Poskota adalah surat kabar harian yang diterbitkan di Jakarta dengan target pembaca kalangan menengah ke bawah.[1] Umumnya berisi berita-berita lokal, kriminalitas, masyarakat, olahraga, dan selebritas. Poskota memiliki tiras surat kabar harian tertinggi di Indonesia dengan 600.000 eksemplar per hari.[2]
Sejarah
Poskota didirikan oleh mantan Menteri Penerangan era Orde Baru, Harmoko dan beberapa mitranya, diantaranya Is Anwar Datuk Rajo Perak, Jahja Surjawinata, Tahar S. Abiyasa, dan Pansa Tampubolon.[1]
Sebelum meluncurkan Poskota, Harmoko membuat survei di beberapa tempat di Jakarta, seperti Tanjung Priok, Jatinegara, Tanah Abang, dan Senen. Hasil survei tersebut, dia menemukan bahwa masyarakat menginginkan berita yang menyangkut persoalan riil di kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, isi berita Poskota berkisar tentang kriminalitas, hukum, seksualitas, serta olahraga. Poskota diterbitkan pertama kali pada 15 April 1970 dengan 3.500 eksemplar dan mendapat sambutan yang baik hingga beberapa bulan berikutnya berkembang menjadi 30.000-60.000 eksemplar per bulan.[3]
Perkembangan
Pada tahun 1999, Poskota menerbitkan koran versi digital (Poskota Online) dan mulai menargetkan sektor bisnis sebagai pangsa pasarnya. Dalam perkembangannya, Poskota ikut menampilkan isu-isu politik di dalam beritanya. Salah satu ciri khas dari koran ini adalah tata letak (tampilan) yang dibuat mencolok dan tidak beraturan. Pada Mei-Juni 2005, Majalan Cakram menerbitkan hasil survei Nielsen Media Research yang menempatkan Poskota sebagai koran paling laris di Indonesia, dengan tiras 600.000 eksemplar dan 2.551 pembaca sehingga mengalahkan harian Kompas.[3]
Poskota Online telah mengalami beberapa kali perubahan alamat domain, antara lain :
- poskota.co.id – 1999
- poskotanews.com – 2012
- poskota.id – 2019
Rujukan
Pranala luar