SK Broadband
SK Broadband, Inc. KRX: 033630, sebelumnya bernama Hanaro Telecom, adalah sebuah perusahaan telekomunikasi yang merupakan anak usaha dari SK Telecom. Perusahaan ini merupakan salah satu penyedia akses internet pita lebar terbesar di Korea Selatan. Hingga diambil alih pada tahun 2008, perusahaan ini menguasai hampir separuh pangsa pasar jaringan tetap di Korea, karena perusahaan ini merupakan satu-satunya yang setara dengan KT Corp. SK Broadband juga memiliki divisi "Broad &" yang menguasai cukup besar pangsa pasar kartu panggilan di Korea Selatan. Pada ITU Plenipotentiary Conference yang digelar pada bulan Oktober 2014, SK Broadband memperkenalkan layanan internet berkecepatan 10 Gbit/detik pertama di dunia. Layanan tersebut pun 100 kali lebih cepat daripada layanan LAN yang ada di Korea Selatan pada saat itu, yakni hanya 100 Mbit/detik.[3][4] SejarahAwalnya hanya menyediakan layanan jaringan tetap domestik, Hanaro Telecom kemudian berekspansi ke bisnis pita lebar pada tahun 1999.[5] Hanaro lalu mulai menyediakan layanan ‘Triple-Play’ (VoIP, internet pita lebar, dan IPTV) yang diberi nama B.TV. Selain itu, Hanaro Telecom juga menyediakan layanan leased line dan pusat data untuk klien korporat.[6] Sejak tahun 2000, Hanaro berpartisipasi dalam Cisco Powered Network Program, sebuah program pemasaran bersama antara Cisco Systems dan para penyedia layanan jaringan yang menawarkan layanan jaringan publik dengan menggunakan peralatan buatan Cisco. Hingga tahun 2002, Hanaro Telecom dan Korea Thrunet menguasai sekitar 45% pangsa pasar pita lebar di Korea Selatan, sementara sekitar 50% sisanya dikuasai oleh Korea Telecom.[7] Untuk memperkuat posisinya di pasar pita lebar, Hanaro pun mengakuisisi Korea Thrunet pada bulan Maret 2005 dengan harga 471,4 milyar won ($460 juta).[8] Pada bulan Februari 2008, Hanaro Telecom diakuisisi oleh SK Telecom dengan harga 1,09 triliun won ($1,2 milyar).[9] Pada bulan September 2008, nama perusahaan ini pun diubah menjadi SK Broadband. Pada tanggal 1 Juli 2015, SK Telecom resmi membeli semua saham SK Broadband yang belum mereka pegang. Pada bulan November 2015, SK Telecom setuju untuk mengakuisisi 30% saham CJ HelloVision dengan harga KRW 500 milyar.[10] Akuisisi tersebut pun menjadikan SK Broadband sebagai penyedia layanan TV kabel terbesar kedua di Korea Selatan, setelah KT.[butuh rujukan] Lihat jugaReferensi
Pranala luar |