Artikel ini menggunakan banyak istilah asing yang perlu dihapus atau diganti dengan padanan kata dalam bahasa Indonesia.
Penyakit serebrovaskular meliputi berbagai kondisi medis yang berdampak pada pembuluh darahotak dan sirkulasi serebral. Arteri yang menyuplai oksigen dan nutrien ke otak biasanya dirusak atau dilumpuhkan dalam penyakit-penyakit tersebut.[1] Perwujudan paling umum dari penyakit serebrovaskular adalah ischemic stroke atau mini-stroke dan terkadang hemorrhagic stroke.[1]Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko paling berpengaruh yang berkontribusi pada strok dan penyakit serebrovaskular karena dapat mengubah struktur pembuluh darah dan berakibat aterosklerosis.[2] Aterosklerosis menyempitkan pembuluh darah di otak, mengakibatkan penurunan perfusi selebral. Faktor risiko lain yang berkontribusi pada stroke meliputi merokok dan diabetes.[3] Penyempitan arteri serebral dapat mengakibatkan ischemic stroke, namun secara berkelanjutan meningkatkan tekanan darah yang juga dapat menyebabkan perobekan pembuluh darah, yang berujung pada hemorrhagic stroke.[4]
Referensi
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama NHS2015
Mark, S. D; Wang, W; Fraumeni, J. F; Li, J.-Y; Taylor, P. R; Wang, G.-Q; Guo, W; Dawsey, S. M; Li, B; Blot, W. J (1996). "Lowered Risks of Hypertension and Cerebrovascular Disease after Vitamin/Mineral Supplementation: The Linxian Nutrition Intervention Trial". American Journal of Epidemiology. 143 (7): 658–664. doi:10.1093/oxfordjournals.aje.a008798. PMID8651227.