Pertempuran Lobositz
Pertempuran Lobositz atau Lovosice atau Lowositz yang terjadi pada 1 Oktober 1756 adalah pertempuran darat pembuka Perang Silesia Ketiga dan lebih luas lagi Perang Tujuh Tahun. Friedrich yang Agung saat memimpin 28.000 tentara Prusia dihadapi oleh 33.000 tentara Austria di bawah pimpinan Maximilian Ulysses Count von Browne untuk mencegah mereka melakukan invasi ke daratan Bohemia yang kaya, memaksa Friedrich untuk mundur ke utara ke Sachsen selama musim dingin. PendahuluanPada 29 Agustus 1756 Friedrich menyerang Sachsen dengan membawa banyak tentara Prusia, menentang saran sekutunya, Britania Raya. Baik tentara Sachsen maupun Austria telah siap untuk perang. Tentara Sachsen mengambil posisi pertahanan yang kuat dekat Pirna dan Friedrich tidak memiliki pilihan selain mengisolasi dan mencoba membuat mereka kelaparan agar menyerah. Menyadari bahwa pengepungan akan membutuhkan banyak waktu, ia terpaksa untuk meninggalkan pasukan di sekitar Pirna dan menuju ke selatan melalui Mittel-Gebirge di utara Bohemia untuk mendirikan pangkalan musim dingin di dataran Bohemia yang kaya.[2] Tentara Austria di bawah pimpinan Marsekal von Browne telah menyiapkan pangkalan yang dibentengi di Budin untuk memblokir setiap pergerakan Prusia keluar dari Mittel-Gebirge.[3] Browne telah menjalin komunikasi rahasia dengan Perdana Menteri Sachsen, Heinrich Count Bruhl, dan telah merencanakan misi penyelamatan melalui tepi kanan Elbe menuju Königstein, dekat Pirna, untuk membantu tentara Sachsen melarikan diri melintasi sungai dan bergabung dengan sekutu. Pada tanggal 28, Browne menerima perjanjian penuh antusias dari Bruhl mengenai proposalnya. Tanggal pertemuan kedua pasukan itu ditetapkan malam 11/12 September. Sementara itu, Friedrich dan 28.000 tentaranya sedang melalui Mittel-Gebirge menuju daratan Bohemian. Intelijen Browne memberitahunya bahwa orang-orang Prusia akan keluar dari pegunungan di Lobositz, sekarang adalah Lovosice bagian dari Republik Ceko, beberapa mil barat laut dari pangkalannya di Budin. Ia membawa pasukan bantuan kecilnya bantuan ke Elbe dan dengan cepat membawa 33.000 orang ke Lobositz pada tanggal 28 untuk melakukan penyergapan pada pasukan Friedrich saat mereka keluar dari jalur pegunungan yang sempit. PertempuranTentara Austria mengambil posisi bertahan di gunung berapi yang tidak aktif di atas Lobositz, Lobosch, menyebarkan pasukan Kroasia mereka di antara kebun-kebun anggur yang menutupi sisi-sisi bawah bukit itu. Mereka nantinya didukung oleh 7.800 infanteri reguler di bawah komando Franz Moritz von Berenda, yang tersembunyi dari pandangan di sisi timur gunung. Di depan kota, Browne mengatur sepasukan relatif kecil kavaleri dan beberapa batalyon grenadier sebagai umpan. Di baliknya dan tersembunyi oleh cekungan jalan, Browne menempatkan lebih banyak pasukan Kroasia dan grenadier dalam penyergapan, dan di belakang mereka ia menempatkan brigade cadangan kuirasier. Di selatan Browne menyembunyikan sebagian besar pasukannya di sisi lain dari rawa dibatasi oleh Morellenbach. Ia memerintahkan batalyonnya berbaring di antara rumput tinggi dan menyembunyikan beberapa skuadron kavaleri beratnya di balik hutan sebagai cadangan di sebelah desa Sullowitz. Di desa itu ia juga menempatkan beberapa batalyon infanteri dan artileri. Sebagian besar pasukannya tersembunyi dari penglihatan Prusia dibatasi oleh kabut pagi dan kondisi medan. Pada pagi hari 1 Oktober, dalam kabut tebal, pasukan Prusia Friedrich mendekati Lobositz dengan berbaris. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka berjalan ke dalam perangkap. Laskar-laskar Kroasia Austria di Lobosch mulai menembaki mereka dan Friedrich mengirim Duke of Brunswick-Bevern dengan tujuh batalyon infanteri untuk menyikat mereka. Pusat posisi Prusia di antara dua gunung, Lobosch di utara dan Ovcin di selatan. Beberapa pasukan Kroasia yang mempertahankan tempat itu diusir. Kabut perlahan-lahan menghilang, bagi Friedrich dan stafnya tempat di bawah mereka terlihat hanya dijaga oleh beberapa kavaleri. Mereka sependapat bahwa Browne telah mundur dan hanya meninggalkan beberapa penjaga di belakang. Baterai Prussia mulai menembaki kavaleri-kavaleri yang berlarian di bawah mereka, yang telah diperintahkan oleh komandan mereka untuk menjadikan mereka target bergerak. Mereka terdiri atas satu resimen Kaiser Franz Dragoons, beberapa kavaleri gabungan dari kompi-kompi elit dan dua resimen kecil hussar (Hadik dan Baranyay). Sementara itu, pasukan utama infanteri Friedrich mulai menyebar dalam barisan. Mereka didukung oleh beberapa barisan pasukan kavaleri utama Prusia, seluruhnya berjumlah lebih dari 10.000 pasukan, berada di lembah sempit; yang curam, terapit pohon anggur yang tidak cocok untuk penyebaran normal abad ke-18 bagi kavaleri sayap. Saat kabut terangkat, baterai tersembunyi dari senjata-senjata berat Austria di depan Lobositz (12 penumbuk dan howitzer) mulai menembaki infanteri Prusia yang terbuka. Komandan artileri Friedrich, Karl Friedrich von Moller, membawa senjata berat dan howitzer di kiri Prusia untuk menjawab ancaman baru itu. Tapi, untuk beberapa jam ke depan, infanteri Prussia (yang tampaknya dan tidak seperti Austria, tetap berdiri dalam barisan-barisan yang dekat) menjadi korban.[4] Cemas ingin mengakhirinya, Friedrich mengambil saran stafnya dan satu kavaleri terbatas menuruni bukit untuk mengejar beberapa pasukan Austria yang lari. Dipimpin oleh Letnan Jenderal Kyau, sekitar 1.200 kuirasier Prusia mengejar kuda Austria dan mengarahkan mereka kembali ke Elbe. Mereka melanjutkan perjalanan, tetapi, skuadron Prusia tersebut menghadapi kejutan saat berada di jalan yang cekung antara Lobositz dan Morellenbach, tempat bersembunyinya beberapa ratus grenadier Kroasia dan Austria. Kuirasier Prussia juga terkejut dengan tembakan yang cukup besar dari kanan mereka yang berasal dari baterai-baterai artileri dan infanteri yang bersembunyi di desa Sullowitz. Mereka kemudian diserang oleh 1.300 kuirasier Austria tersembunyi yang masih segar. Kuirasier Austria tersebut dari Resimen Cordua dan Stampach di bawah komando Karel Adam Felix von beethoven. Setelah mengalami banyak korban, pasukan Prussia mundur ke arah pegunungan.[5] Dari serangan yang mengejutkan itu jelas terlihat bahwa Friedrich tidak hanya menghadapi penjaga belakang, tetapi seluruh tentara Austria, dikerahkan dalam posisi mengapit yang kuat. Selain itu, aksi di kiri Prusia hingga ke gunung Lobosch juga terbukti jauh lebih kuat daripada yang bisa diantisipasi. Melihat rekannya sesama pasukan kavaleri dipukul mundur dan dipermalukan, Jenderal Gessler, kepala kavaleri Friedrich, mengambil tanggung jawab langsung dengan memimpin semua skuadron yang tersisa. Gessler rupanya telah tersengat oleh teguran atas keberaniannya dari Raja Prusia beberapa hari sebelumnya dan ingin mengubah penghinaan itu. Ia juga hanya mematuhi perintah Friedrich untuk selalu menyerang atas inisiatif sendiri. Setelah menyaring seluruh dari 7.200 pasukannya hingga infanteri Prusia, Gessler memimpin sepasukan besar turun. Saat Friedrich melihat mereka, Frederick mengatakan dengan berseru, "ya Tuhan, apa yang kavaleriku lakukan! Mereka menyerang untuk kedua kalinya, dan tidak ada yang memberi perintah!"[6] Hasilnya sama seperti yang pertama, tetapi pada skala yang lebih besar. Skuadron Prussia diberondong dari samping oleh senjata-senjata dan infanteri Austria yang tersembunyi ditambah dengan serangan kavaleri Austria. Beberapa kuirasier Prusia berusaha untuk menyeberangi Morellenbach yang berlumpur untuk menyerang senjata-senjata utama Austria, tetapi kuda-kuda mereka sesak napas, sehingga mereka tidak bisa memanjat sisi sungai yang jauh dan diserang oleh batalyon-batalyon Austria di atas. Pada akhirnya, semua kavaleri Friedrich dihabiskan dan dipaksa untuk mundur. Seperti pertempuran pertamanya yang lain, Mollwitz, Friedrich yakin pada titik ini bahwa ia telah kalah dalam pertempuran ini. Dalam pertempuran lain itu, juga, lima belas tahun sebelumnya, kavalerinya yang telah mengecewakannya. Kali ini ia mundur ke desa Wchinitz di belakang garis depan dan meninggalkan komando pertempuran pada Bevern dan Pangeran Ferdinand dari Brunswick. Untuk bagiannya, Bevern tidak begitu putus asa. Pasukannya yang semula tujuh batalyon di Lobositz telah menembaki semua amunisi mereka tanpa menyebabkan pasukan Kroasia keluar dari kebun-kebun anggur. Ia mengambil batalyon lebih banyak dari tengah barisan Prusia dan memerintahkan mereka bertempur di atas bukit. Ketika orang-orangnya memberitahu bahwa mereka telah kehabisan amunisi, ia dilaporkan telah menyeringai, "Apa! Apakah Anda tidak punya bayonet? Tusuk anjing-anjing itu hingga mati!" dan memimpin pengejaran di lereng.[7] Pasukan Austria dan Kroasia di Lobosch juga telah kehabisan amunisi dan juga telah bertempur sepanjang hari. Mereka mulai perlahan-lahan kembali ke kota, mempertahankan gerbang kota dengan gigih. Tapi komandan artileri Prusia, von Moller, memerintahkan howitzernya menembaki kota dan memaksa yang mempertahankan kota untuk keluar. Ratusan orang Austria terluka dan bahkan tentara Prusia yang terluka dan tertangkap di Lobositz terbakar hidup-hidup sebelum mereka semua bisa keluar. Matahari terbenam (sekitar pukul 17:42 pada saat itu) dan kedua belah pihak, setelah bertempur sepanjang hari, berhenti menembak. Browne membawa semua yang masih hidup melintasi sayap kanan dengan aman menuju Lobositz dan melewati Morellenbach. Kedua pasukan ke perkemahan untuk bermalam. Browne telah kehilangan sekitar 2.900 orang selama pertempuran. Prussia sendiri kehilangan sekitar jumlah yang sama dan sepenuhnya berharap dapat melanjutkan pertempuran esok hari. Tapi pada malam itu, Browne, setelah mencapai tujuan langsungnya menghentikan momentum Friedrich, memerintahkan pasukannya untuk mundur ke garis yang telah dipersiapkan di Budin. Belum sampai larut malam, Friedrich diyakinkan oleh Bevern dan Brunswick bahwa ia tidak kalah dalam pertempuran ini, pertempuran pertamanya dalam perang. Dan keesokan paginya, ia melihat bahwa Browne telah menarik pasukannya pada malam hari, ia sangat lega. Ada ucapan yang muncul di antara pasukannya, yang membandingkan musuh-musuh mereka kali ini dengan yang telah mereka kalahkan dengan begitu mudah pada perang sebelumnya, "Ini bukan lagi pasukan Austria tua yang sama."[8] Hasil akhirKedua belah pihak kehilangan pasukan dengan jumlah yang sama masing-masing, sekitar 2.900 orang, dengan kondisi lebih parah pada pasukan Prusia yang awalnya lebih kecil.[9] Friedrich, yang masih terguncang beberapa hari-hari berikutnya, memutuskan opsi politik satu-satunya adalah memberitakan Lobositz sebagai kemenangan berdasarkan aturan perang abad ke-18 (karena Browne telah meninggalkan medan pertempuran). Tetapi, Browne telah melakukan persis yang telah ditetapkan untuk dilakukan, yaitu menghentikan Friedrich di Lobositz dan melindungi jalurnya menyeberangi sungai Elbe hingga ke hulu dan menyelamatkan tentara Sachsen di Pirna. Memang, Friedrich, meskipun ia duduk sebagai pemenang, tidak pernah maju melewati Lobositz dan dalam dua minggu berikutnya, telah memerintahkan seorang jenderal mundur kembali ke Sachsen. Jadi, secara strategis, dengan pasukannya utuh, Bohemia aman, dan jalurnya ke utara ke Sachsen tanpa hambatan, Browne bisa dianggap telah meraih kemenangan strategis di Lobositz. Setelahnya, Browne memimpin misi penyelamatannya ke utara, dengan kekuatan 8.000 orang, menuruni sisi kanan (timur) Sungai Elbe. Meskipun Browne sendiri menderita tuberkulosis dan batuk darah, ia memaksa dirinya dan pasukannya melewati hujan dan melintasi gunung untuk tiba di titik pertemuan, Königstein, tepat pada saat yang ia janjikan pada orang-orang Sachsen, 11 Oktober. Tetapi, orang-orang Sachsen tidak memenuhi janji mereka sendiri untuk menyeberangi Elbe di Königstein pada tanggal itu dan menunda-nunda. Count Bruhl yang bersembunyi sedang bernegosiasi dengan Prussia untuk kesepakatan yang lebih baik dan terus meminta Browne untuk bersabar. Hingga tanggal 14, pihak Prussia, akhirnya mengetahui kehadiran Austria yang sedang menunggu di sisi kanan berlawanan dengan Königstein, telah menyeberang. Kemudian, Bruhl dan Raja Sachsen Augustus III, serta para staf jenderal senior Sachsen, menyerahkan seluruh tentara Sachsen kepada Friedrich, dan telah menegosiasikan beberapa kesepakatan kompensasi yang cukup menguntungkan untuk diri mereka sendiri. Resimen-resimen Saschsen bergabung seluruhnya dengan tentara Prusia. Tetapi, kudeta militer politis ini terbukti berumur pendek karena sebagian besar resimen infanteri membelot dalam waktu satu tahun. Dan resimen kavaleri Sachsen melakukannya atas inisiatif sendiri (termasuk resimen chevauleger Count Bruhl sendiri) melarikan diri dan bertempur untuk Austria. Browne membawa pasukan penyelamatnya kembali dengan aman ke markasnya di Budin setelah gagal dalam misinya, tetapi bukan karena kesalahannya. Pada akhir Oktober, seluruh pasukan Prusia telah mundur dari Bohemia dan kembali menyeberangi Elbe untuk berada di Sachsen selama musim dingin. Sehingga, berakhirlah tahun 1756, tahun pertama dari Perang Tujuh Tahun, berakhir di jalan buntu, tapi dengan Austria di posisi strategis untuk tahun 1757. ReferensiKutipanDaftar pustaka
50°30′46″N 14°02′00″E / 50.51278°N 14.03333°E Pranala luar |