Poncokusumo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, ProvinsiJawa Timur, Indonesia. Luas Kecamatan Poncokusumo adalah 20.632 hektare. Sebagian besar penduduk Poncokusumo bekerja sebagai petani. Kecamatan Poncokusumo mempunyai 17 desa dan jumlah penduduknya sebanyak 93.153 jiwa (Laki-laki 49.401 jiwa, Perempuan 49.752 jiwa). Kecamatan ini berada di ketinggian 600-2400 Mdpl dan terletak di kaki GunungSemeru.
Struktur tanah di Kecamatan Poncokusumo pada umumnya relatif baik, sangat cocok untuk pertanian terutama buah-buahan dan sayur-mayur.
Hasil Produk
Apel adalah produk unggulan di daerah ini, karena daerah ini terkenal dengan apelnya. jenis Apel dari kecamatan ini antara lain (Apel Manalagi, Apel Ana dan Apel Roombeauty). Selain buah apel juga ada produk lain yang berasal dari apel yaitu (Sari apel Royal dan Kripik apel).
Belimbing di daerah ini bentuknya besar dan menyenangkan karena pupuk yang digunakan adalah 50% pupuk organik dan 50% pupuk kimia. Belimbing dari kecamatan ini Pemasarananyapun di daerah jawa timur dan sudah sampai di luar pulau jawa.
Kelengkeng Mutiara adalah merupakan hasil perkebunan dari kecamatan ini, diberi nama klengkeng mutiara karena bentuknya yang bagus dan segar serta agak lebih besar.
Sayur Mayur Kecamatan ini sangat kaya akan hasil bumi, antara lain tomat, kubis, cabe, wortel. Setiap sore selalu ada pengiriman hasil bumi ini ke pasar-pasar induk yang ada di wilayah Malang dan sekitarnya.
Bunga Krisan dibudidayakan oleh banyak penduduk di kecamatan ini. Bunga ini terkenal sangat bagus dan elok. Bunga krisan mempunyai bermacam jenis Kurang lebih ada 100 jenis bunga krisan.
Tusuk Sate menjadi salah satu home industri, di salah satu desa kecamatan ini. karena penduduk di salah satu desa di kecamatan ini sudah menjadikan kerajinan tusuk sate sebagai mata pencaharian. Tusuksate yang di buat penduduk ada dua macam yaitu tusuk sate kambing dan tusuk sate ayam. Perbedaanya adalah untuk tusuk sate kambing besarnya lebih tebal darpada tusuk sate ayam.
Jeruk Keprok siem Komuditas ini juga menjadi produk unggulan di Kecamatan poncokusumo dengan luas arel + 460 Ha, dengan masa produksi mulai bulan Juni s/d Desember, khusus untuk jenis komuditi ini untuk jenis kelas super kualitas exsport pemasaran kebanyakan langsung ke pasar imduk Kramat Jatijakarta.
Kentang wilayah poncokusumo juga menjadi penghasil kentang dengan mutu super dengan luas areal + 240 ha, produsen tertinggi ada di desa Ngadas dengan produksi rata rata 15 - 20 ton/ha, tidak heran tanaman ini mampu meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dan menjadikan Desa ini menjadi desa maju dengan tingkat kemiskinan hanyak 0.01 %
Jika pernah mendengar nama Coban Trisula, maka Coban Pelangi merupakan zona wisata alam andalan di Kecamatan Poncokusumo. Air terjun itu berada di jalur menuju Gunung Bromo dan Semeru itu, tepatnya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Objek wisata Coban Pelangi merupakan zona konservasi alam di bawah perlindungan Perum Perhutani. Air terjun menakjubkan itu, berjarak ± 10 km dari Kecamatan Tumpang dan ± 32 km dari Kota Malang. Coban Pelangi berada di kawasan pegunungan bertopografi terjal dengan kemiringan di atas 45 % dan berada di ketinggian 1200-1400 Mdpl. AIR terjun Coban Pelangi mengalir dari tebing yang memiliki ketinggian 110 meter. Jika cuaca sedang baik, pengunjung yang beruntung bisa menyaksikan ’Pelangi’ yang membiaskan di pucuk-pucuk tebing. Biasanya, Pelangi muncul pada jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Fenomena alam itu muncul akibat butiran air terjun yang terbawa angin, serupa buliran-buliran kabut. Dilihat dari besarnya potensi wilayah kec.Poncokusumo, perlu adanya peningkatan perhatian pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan wilayah ini menjadi wilayah yang pantas dijuluki Agropolitan.
Penggalian yang perlu dilakukan adalah sektor budaya masyarakat wilayah ini, dengan mengedepankan strategi yang tidak bersinggungan denga kultur masyarakat Poncokusumo yang majemuk.
Ngadas adalah desa yang masyarakatnya mayoritas beragama hindu dari kaum sudra, tentu memiliki kekayaan budaya yang beda dengan pemeluk hindu di Bali yang dari kaum brahmana dan ksatriya. sekalipun demikian wilayah desa Poncokusumo, gubuklakah, wringinanom dll masih melakukan ritual adat hindu/leluhurnya sekalipun secara defakto masyarakat setempat mengaku beragama islam.
perlu adanya pemahaman dikalangan masyarakat di luar pemeluk agama hindu, tentang pelestarian budaya.
Menurut rencana di kecamatan ini akan dibangun Wisata Museum Vulcano Park (WMVP) atau museum yang menyimpan material gunung berapi yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia. Wisata Museum Volcano Park itu satu-satunya hanya di negara Prancis. Sedangkan Kabupaten Malang ini adalah negara kedua yang akan dibangun WMVP.[1]