Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Pengelakan tumbukan asteroid

Penumbuk kinetik seperti yang digunakan oleh Double Asteroid Redirection Test adalah salah satu cara untuk mrmbrlokkan asteroid.

Pengelakan tumbukan asteroid meliputi metode-metode yang mana objek dekat Bumi yang dalam kemungkinan trajektori tumbukan dengan bumi dapat diailhkan, menghindari peristiwa tumbukan yang merusak. Sebuah tumbukan dari asteroid atau ODB lainnya yang cukup besar, tergantung lokasi tumbukannya, dapat menyebabkan tsunami besar atau banyak badai api, dan musim dingin tumbukan yang disebabkan oleh sejumlah besar debu batuan dan partikel-partikel lainnya yang terlontar ke stratosfer, yang dapat menutupi cahaya matahari. Sebuah tumbukan sekitar 66 juta tahun lalu diantara Bumi dan sebuah objek dengan lebar sekitar 10 kilometer diyakini menghasilkan Kawah Chicxulub dan memicu Peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen yang dimengerti oleh komunitas ilmiah sebagai penyebab kepunahan dinosaurus non-burung.

Meski kemungkinan tumbukan besar sangatlah rendah pada jangka waktu pendek, peristiwa ini nantinya akan hampir pasti terjadi kecuali penanganan defensif dilaksanakan. Peristiwa astronomis, seperti tumbukan Komet Shoemaker-Levy 9 di Jupiter, Meteor Chelyabinsk tahun 2013, beserta dengan jumlah ODB yang dikatalog dan ditemukan yang bertambah pada Tabel Ancaman Sentry telah menarik perharian baru mengenai ancaman-ancaman tersebut.[1] Ketenaran film tahun 2021 Don't Look Up membantu memberi kesadaran mengenai kemungkinan menghindari ODB.[2]

Pada tahun 2016, ilmuwan NASA memperingatkan bahwa Bumi tidak siap untuk peristiwa seperti itu.[3] Pada April 2018, Yayasan B612 melaporkan bahwa "kita 100 persen yakin bahwa kita akan ditumbuk oleh sebuah asteroid yang menghancurkan, namun kita masih belum 100 persen yakin kapan".[4] Juga pada 2018, fisikawan Stephen Hawking, pada buku terakhirnya, Brief Answers to the Big Questions mempertimbangkan bahwa tumbukan asteroid adalah ancaman terbesar bagi planet ini.[5][6][7] Beberapa cara untuk mengelak tumbukan asteroid sudah dideskripsikan.[8] Namun pada Maret 2019, ilmuwan melaporkan bahwa asteorid dapat jauh lebih sulit untuk dihancurkan daripada yang sebelumnya dikira.[9][10] Terlebih lagi, sebuah asteroid dapat menyusun kembali karena gravitasi setelah terganggu.[11] Pada Mei 2021, astronom NASA melaporkan bahwa persiapan 5 sampai 10 tahun dapat dibutuhkan untuk menghindari sebuah penumbuk virtual bedasarkan latihan simulasi yang dijalankan oleh Konferensi Perlindungan Planet pada 2021.[12][13][14]

Pada 2022, wahana NASA DART menumbuk Dimorphos, mengurangi periode orbital bulan planet minor tersebut sebanyak 32 menit. Misi ini menjadi percobaan berhasil pertama pembelokan asteroid.[15] Pada 2025, CNSA merencanakan untuk meluncurkan misi pembelokan lainnya untuk objek dekat bumi 2019 VL5, yaitu sebuah asteorid berdiameter 30 meter, yang akan mencakup sebuah penumbuk dan wahana pengamat.[16][17]

Referensi

  1. ^ Rahman, Shoaib (2021-04-10). "How Much Our Earth Is Ready To Prevent Future Asteroid Collisions?". Futurism (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-12. Diakses tanggal 2021-11-17. 
  2. ^ Powell, Corey S. (December 20, 2021). "How prepared is Earth for an asteroid collision?". Astronomy (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-20. Diakses tanggal 2022-01-12. 
  3. ^ Yuhas, Alan (13 December 2016). "Earth woefully unprepared for surprise comet or asteroid, Nasa scientist warns". The Guardian. 
  4. ^ Homer, Aaron (28 April 2018). "Earth Will Be Hit By An Asteroid With 100 Percent Certainty, Says Space-Watching Group B612". Inquisitr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2020. Diakses tanggal 28 April 2018. 
  5. ^ Stanley-Becker, Isaac (15 October 2018). "Stephen Hawking feared race of 'superhumans' able to manipulate their own DNA". The Washington Post. Diakses tanggal 15 October 2018. 
  6. ^ Haldevang, Max de (14 October 2018). "Stephen Hawking left us bold predictions on AI, superhumans, and aliens". Quartz. Diakses tanggal 15 October 2018. 
  7. ^ Bogdan, Dennis (18 June 2018). "Better Way To Avoid Devastating Asteroids Needed?". The New York Times. Diakses tanggal 19 November 2018. 
  8. ^ Wall, Mike (2 May 2019). "A Killer Asteroid Is Coming — We Don't Know When (So Let's Be Ready), Bill Nye Says". Space.com. Diakses tanggal 2 May 2019. 
  9. ^ Johns Hopkins University (4 March 2019). "Asteroids are stronger, harder to destroy than previously thought". Phys.org. Diakses tanggal 4 March 2019. 
  10. ^ El Mir, Charles; Ramesh, KT; Richardson, Derek C. (15 March 2019). "A new hybrid framework for simulating hypervelocity asteroid impacts and gravitational reaccumulation". Icarus. 321: 1013–1025. Bibcode:2019Icar..321.1013E. doi:10.1016/j.icarus.2018.12.032. 
  11. ^ Andrews, Robin George (8 March 2019). "If We Blow Up an Asteroid, It Might Put Itself Back Together – Despite what Hollywood tells us, stopping an asteroid from creating an extinction-level event by blowing it up may not work". The New York Times. Diakses tanggal 9 March 2019. 
  12. ^ McFall-Johnsen, Morgan; Woodward, Aylin (12 May 2021). "A NASA simulation revealed that 6 months' warning isn't enough to stop an asteroid from hitting Earth. We'd need 5 to 10 years". Business Insider. Diakses tanggal 14 May 2021. 
  13. ^ Bartels, Meghan (1 May 2021). "How did you spend your week? NASA pretended to crash an asteroid into Earth". Space.com. Diakses tanggal 14 May 2021. 
  14. ^ Chodas, Paul; Khudikyan, Shakeh; Chamberlin, Alan (30 April 2021). "Planetary Defense Conference Exercise - 2021 Planetary Defense Conference (virtually) in Vienna, Austria, April 26–April 30, 2021". NASA. Diakses tanggal 14 May 2021. 
  15. ^ Bardan, Roxana (2022-10-11). "NASA Confirms DART Mission Impact Changed Asteroid's Motion in Space". NASA. Diakses tanggal 2022-12-08. 
  16. ^ Jones, Andrew (2023-04-11). "China to target asteroid 2019 VL5 for 2025 planetary defense test". SpaceNews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-17. 
  17. ^ Andrew Jones published (2022-12-08). "China will launch 2-in-1 asteroid deflection mission in 2025". Space.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-17. 
Kembali kehalaman sebelumnya