Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Pertempuran Melaka (1641)

Pertempuran Melaka
Bagian dari Perang Belanda-Portugal
Tanggal1641
LokasiMelaka, Malaysia
Hasil Kemenangan Belanda
Pihak terlibat
 Belanda
Johor Kesultanan Johor
 Portugal
Tokoh dan pemimpin
Willmsoon Cartekoe
Tun Abdul Jamil
Manuel de Sousa Coutinho
Korban
Tidak diketahui Tidak diketahui

Pertempuran Melaka (2 Agustus 1640 – 14 Januari 1641) merupakan pertempuran antara Portugis dengan Belanda dengan keberhasilan Belanda merebut Melaka dari Portugis.

Sejarah

Pada awal abad ke-17, Perusahaan Hindia Timur Belanda (Verenigde Oostindische Compagnie, VOC) memulai kampanye untuk menghapuskan pengaruh Portugis di Timur.[1] Pada saat yang bersamaan, Portugis telah membangun kubu pertahanan (Fortaleza de Malaca), mengawal Selat Melaka dan mengawal perdagangan rempah-rempah di Melaka. Pada pertempuran pertama dalam menyerbu Melaka pada tahun 1606, Belanda gagal dalam misinya tersebut, namun telah menyebabkan Armada Afonso de Castro mengalami cedera parah.

Pengepungan

Belanda sekali lagi bersepakat dengan Kesultanan Johor untuk menyerang Melaka. Pada bulan Juni 1640 armada Belanda di bawah Laksamana Villmsona Kartek dengan bantuan dari Kesultanan Johor[2] mengepung benteng Portugis di Melaka.[3]

Usaha Belanda-Johor bergabung untuk mengalahkan Portugis berhasil ketika mereka mampu mengalahkan Postugis. Melaka yang menjadi benteng terakhir kekuatan Portugis telah dikuasai sekaligus mengakhiri pengaruh Portugis di Nusantara. Sesuai dengan perjanjian dengan Johor pada 1606, pihak Belanda mengambil alih pemerintahan Melaka dan setuju untuk tidak menuntut wilayah atau berperang dengan kerajaan-kerajaan Melayu.

Konsekuensi

Setelah jatuhnya Melaka, kepentingannya[4] sebagai gudang maritim utama di Asia Tenggara, yang menghubungkan India dan Tiongkok, telah menurun tajam.[5][6] Dan Kesultanan Johor dan Pattani menjadi lebih dikenal karena perdagangan dan perang regional.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Ricklefs, Merle Calvin. (2002). A history of modern Indonesia since C. 1200 (edisi ke-3rd). Stanford University Press. hlm. 38. ISBN 0-8047-4479-3. 
  2. ^ Eveland, Jennifer. (2011). Frommer’s Singapore and Malaysia (edisi ke-7th). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. hlm. 225. ISBN 978-1-118-08581-3. 
  3. ^ Jaques, Tony. (2007). Dictionary of Battles and Sieges: F-O. II. Greenwood Publishing Group. hlm. 620. ISBN 978-0-313-33537-2. 
  4. ^ "History of Malacca" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-13. Diakses tanggal 2013-02-05. 
  5. ^ "Sultanate of Malacca in the Encyclopædia Britannica Online" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-13. Diakses tanggal 2013-02-05. 
  6. ^ a b Lach, Donald F.; Van Kley, Edwin J. (1998). Asia in the making of Europe, A century of advance. III. Chicago, IL: University of Chicago Press. hlm. 1164. ISBN 0-226-46769-4. 
Kembali kehalaman sebelumnya