Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Penyakit tidur

Penyakit tidur
Bentuk tripanosoma dalam apusan darah
Informasi umum
SpesialisasiPenyakit menular Sunting ini di Wikidata

African trypanosomiasis atau penyakit tidur[1] adalah penyakit parasit manusia dan hewan lain. Hal ini disebabkan oleh parasit dari spesies Trypanosoma brucei.[2] Terdapat dua jenis parasit tersebut yang menginfeksi manusia, Trypanosoma brucei gambiense (T.b.g) dan Trypanosoma brucei rhodesiense (T.b.r.).[1] T.b.g menyebabkan lebih dari 98% kasus yang dilaporkan.[1] Keduanya biasanya ditularkan melalui gigitan lalat tsetse yang terinfeksi dan paling umum terjadi di wilayah pedesaan.[1]

Gejala tahap pertama penyakit ini yaitu penderita mengalami demam, sakit kepala, gatal-gatal, dan nyeri sendi.[1] Gejala ini dimulai sekitar satu hingga tiga pekan setelah penderita digigit oleh lalat tersebut.[3] Beberapa minggu hingga beberapa bulan kemudian, tahap kedua dimulai dengan tanda-tanda kebingungan, koordinasi anggota tubuh yang lemah, mati rasa dan susah tidur.[1][3] Diagnosis penyakit ini dapat diketahui lewat parasit dalam hapusan darah tepi atau dalam cairan nodus limpa.[3] Pungsi lumbal sering kali diperlukan untuk membedakan antara tahap pertama dan kedua.[3]

Pencegahan penyakit yang parah dilakukan lewat penyaringan populasi yang berisiko melalui tes darah untuk T.b.g.[1] Pengobatan lebih mudah bila penyakit ini terdeteksi lebih awal dan sebelum gejala neurologis terjadi.[1] Pengobatan tahap pertama yaitu menggunakan obat pentamidin atau suramin.[1] Pengobatan tahap kedua menggunakan eflornitin atau kombinasi nifurtimoks dan eflornitin untuk T.b.g.[3] Meskipun melarsoprol manjur untuk kedua tahap tersebut, biasanya hanya digunakan untuk T.b.r. karena adanya efek samping yang serius.[1]

Penyakit ini terjadi secara rutin di sejumlah wilayah Afrika Sub-Sahara, dengan populasi yang berisiko terjangkit sekitar 70 juta orang di 36 negara.[4] Sejak tahun 2010, penyakit ini menyebabkan sekitar 9.000 kematian, lebih rendah dari tahun 1990 yaitu sebanyak 34.000 kematian.[5] Saat ini, kira-kira 30.000 orang terinfeksi, dengan 7000 kasus infeksi baru pada tahun 2012.[1] Lebih dari 80% kasus tersebut terjadi di negara Republik Demokratik Kongo.[1] Tiga peristiwa wabah terbesar telah terjadi dalam sejarah: satu kasus mulai tahun 1896 sampai 1906 terjadi terutama di Uganda dan Lembah Kongo serta dua kasus pada tahun 1920 dan 1970 di beberapa negara di Afrika.[1] Hewan lain, seperti sapi, dapat membawa penyakit dan terkena infeksi.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n WHO Media centre (June 2013). "Fact sheet N°259: Trypanosomiasis, Human African (sleeping sickness)". 
  2. ^ MedlinePlus Encyclopedia Sleeping sickness
  3. ^ a b c d e Kennedy, PG (2013 Feb). "Clinical features, diagnosis, and treatment of human African trypanosomiasis (sleeping sickness)". Lancet neurology. 12 (2): 186–94. PMID 23260189. 
  4. ^ Simarro PP, Cecchi G, Franco JR, Paone M, Diarra A, Ruiz-Postigo JA, Fèvre EM, Mattioli RC, Jannin JG (2012). "Estimating and Mapping the Population at Risk of Sleeping Sickness". PLoS Negl Trop Dis. 6 (10): e1859. doi:10.1371/journal.pntd.0001859. 
  5. ^ Lozano, R (Dec 15, 2012). "Global and regional mortality from 235 causes of death for 20 age groups in 1990 and 2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010". Lancet. 380 (9859): 2095–128. doi:10.1016/S0140-6736(12)61728-0. PMID 23245604. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya