Penyerbuan Dewan Legislatif merujuk kepada pengepungan, penjebolan dan kemudian pendudukan Kompleks Dewan Legislatif di Hong Kong oleh para aktivis anti-pemerintahan pada 1 Juli 2019 dalam kampanye untuk menghalangi pemberlakuan undang-undang ekstradisi Hong Kong 2019. Ratusan pengunjuk rasa menjebol tembok-tembok kaca dan pintu-pintu metal dan memasuki bangunan tersebut, merangsek dan memvandal bagian dalam dengan slogam-slogan anti-pemerintahan dan anti-RRT. Peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa puncak dalam unjuk rasa Hong Kong 2019–20.[1] Sembilan hari kemudian, pada 9 Juli, Ketua Eksekutif Carrie Lam mengumumkan bahwa UU ekstradisi telah "mati".[2]
Biaya untuk memperbaiki kerusakan diperkirakan berjumlah sekitar US$5 juta.[3]