PT Pertamina Power Indonesia atau biasa disingkat menjadi PPI, adalah anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengelola dua pembangkit listrik milik sendiri, yakni PLTS Badak dan PLTBg Sei Mangkei, serta mengelola PLTBg Kwala Sawit dan PLTBg Pagar Merbau milik PTPN II.[2]
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Oktober 2016 untuk mengelola usaha Pertamina di bidang ketenagalistrikan dan non-ketenagalistrikan berbasis gas dan energi baru & terbarukan (EBT). Pada tanggal 5 Desember 2016, perusahaan ini membentuk PT Jawa Satu Power (JSP) bersama anak usaha Marubeni dan anak usaha Sojitz untuk mengerjakan proyek PLTGU Jawa-1. Pada tanggal 31 Januari 2017, perusahaan ini menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PLN untuk PLTGU Jawa-1. Pada tahun yang sama, JSP juga menandatangani Perjanjian Layanan Jangka Panjang dengan General Electric. Pada tanggal 15 Maret 2018, perusahaan ini menandatangani kontrak EPC untuk proyek PLTGU Jawa-1. Pada tanggal 22 Juni 2018, perusahaan ini mendirikan PT Jawa Satu Regas (JSR). Pada tanggal 18 Oktober 2018, JSR dan Samsung Heavy Industries menandatangani kontrak pembuatan FSRU untuk PLTGU Jawa-1. Pada bulan November 2018, perusahaan ini menandatangani kesepakatan dengan Badak NGL untuk membangun PLTS Badak. Pada tanggal 2018 juga, perusahaan ini menandatangani nota kesepahaman dengan Bangladesh Power Development Board (BPDB) untuk mengembangkan PLTGU berkapasitas 1.200 MW di Bangladesh. Pada tanggal 5 Desember 2018, pembiayaan untuk proyek PLTGU Jawa-1 dapat disepakati, sehingga pembangunannya dapat dimulai dua minggu kemudian.
Pada tanggal 26 April 2019, dilakukan prosesi peletakan lunas dari FSRU untuk PLTGU Jawa-1. Pada tahun yang sama, dermaga proyek PLTGU Jawa-1 diresmikan, dan kemudian dilakukan pengapalan perdana untuk peralatan utama dari PLTGU Jawa-1. Pada tahun 2019 juga, perusahaan ini mendapat Sertifikat Tidak Keberatan dari Petrobangla terkait pasokan gas untuk proyek PLTGU di Bangladesh. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTBg Sei Mangkei berkapasitas 2,4 MW. Pada tahun yang sama, perusahaan ini meluncurkan FSRU Jawa Satu. Pada tahun 2020 juga, perusahaan ini meresmikan PLTS di atap dari 63 unit SPBU yang dikelola oleh Pertamina Retail. Perusahaan ini kemudian meletakkan batu pertama pembangunan PLTS Sei Mangkei yang berkapasitas 2 MWp.
Pada tanggal 13 Juni 2020, Pertamina resmi menunjuk perusahaan ini sebagai sebagai induk subholding Listrik & Energi Terbarukan di lingkungan Pertamina, yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan eksplorasi dan produksi berbasis EBT secara terintegrasi, mulai dari panas bumi, gas, hingga cahaya matahari.[2][3] Pada bulan Agustus 2021, Pertamina resmi menyerahkan mayoritas saham Pertamina Geothermal Energy ke perusahaan ini sebagai bagian dari upaya pembentukan subholding tersebut.[4] Pada tanggal 22 April 2022, perusahaan ini mulai membangun PLTS berkapasitas 25 MW di tiga lokasi yang terletak di dalam Blok Rokan dengan biaya sekitar US$ 20 juta.[5]
Referensi
|
---|
Anak usaha utama | | |
---|
Anak usaha pendukung | |
---|
Produk | |
---|
Klub olahraga | |
---|