Pasar Pengaron dahulu sebelum di desa Benteng terletak di desa Pengaron samping mesjid tua Pengaron Al- Mubarokah, disamping itu dahulu pasar Pengaron. Dan kegiatan pasarnya pada hari rabu dan jumat. Mesjid pada waktu itu masih kecil dan terbuat dari ulin, jika muazzin (orang yang mengumandangkan azan) hendak azan, harus naik tinggi ke menara atas untuk azan tanpa pakai pengeras suara.
Berhubung orang gunung dan orang bukit parkirnya di desa Benteng. Memakai kuda, kelutuk dan jukung untuk membawa barang hasil panennya. Seperti pisang, rempah-rempah dll. Maka berpindahlah pasar Pengaron ke desa Benteng kec. Pengaron kab. Banjar.
Sebelum adanya pasar Pengaron di desa Benteng sekarang ini, dahulunya lagi tempat sanggarahan, dan di jadikan tempat sekolahan SR (sekolah rakyat)/SD.
Sanggarahan seperti balai/tempat berkumpul, dan tiang nya terbuat dari kayu ulin besar. Berumahannnya sekitar dua meter lebih tingiinya bahkan bisa dipakai untuk tempat bermain anak-anak jaman dulu.
SR dahulu ada tiga lokal, dinamai ABC.
sanggarahan A
sanggarahan B
sanggarahan C
Ditempat itu datu, kai, nini dan julak asli orang kec. Pengaron dahulu sekolah SR/SD.
Selain tempat sekolah, disitu juga terdapat sedikit museum, tempat peninggalan Belanda jaman dahulu. Contohnya baju perang (tahan timpas liwar kandalnya ujar yang bekisah), helm perang, dll.
Baju perangnya seperti baju daster besar, karena bekas orang asing yang bertubuh besar dan tinggi.