Ranah 3 Warna adalah novel kedua karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2009. Novel ini merupakan kedua dari trilogi Negeri 5 Menara bercerita tentang Alif yang baru selesai menamatkan sekolah di Pondok Madani (PM) Ponorogo Jawa Timur dan perjalanannya mewujudkan mimpi menjadi Habibie di Teknologi Tinggi Bandung, lalu merantau untuk menggapai jendela dunia sampai ke Amerika.[1]
Sinopsis
Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?
Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.
Rupanya mantra 'man jadda wajada' saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat mantra kedua yang diajarkan di Pondok Madani: ''man shabara zhafara'. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
Kemana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul Obelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Ksatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?
Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa. Tuhan bersama orang yang sabar.
Tokoh-tokoh
- Alif: Tokoh 'aku' dalam cerita ini yang berasal dari Maninjau
- Randai: Teman Alif sejak kecil yang selalu bersaing dalam mengejar impian.
- Raisa: Teman sekaligus tetangga Alif di Bandung, dan Alif jatuh hati padanya.
- Rusdi: Teman satu grup Alif yang unik dan pandai berpantun.
- Agam: Teman Alif di grup "UNO" berasal dari Sumatra di Bandung yang humoris.
- Wira: Teman Alif di grup "UNO" dari Jawa di Bandung yang atletis.
- Memet: Teman Alif di grup "UNO" di Bandung yang subur.
- Bang Togar: Jurnalis senior pengajar Alif.
- Francois Pepin: Partner satu tim Alif di Quebec, Canada.
- Tyson: Senior Pondok Madani Alif yang bertemu di Yordania.
- Kurdi: Teman satu angkatan Alif saat mondok Pondok Madani yang bertemu di Yordania
- Ferdinand: Ayah angkat Alif selama di Quebec, Canada.
- Mado: Ibu angkat Alif selama di Quebec, Canada.
- Rob:
Film
Ranah 3 Warna akan diangkat menjadi film layar lebar. Pada saat syukuran film Ranah 3 Warna yang tepat pada September 2019. Rencana film ini ditayangkan pada tahun 2020.
Lihat Pula
Pranala luar
- ^ Novel karya ahmad fuadi diangkat jadi film, ini para pemerannya (Ranah 3 Warna)