Pesta Kesenian Bali
Pesta Kesenian Bali (PKB) adalah parade atau festival kesenian tahunan yang diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Bali, serta dijadikan sebagai wadah aktivitas dan kreativitas para seniman dalam upaya mendukung program pemerintah dalam hal penggalian, pelestarian, dan pengembangan nilai-nilai seni budaya Bali. Dasar Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali adalah Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 07 Tahun 1986 tentang "Pesta Kesenian Bali" yang kemudian direvisi dengan Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 4 Tahun 2006.[1] Materi pokok PKB secara garis besar terdiri dari; pawai, parade, lomba, pagelaran, pameran, sarasehan dan pelatihan.[2] Pesta kesenian Bali merupakan festival kesenian terlama dari usia penyelenggaraannya yang mampu bertahan selama 41 tahun dan terpanjang durasinya yang pernah diadakan di Indonesia. Di masa-masa awal, selalu diadakan selama 2 bulan, namun belakangan ini menjadi 30 hari.[3] Pesta Kesenian Bali yang digelar pertama kali pada tahun 1979, berlangsung kurang lebih 2 bulan (20 Juni 1979 sampai dengan 23 Agustus 1979). Dalam sejarah perjalanannya, pada umumnya PKB selalu dibuka oleh pejabat tinggi negara. Hanya pada PKB yang pertama kali tahun 1979 dibuka oleh Prof DR. Ida Bagus Mantra (alm.) yang saat itu menjabat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali sekaligus sebagai penggagas PKB. Selebihnya PKB dibuka oleh Menteri, Wakil Presiden, Presiden dan Ibu Negara.[4] Parade Gamelan gong kebyar merupakan salah satu acara dalam agenda Pesta Kesenian Bali yang sangat bergengsi. Dalam festival tersebut, pengunjung dapat menyaksikan karya seni sebagai hasil kreativitas para seniman dan kepiawaian para pengrawit dalam memainkan gambelan Gong Kebyar. Latar BelakangPesta Kesenian Bali diselenggarakan sebagai upaya persembahan karya cipta seni terbaik masyarakat. Masyarakat dapat memilih antara kesenian dan kerajinan, profan dan sekuler, pesanan ataupun kreativitas murni masyarakat Bali. Kesemua itu dikerjakan dengan semangat "persembahan". Perbedaan itu tidak mengurangi hakikat berkesenian. Kegiatan berkesenian didasari oleh motivasi sebagai persembahan yang terbaik dan “spirit” dalam segala aktivitas masyarakat Bali. Kesenian Bali yang ditampilkan adalah persembahan dan karya cipta yang dihasilkan juga sebagai persembahan. Hal ini yang masih dijadikan. Persembahan seni dan karya cipta mengandung makna pembebasan yang iklas yang dalam ajaran Hindu sering disebut dengan yadnya. Yadnya yang dipersembahkan melalui seni dan karya cipta menjadikan hasil ciptaannya sebagai persembahan terbaik, maka sedapat mungkin seseorang seniman tidak akan mempersembahkan miliknya atau karyanya yang paling jelek atau seadanya, apalagi persembahan itu berupa seni dan karya cipta yang terlahir dari budi daya sebagai hulu cinta kasih dan peradaban rohani seni masyarakat. Pesta Kesenian Bali merupakan media dan sarana untuk menggali dan melestarikan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan. Penggalian dan pelestarian seni budaya meliputi filosofi, nilai luhur dan universal, konsep dasar, warisan budaya baik benda atau bukan benda yang bernilai sejarah tinggi, ilmu pengetahuan dan seni sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian melalui kreasi, inovasi, adaptasi budaya dengan harapan agar tetap hidup dan ajeg berkelanjutan dalam konteks perubahan waktu serta lingkungan yang selalu berubah. SejarahPesta Kesenian Bali mementaskan berbagai hasil karya cipta, seni, dan aspirasi berkesenian baik kesenian hasil rekonstruksi, seni hasil inovasi, atraksi kesenian serta apresiasi seni dan budaya masyarakat. Pemerintah Provinsi Bali, sejak tahun 1979, oleh almarhum Ida Bagus Mantra menggagas dan memprakarsai suatu wadah pesta rakyat, yang sampai sekarang disebut "Pesta Kesenian Bali" (PKB). Pelestarian seni budaya antara lain dengan menampilkan kesenian-kesenian klasik yang sudah hampir punah dan terpendam di masyarakat. Pesta Kesenian Bali menjadi media dan sarana memotivasi masyarakat untuk menggali, menemukan, menampilkan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat. Penggalian dan pelestarian seni budaya ini meliputi filosofi, nilai-nilai luhur dan universal, konsep-konsep dasar, warisan budaya, baik benda atau bukan benda, yang bernilai sejarah, ilmu pengetahuan dan seni sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian melalui kreasi, inovasi, adaptasi budaya, dengan harapan tetap hidup dan berkelanjutan dalam konteks perubahan waktu dan zaman serta dalam lingkungan yang selalu berubah. Penyelenggaraan PKB dari tahun ke tahun menampilkan tema yang selalu berbeda-beda. Kiranya cara berkesenian masyarakat Bali yang dipersembahkan kedalam wadah Pesta Kesenian Bali, setiap tahunnya juga berbeda-beda. Pesta Kesenian Bali membuat masyarakat Bali untuk selalu beraktivitas dan berkreativitas untuk memenuhi kehidupan kita. Dengan demikian aktivitas dan kreativitas berkesenian untuk menghasilkan karya cipta dan seni masyarakat Bali tidak akan pernah berhenti, untuk menggali dan mengembangkan gagasan-gagasan baru, baik itu gagasan berkesenian maupun dalam kegiatan sehari hari, dalam rangka menyambung kelangsungan kehidupannya. Penggalian dan pengembangan gagasan baru berkesenian, dipakai untuk mengimbangi adanya distribusi budaya asing sebagai akibat globalisasi menyeluruh, dan dapat menuntun prilaku masyarakat dalam konteks berpikir, berkata dan berbuat yang diinplementasikan dan diwujudkan dalam bentuk karya cipta seni budaya. Dalam sejarah perjalanan, pesta seni rakyat ini umumnya dibuka oleh pejabat tinggi negara. Hanya pada PKB pertama dibuka oleh Ida Bagus Mantra yang saat itu menjabat Gubernur Bali sekaligus sebagai penggagas PKB. Selebihnya pembukaan PKB dilaksanakan oleh Menteri, Wakil Presiden, Presiden dan Ibu Negara.[5][6] 1979Pesta Kesenian Bali pertama tahun 1979 di buka oleh Prof Dr. Ida Bagus Mantra. Pesta Kesenian Bali pertama berlangsung kurang lebih 2 bulan, tepatnya dari tanggal 20 Juni 1979 sampai 23 Agustus 1979.[4] Pada pembukaan serta peresmian PKB I tanggal 20 Juni 1979, Ida Bagus Mantra berpesan:
1980Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-2 tahun 1980 dibuka oleh Menko Kesra Surono Reksodimedjo juga hadir Mendikbud Daoed Joesoef. 1981Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-3 tahun 1981 dibuka oleh Menko Kesra Surono Reksodimedjo. 1982Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-4 tahun 1982 dibuka oleh ibu Tien Soeharto. 1983Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-5 tahun 1983 dibuka oleh Mendikbud Nugroho Notosusanto. 1984Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-6 tahun 1984 dibuka oleh Wakil Presiden Umar Wirahadikusuma. Pada pawai PKB V Tahun 1984 muncul sebuah garapan musik prosesi monumental yang diberi nama “Adi Merdangga”. Ciri khas musik prosesi ini adalah dengan penggunaan berbagai jenis instrumen kendang dalam jumlah yang banyak, kemudian dipadukan dengan instrumen-instrumen seperti cengceng kopyak, ponggang, bonang, suling, sungu, bebende, kempur, dan gong. Ide penciptaan musik baru ini datang dari Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra yang kemudian terealisasi berkat daya kreativitas seniman karawitan ASTI Denpasar seperti I Nyoman Astita, I Wayan Rai, I Ketut Gede Asnawa, I Wayan Suweca, dan I Nyoman Windha, di bawah arahan para pakar artistik seperti I Made Bandem dan I Wayan Dibia. Sejak diciptakan tahun 1984 hingga tahun 2009, “Adi Merdangga” selalu tampil mengawali Pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali.[8] 1985Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-7 tahun 1985 dibuka oleh Menko Kesra Alamsjah Ratoe Perwiranegara. Pada tahun 1985, untuk pertama kalinya PKB mementaskan acara khusus yaitu pagelaran musik dan tari Bali garapan baru. Bali Post, tanggal 28 Juni 1985 melaporkan bahwa materi pagelaran musik dan tari garapan baru ketika itu, seperti kreasi musik kreasi baru "Yadnya Gita" karya I Nyoman Sudarna, gegitaan “Silih Asih” karya I Wayan Sinti, musik kreasi baru “Sandya Muni” karya I Gusti Ngurah Padang, “Citta Utsawa” atau “Kebyar Dang” karya I Wayan Beratha, dan tari “Megoak-goakan” dari Kabupaten Gianyar dan Buleleng. Dua karya eksperimental yang ikut tampil ketika itu adalah “Gema Eka Dasa Rudra” karya Komang Astita dan “Kosong” karya I Ketut Gede Asnawa.[9] 1986Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-8 tahun 1986 di buka oleh Mendikbud Fuad Hassan. 1987Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-9 tahun 1987 dibuka oleh Presiden Soeharto. 1988Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-10 tahun 1988 dibuka oleh Wakil Presiden Soedharmono. 1989Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-11 tahun 1989 di buka oleh Menko Kesra Soepardjo Rustam. 1990Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-12 tahun 1990 dibuka oleh Menko Kesra Soepardjo Rustam. 1991Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-13 tahun 1991 dibuka oleh Menteri Dalam Negeri, Rudini. pada Pesta Kesenian Bali tahun 1991, I Nyoman Rerog (1913–1990) asal Banjar Kalah, Desa Peliatan, Ubud, Gianyar dianugrahi penghargaan dalam penampilan Seniman Werdha Berprestasi. Nyoman Regog adalah salah satu seniman tabuh dari Grup Peliatan yang ikut ke Paris tahun 1931 pada pementasan dalam acara Paris Colonial Exhibition.[10] 1992Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-14 tahun 1992 dibuka oleh Wakil Presiden Soedharmono. Pada PKB XIV Tahun 1992, pagelaran musik kontemporer dikemas dengan tema “Kesahajaan Musik Bambu”. Ada empat garapan musik baru yang ditampilkan pada 18 Juni 1992, yaitu “Uma Sadina II” karya Komang Astita, “Teropong Beruk” karya I Wayan Rai, dan “Bumbang” karya I Nyoman Rembang.[9] 1993Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-15 tahun 1993 dibuka oleh Wakil Presiden Try Sutrisno. 1994Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-16 tahun 1994 dibuka oleh wakil Presiden Try Sutrisno. 1995Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-17 tahun 1995 dibuka oleh Presiden Soeharto. 1996Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-18 tahun 1996 dibuka oleh Wakil Presiden Try Sutrisno. 1997Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-19 tahun 1997 dibuka oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomounikasi, Joop Ave. 1998Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-20 tahun 1998 dibuka oleh Sekretaris Negara, Moerdiono. 1999Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-21 tahun 1999 dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan, I Gede Ardika. 2000Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-22 tahun 2000 dibuka oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. 2001Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-23 tahun 2001 dibuka oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. 2002Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-24 tahun 2002 dibuka oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. 2003Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-25 tahun 2003 dibuka oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. 2004Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-26 tahun 2004 dibuka oleh 3 Mentri Kabinet Gotong Royong yakni; Mentri Kebudayaan dan Pariwisata dan Mentri Dalam Negeri. 2005Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-27 tahun 2005 dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 2006Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-28 tahun 2006 bertema Jinamurti (membangkitkan Keluhuran Budi, dari naskah Sutasoma) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali. Tema besar lima tahunan (2006-2010) adalah "Menawa Medawa". 2007Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-29 tahun 2007 bertema Sura Dhira Jayeng Ra (Aktualisasi Kepahlawanan Menuju Kesejahteraan Masyarakat, dari naskah Candrabhanu) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali. 2008Pesta Kesenian Bali (PKB) 2008 Edisi ke-30 bertema Citta Wretti Nirodha (Pengendalian Diri Menuju Kesimbangan dan Keharmonisan, dari naskah Kuñjarakarna) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 14 Juni 2008–12 Juli 2008. Dalam PKB tahun ini diselenggarakan Festival Wayang Internasional yang diikuti 5 negara yakni: Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, Inggris dan tuan rumah Indonesia. Selain itu, terdapat festival musik etnis kawasan ASEAN, festival seni pelajar Jawa-Bali dan festival karya seni tradisional daerah anggota mitra praja utama (MPU) yang meliputi Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan tuan rumah Bali.[11] 2009Pesta Kesenian Bali (PKB) 2009 Edisi ke-31 bertema Mulat Sarira (Kembali ke Jatidiri Menuju Kemuliaan Bangsa dan Negara, dari naskah Nilacandra) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 13 Juni 2009–12 Juli 2009.[12] 2010Pesta Kesenian Bali (PKB) 2010 Edisi ke-32 bertema Sara Sunyakanaya (Memperokoh Kesucian Bali dan Nusantara, dari naskah Arjunawiwaha) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 12 Juni 2010–12 Juli 2010.[13] 2011Pesta Kesenian Bali (PKB) 2011 Edisi ke-33 bertema Desa Kala Patra (Adaptasi Kehidupan Dalam Multikultural) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 11 Juni 2011–9 Juli 2011. Data yang diperoleh dari panitia penyelenggara menyebutkan, PKB XXXIII ini melibatkan 15 ribu seniman dari Bali, 16 group dari luar Bali dan lima group dari luar negeri. Selama satu bulan ke depan para seniman itu akan memamerkan keseniannya melalui atraksi seni budaya yang berlangsung di Art Center Taman Budaya Bali. Khusus group kesenian dari luar negeri antara lain dari Jepang, Amerika Serikat, India, Malaysia dan Australia.[14] Adapun tema utama lima tahunan (2010-2015) adalah "Segara Giri" (Tapak Jejak Kehidupan). Pemerintah Provinsi Bali sendiri telah menganggarkan dana sebesar Rp 3,96 miliar untuk penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) ini.[15] Beberapa catatan baru dalam PKB tahun ini:
2012Pesta Kesenian Bali (PKB) 2012 edisi ke-34 bertema Paras Paros (kebersamaan) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 11 Juni hingga 9 Juli 2012. Tema Paras Paros bermakna untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan kerukunan.[16] 2013Pesta Kesenian Bali (PKB) 2013 Edisi ke-35 bertema Taksu (Kreativitas Membangkitkan Potensi Diri) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 15 Juni 2013–13 Juli 2014.[17] 2014Pesta Kesenian Bali (PKB) 2014 Edisi ke-36 bertema Krtamase (Keteguhan Rasa terhadap Semesta) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 13 Juni 2014–12 Juli 2014.[18] 2015Pesta Kesenian Bali (PKB) 2015 Edisi ke-37 bertema Jagaditha (Kesejahteraan Masyarakat Dunia) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 13 Juni 2015–11 Juli 2015.[19] 2016Pesta Kesenian Bali (PKB) 2016 Edisi ke-38 bertema Karang Awak (Mencintai Tanah Kelahiran) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dan dilaksanakan mulai dari 11 Juni sampai dengan 9 Juli 2016. Dibuka oleh Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Bali dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja berlokasi di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Denpasar. Pawai diikuti duta 9 (sembilan) kabupaten/kota se-Bali serta seniman dari luar daerah dan luar negeri yang membawakan kesenian daerah asal dari daerah mereka masing-masing. Pembukaan ditandai dengan pemukulan kulkul yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan yang turut didampingi oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha. Pada saat yang bersamaan juga dilakukan penyerahan sertifikat UNESCO terhadap 9 tarian tradisional Bali yang masuk kedalam UNESCO Representative of Humanity yang diserahkan oleh Mendikbud Anies Baswedan kepada Gubernur Made Mangku Pastika dan juga penyerahan lukisan hasil karya Maestro Nyoman Gunarsa oleh Gubernur Pastika kepada Mendikbud RI yang nantinya akan diserahkan ke UNESCO.[20] PKB 2016 juga menyisakan persoalan, antara lain; Mahalnya tarif parkir kendaraan roda dua dan roda empat bagi pengunjung yang hendak menonton pertunjukkan[21] dan kebakaran pasar malam PKB pada hari Jumat, 1 Juli 2016 sekitar pukul 03.00 wita, bertempat di areal stand penjualan pakaian sebelah barat art center, masuk Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, serta stand pameran pengerajin & lukisan area art center dan kantor administrasi taman budaya Art Center.[22] 2017Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017 Edisi ke-39 bertema Ulun Danu (Melestarikan air sumber kehidupan) digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali. PKB berlangsung dari tanggal 10 Juni hingga 8 Juli 2017. Ulu dapat berarti kepala, pusat, sumber, hulu, sedangkan Danu dapat berarti danau atau sumber air, sehingga Ulun Danu dapat diartikan pusat, sumber/mata air.[23] Tema yang diusung dalam parade ini juga berbeda-beda setiap tahunnya berdasarkan kontinuitas, teks dan kontekstual. Untuk 2016-2020 tema besarnya adalah Panca Maha Bhuta yang terdiri dari 5 unsur atau elemen yang membentuk makhluk hidup di antaranya pertiwi (tanah), apah (air), bayu (udara), teja (cahaya) dan akasa (eter).[24] Pesta Kesenian Bali juga menjadi garansi ekonomi. Pada penyelenggaraan PKB tahun ini membukukan omzet Rp 12,52 miliar dari transaksi kerajinan tangan. Nilai transaksi terbesar Rp 4,44 miliar diperoleh dari kerajinan logam beserta turunannya. Adapun tekstil meraup pendapatan Rp 1,47 miliar, dan kerajinan kayu Rp 683,51 juta.[25] 2018Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018 Edisi ke-40 bertema Teja Dharmaning Kauripan (Api Spirit Penciptaan) diselenggarakan dari tanggal 9 Juni - 7 Juli 2018, dipusatkan di Taman Budaya, Art Center di Denpasar, Bali. Pagelaran dalam PKB ini antara lain: drama tari (sendra tari), teater Bali Modern, Workshop Fotografi, festival kuliner, dan pertunjukan musik. Juga kompetisi seperti lomba film dokumenter, lomba kerajinan tangan, penulisan sastra, lukisan, dan lomba fotografi. Parade dan prosesi menghadirkan Parade Gong Kebyar, Parade Topeng Panca, Parade Ngelawang, Parade Drama Tari Arja, Parade Wayang Kulit, Parade Joged Bumbung, dan Parade Drama Gong.[26][27] Kota Denpasar sendiri menampilkan 32 sekaa (grup) kesenian dan melibatkan 2.700 seniman.[25] 2019Pesta Kesenian Bali (PKB) 2019 edisi ke-41 bertema "Bayu Pramana" (nafas kehidupan) diluncurkan dari 15 Juni - 13 Juli 2019, berpusat di Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali, Denpasar, Bali. Konsep Bayu Pramana berasal dari dua kata yaitu "Bayu" dan "Prmana". Bayu berarti angin sementara Pramana berarti kekuatan. Bayu Pramana berarti Daya Nafas Kehidupan, energi paling vital yang menghidupi dan menguasai segala sesuatu. Makna tersebut ditransformasikan menjadi tema dan elemen angin dalam PKB tahun 2019.[28][29] PKB dibuka oleh presiden Joko Widodo didampingi sejumlah pejabat di Kementerian Pariwisata, antara lain; Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, hingga Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani. Bergabung juga Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, dan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional III Harwan Ekoncahyo.[30] Selama sebulan pelaksanaan PKB, total akan ada 220 pergelaran dengan sekitar tujuh pergelaran per hari, dimeriahkan 11 duta seni dari luar negeri dan 21 partisipan kesenian dari berbagai daerah di Nusantara. PKB 2019 juga diisi dengan kegiatan dan lomba seni terkait pelestarian bahasa, aksara dan sastra Bali.[2] Jadwal PKB dapat dilihat di situs ini.[31] 2020Pesta Kesenian Bali (PKB) 2020 edisi ke-42 yang selayaknya diadakan tanggal 13 Juni - 11 Juli 2020 dibatalkan karena pandemi koronavirus di Indonesia.[32][33] 2021Pesta Kesenian Bali (PKB) edisi ke-43 resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan diadakan tanggal 12 Juni - 10 Juli 2021 dengan tema "Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi" atau "Jiwa Paripurna: Napas Pohon Kehidupan". Berbeda dengan sebelumnya, PKB ini diadakan secara daring dan luring. Pawai yang diadakan saat pembukaan ditiadakan dan diganti dengan "Peed Aya", yang merupakan penafsiran dari pawai dalam bentuk rekaman virtual dengan melibatkan seniman seluruh Bali. Perekaman digelar di beberapa tempat wisata mulai dari Bukit Campuhan Ubud, Pura Besakih (Karangasem), Desa Penglipuran (Bangli), Kawasan Gunung Kawi (Gianyar) serta air terjun Kanto Lampo (Gianyar).[34] Sebanyak 73 mata acara yang terdiri dari 43 rekasadana (pagelaran), 3 utsawa (parade), 13 wimbakara (lomba), 2 kandarupa (pameran), 6 kriyaloka (lokakarya) dan 6 widyatula (sarasehan) serta 10.000 seniman dilibatkan dalam PKB ini.[35] 2022Pesta Kesenian Bali (PKB) edisi ke-44 resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dan diadakan tanggal 12 Juni - 10 Juli 2022.[36] Festival seni terbesar di Bali ini mengusung tema "Danu Kerthi: Huluning Amreta" yang artinya memuliakan sumber air kehidupan. PKB kali ini diadakan secara offline. Masyarakat yang hadir ke acara tersebut wajib sertifikat vaksin dosis 3 atau booster.[37] Pesta Kesenian Bali ini menampilkan 8 materi pokok yakni: 𝘗𝘦𝘦𝘥 𝘈𝘺𝘢 (Pawai), 𝘙𝘦𝘬𝘢𝘴𝘢𝘥𝘢𝘯𝘢 (Pergelaran), 𝘞𝘪𝘮𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳𝘢 (Lomba), 𝘒𝘢𝘯𝘥𝘢𝘳𝘶𝘱𝘢 (Pameran), 𝘒𝘳𝘪𝘺𝘢𝘭𝘰𝘬𝘢 (Workshop/ Lokakarya), 𝘞𝘪𝘥𝘺𝘢𝘵𝘶𝘭𝘢 (Sarasehan), dan 𝘈𝘥𝘪 𝘚𝘦𝘸𝘢𝘬𝘢 𝘕𝘶𝘨𝘳𝘢𝘩𝘢 (Penghargaan Pengabdi Seni).[38] Jadwal PKB 2022 dapat dilihat di sini. Referensi
|