Pinas, kadang-kadang disebut juga "pinis", adalah jenis sekunar dari pantai timur Semenanjung Melayu, dibangun di negara bagian Terengganu. Kapal jenis ini dibangun dari kayu chengal oleh orang Melayu sejak abad ke-19 dan menjelajahi Laut Cina Selatan dan lautan di sekitarnya sebagai salah satu dari dua jenis kapal layar tradisional yang dikembangkan oleh budaya maritim Melayu akhir: bedar dan pinas.
Deskripsi
Pinas adalah kapal layar yang dibangun secara eksklusif di kuala (Melayu: muara sungai)[1] dari sungai Terengganu. Itu adalah kapal terbesar yang dibangun di daerah itu, dan hanya digunakan untuk navigasi laut dalam ke pelabuhan yang jauh. Pinas membawa dua tiang, satu di haluan, yang disebut "Topan", sedikit disapu ke depan, dan tiang utama, yang disebut "Agung" ditempatkan sedikit di depan bagian tengah perahu. Pinas memiliki cucur yang sangat panjang, sedikit ditekuk ke bawah oleh bobstay.
Pinas asli dilengkapi dengan sekunar dengan layar atas Bermuda. Jenis ini direkam oleh Herbert Warington Smyth pada tahun 1906.[2]:103
Teknik pembangunan
Perahu pinas Terengganu dibangun menggunakan teknik asli yang dikembangkan orang Melayu untuk membuat perahu kayu. Mereka membangun tanpa rencana, lambung dulu, kerangka kemudian. Papan-papan tersebut dibengkokkan dengan api dan disambung tepi-tepinya (ukiran) dengan menggunakan "basok" (pasak kayu) yang terbuat dari kayu penaga-besi (Mesua ferrea). Tidak ada dempul gaya Eropa yang dipalu ke dalam alur di antara papan: Sebelum papan baru dipalu pulang, secarik kulit gelam (Melayu: kulit paperbarks)[3] dari spesies Melaleuca ditempatkan di atas pasak. Lapisan 1 – 2 mm dari bahan alami ini memiliki sifat penyegelan yang luar biasa.[4]