapat memahami bahwa ada sebuah kata dalam kalimat yang dibicarakan oleh si pembicara yang memiliki kata yang mirip di dalam kalimat yang seharunya ingin di ucapkan oleh pembicara, kepala dan kelapa adalah dua kata yang mirip, sehingga pembicara melakukan sebuah pola substitusi salah bicara. hal ini acap kali terjadi di dalam situasi ketika si pembicara dalam keadaan gugup atau sedang tidak dalam keadaan tenang.

Pola Paduan

pada pola salah bicara jenis paduan adalah sipembicara salah bicara dalam pengucapan kata, karena kata yang ingin diucapkannya bergabung dengan pengucapan kata lain dalam kalimatnya, biasanya sipembicara akan mengucapkan kata baru yang merupakan paduan dari kata yang benar dengan kata lain, dalam kalimat dibawah, kita akan lebih memahami terkait dengan pola paduan pada kasus salah bicara yang dilakukan oleh sipembicara,

Contoh kalimat salah bicara dalam pola paduan

yang diucapkan pembicara: "Kasihan, dia kalah dan jatuh ke kanah"

yang sebenarnya ingin di ucapkan oleh pembicara: "Kasihan, dia kalah dan jatuh ke Tanah"

bila kita bandingkan antara dua kalimat dari kalimat yang seharusnya ingin disampaikan oleh si pembicara dengan kalimat yang kemudian di sampaikan oleh pembicara, ada kata yang malah menjadi kata baru yang tidak memiliki makna, kata Kanah pada kalimat yang diucapkan sipembicara tidaklah memiliki makna, kata ini adalah sebuah kata baru yang berasal dari gabungan sebuah kata yaitu kata Kalah yang sebelumnya ada di awal dan kemudian di tambah dengan sebuah kata yang benar, yaitu kata Tanah. penggabungan kedua kata tersebut pada akhirnya memunculkan kata baru yang tidak memiliki makna apapun, sehingga pola paduan pada kasus salah bicara ini menjadikan kalimat yang diucapkan oleh sipembicara menjadi sebuah kalimat yang membingungkan karena tidak memiliki makna yang baik dan benar.

Pola Antisipasi

salah bicara dengan pola antisipasi adalah dimana ketika kata yang ingin di ucapkan sipembicara terucap terlebih dahulu sebelum waktunya untuk diucapkan, bila diperhatikan secara seksama, pola salah bicara ini tidak jarang terjadi, dan umumnyap pola salah bicara ini bisa terjadi dalam diri seorang pembicara propesional sekali pun, agar dapat lebih mudah memahaminya, contoh kalimat dibawah ini bisa kita lihat dalam kalimat dibawah ini

Contoh kalimat salah bicara dalam pola antisipasi

yang diucapkan pembicara: "Saya mau sakit"

yang sebenarnya ingin di ucapkan oleh pembicara: "Saya mau ke rumah sakit"

kata sakit dalam kalimat yang di ucapkan pembicaranya seharunya akan diucapkan setelah kaata ke rumah namun pada prakteknya, kata sakit malah muncul dan terucap lebih awal sebelum waktunya, hal ini akan menghasilkan sebuah kalimat yang memili arti yang jauh berbeda dari makna sebenarnya dari kalimat yang ingin di ucapkan oleh sipemicara.

Pola Pengulangan

pola pengulangan juga menjadi salah satu kasus salah bicara yang sering terjadi, biasanya pola pengunalan ini atau sering disebut dengan pola perseverasi adalah proses salah bicara dimana kata yang diucapkan sipembicara kembali diucapkan setelah sebelumnya sudah diucapkan sebelumnya, pola ini sering terjadi dalam sebuah percakapan sehari-hari, untuk lebih memahami terkait dengan kasus salah bicara dengan pola ini, silahkan simak dalam kalimat yang ada dibawah ini

Contoh kalimat salah bicara dalam pola pengulangan

yang diucapkan pembicara: "Tolong ambilkan cangkul di cangkul"

yang sebenarnya ingin di ucapkan oleh pembicara: "Tolong ambilkan cangkul di dapur"

bila mengacu pada kasus salah bicara dengan pola pengulangan, kita akan menyadari bahwa pola ini sering terjadi bahkan oleh kita sendiri, pola salah bicara model ini bisanya adalah sebuah pengucapan kata dalam kalimat yang tidak disengaja oleh sipembicara, dimana kata cangkul pada kalimat yang diucapkan pembicara sudah ada dan kembali diulang tanpa disadari oleh sipembicara, tentu saja makna kalimat setelah terjadinya salah bicara dalam pola pengulangan menjadi tidak ada.

Pola Bertukar

salah bicara pola bertukar atau disebut dengan pola exchage atau adalah pengucapan urutan kata oleh sipembicara yang tertukar dengan kata yang lain yang ada dalam satu kalimat yang sama,

Contoh kalimat salah bicara dalam pola bertukar

yang diucapkan: "Besok kita akan beroyong-gotong"

yang sebenarnya: "Besok kita akan bergotong-royong"

Pola Penghilangan

Salah bicara penghilangan ini adalah dimana kata yang seharusnya diucapkan justru tidak diucapkan dan hilang dari kalimat.

Contoh kalimat salah bicara dalam pola penghilangan

yang diucapkan: "Dia benar-benar, ya"

yang sebenarnya: "Dia benar-benar jahat, ya"

Pola Penambahan

Penambahan adalah sebuah kejadian ketika sipembicara salah bicara dimana dia menambahkan kata yang seharusnya tidak ada dalam kalimat

Contoh kalimat salah bicara dalam pola penambahan

yang diucapkan: "Kuda adalah merupakan hewan berkaki empat"

yang sebenarnya: "Kuda adalah hewan berkaki empat"

Pranala Luar

  1. ^ Kompas.com (23 Mar 2024, 18:00 Wib) "Speech error Fenomena salah ujar pada manusia" (Diakses: 10 Desember 2024, 00.55 Wib)
Kembali kehalaman sebelumnya