Pengemungkusan telur angsaPengemungkusan telur angsa adalah metode pengelolaan satwa liar untuk mengendalikan populasi angsa Kanada dan spesies burung lainnya. Proses pengemungkusan meliputi pemindahan sementara telur yang telah dibuahi dari sarang, pengujian perkembangan embrio, pembunuhan embrio, dan penempatan kembali telur ke dalam sarang. Mengembalikan telur ke sarangnya akan menyesatkan angsa dan percaya bahwa telur tersebut masih berkembang. Kalau tidak, angsa itu akan mulai bertelur lagi. [1] Agar dapat bekerja secara efektif, pengemungkusan harus dilakukan dengan cara yang tidak menimbulkan kecurigaan pada angsa, dan tidak boleh mengubah bau, penampilan atau tekstur telur. Teknik pengemungkusan yang efektif disebarluaskan oleh Humane Society of the United States dan Internet Center for Wildlife Damage Management. Mungkin cara termudah untuk pengemungkusan adalah dengan melapisi telur dengan minyak jagung, sehingga menghilangkan oksigen dari embrio dan membunuhnya.[2] Angsa Kanada dilindungi di Amerika Serikat oleh Migratory Bird Treaty Act tahun 1918 .[3] Menurut Masyarakat Manusiawi Amerika Serikat, Dinas Perikanan dan Margasatwa AS tidak lagi memerlukan izin khusus untuk bertelur di wilayah Amerika Serikat yang berdekatan, namun seseorang harus mendaftar ke Dinas tersebut terlebih dahulu (Situs Pendaftaran Sarang Angsa dan Telur Penduduk Kanada). Implementasi besarPengemungkusan telur angsa sebagian besar digunakan setelah kecelakaan pesawat US Airways Penerbangan 1549 pada tanggal 15 Januari 2009. Setelah dilakukan penyelidikan oleh para pejabat, yang menetapkan bahwa kecelakaan pesawat tersebut disebabkan oleh serangan burung angsa Kanada, diperkirakan 1.739 telur angsa dilapisi dengan minyak sebagai upaya untuk mencegah terjadinya insiden serupa. [4] Referensi
|