Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Polisitemia

Polycythemia (polisitemia) dilihat dari ilustrasi terjadi karena hematokrit (persentase volume sel darah merah dalam darah) lebih tinggi dari persentase hematokrit yang seharusnya.

Polisitemia atau disebut juga eritrositosis merupakan gangguan komponen darah karena peningkatan jumlah sel darah merah yang disertai dengan peningkatan konsentrasi hemoglobin perifer. Hal ini menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan mudah terjadi penyumbatan oleh bekuan darah. Jumlah sel darah merah normal untuk pria adalah 4,35-5,65 juta/ɥl dan 3,92-5,13 juta/ɥl untuk wanita (kisaran angka ini berbeda untuk tiap laboratorium).[1][2]

Gejala polisitemia adalah nyeri kepala, penglihatan kabur, kulit berwarna lebih merah di bagian wajah, kaki, dan tangan, mudah merasa lelah, tekanan darah meningkat, pusing, mimisan atau memar, nyeri abdomen, dan nyeri serta kaku di persendian. Berdasarkan penyebabnya, polisitemia dapat dibagi dua yaitu polisitemia vera (primer) dan polisitemia sekunder.[1][2]

Referensi

  1. ^ a b T., Eduward (2019-06-27). "Polisitemia - patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan". Alomedika. Diakses tanggal 2020-03-10. 
  2. ^ a b "Polycythemia Symptoms, Causes, Treatment & Diagnosis". MedicineNet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-10. 


Kembali kehalaman sebelumnya