Pius Njawé (4 Maret 1957 – 12 Juli 2010) seorang jurnalis dan direktur Le Messager serta Le Messager Populi. Ditangkap lebih dari 100 kali karena pelaporannya, Njawé memenangkan beberapa penghargaan untuk karyanya, meliputi CPJ International Press Freedom Award tahun 1991 dan Golden Pen of Freedom tahun 1993. Pada tahun 2000, ia dinobatkan sebagai salah satu dari Pahlawan Kebebasan Pers Dunia dari International Press Institute dari lima puluh tahun sebelumnya. Dalam berita kematian Njawé, New York Times menggambarkannya sebagai "simbol oposisi terhadap rezim otokratis Paul Biya".[1]
Kehidupan
Njawé lahir di Babouantou, Kamerun, pada 4 Maret 1957. Sejak masih kanak-kanak, ia menjual surat kabar di jalanan[1] sebelum mulai bekerja untuk surat kabar milik negara La Gazette dan harian Douala Express.[2] Pada tahun 1979, pada usia 22, ia mendirikan surat kabar independen pertama di negaranya, Le Messager.[3]
Surat kabar yang dibesutnya menjadi dikenal karena kritiknya terhadap Presiden Paul Biya yang sudah lama berkuasa, dan mendapat tanggapan kuat dari pemerintah. Njawé ditangkap untuk pertama kalinya pada tahun 1981, dan sudah ditangkap sekitar 125 kali sebelum kematiannya.[1] Pada tahun 1990, Le Messager sempat dibredel oleh pemerintah karena melaporkan kerusuhan.[1] Pada tahun 1990, Njawé's menerbitkan "surat terbuka" untuk Biya yang menyebabkan ia ditangkap lagi.[4]
Referensi
|
---|
1991–2000 | |
---|
2001–2010 | |
---|
2011–kini | |
---|