Pribumi dalam biogeografi adalah suatu spesies di wilayah atau ekosistem tertentu yang keberadaannya merupakan hasil dari proses alami murni, tanpa campur tangan manusia.[1] Istilah ini setara dengan konsep spesies native (asli) atau autochthonous (berasal dari tempat asli).[2][3] Setiap organisme liar (kebalikan dari organisme yang dijinakkan) memiliki jangkauan distribusi alaminya sendiri sehingga ia dianggap sebagai "pribumi atau asli". Di luar jangkauan distrubisi alami ini, suatu spesies dapat diperkenalkan oleh aktivitas manusia, baik secara sengaja maupun tidak disengaja, ini yang kemudian disebut dengan istilah spesies yang diperkenalkan di dalam wilayah tertentu secara antropogenik.[4]
Definisi "pribumi" sering merupakan konsep yang tidak jelas, seperti fungsi dari waktu dan batasan politik.[5][6] Terlihat dalam periode waktu yang lama, tumbuhan dan hewan mengambil bagian dalam pergerakan lempeng tektonik yang konstan sehingga spesies muncul dan dapat berkembang, bertahan atau menjadi punah dan distribusinya jarang statis atau terbatas pada lokasi geografis tertentu.
Spesies "asli" di suatu lokasi tidak harus menjadi endemik di lokasi itu. Spesies endemik secara eksklusif ditemukan di tempat tertentu.[7] Spesies asli dapat terjadi di luar wilayah yang telah diperhitungkan sebelumnya. Istilah endemik dan "asli" juga tidak menyiratkan bahwa suatu organisme harus pertama kali berasal atau berevolusi di tempat organisme itu ditemukan.[8]
^Levin, Phillip S; Poe, Melissa R. (2017). Conservation for the Anthropocene Ocean: Interdisciplinary Science in Support of Nature and People. Academic Press. ISBN9780128092989.
^Aitken, Gill (2018). A New Approach to Conservation: The Importance of the Individual through Wildlife Rehabilitation. Routledge. ISBN9781351163545.