Pemuda Katolik
Pemuda Katolik merupakan Organisasi Kemasyarakatan berskala Nasional yang mencakup orang-orang berusia muda dan beragama Katolik (17-45 tahun). Organisasi ini dideklarasikan pada tanggal 15 November 1945, dan kemudian diumumkan secara resmi dalam Kongres Partai Politik Katolik Indonesia di Surakarta pada 8 Desember 1945.[1] Embrio organisasi ini dapat ditemukan sejak berdirinya Katholieke Jongelingen Bond (KJB) yang didirikan di Batavia pada Nopember 1914. Pendirian KJB diprakarsai oleh Katholieke Sociale Bond (KSB), khususnya Pastor J. van Rijckevorsel. KJB adalah organisasi untuk para remaja yang telah menamatkan sekolah lanjutan pertamanya hingga usia 20 tahun.[2] Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda salah satunya digelar di gedung Katholieke Jongelingen Bond. Gedung ini berada di kompleks Gereja Katedral, Jakarta.[3] Moeda KatholiekAnggota KJB didominasi oleh para pemuda Katolik berkebangsaan Belanda, oleh karena itu setahun setelah Sumpah Pemuda, organisasi kaum muda Katolik kedua didirikan pada 1 Agustus 1929 di Yogyakarta dengan nama Moeda Katholiek dan untuk yang wanita diberi nama Moeda Wanita Katholiek. Sebagai Penasihat Rohani juga pastor yang sama yaitu Pastor J. van Rijckevorsel.[4] Seperti halnya juga dialami oleh organisasi-organisasi lainnya, selama pendudukan Jepang (1942-1945), Moeda Katholiek dan Moeda Wanita Katholiek berhenti melakukan kegiatan karena dilarang pemerintah jajahan Jepang. Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia (AMKRI)Tidak lama sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada tahun itu juga didirikan organisasi kaum muda Katolik yang dinamakan Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia (AMKRI). Diumumkan dalam Kongres Partai Politik Katolik Indonesia (PPKI) di Surakarta 8 Desember 1945. Sebagai Ketua AMKRI pertama adalah Aloysius Sartono Kartodirjo yang saat itu masih berusia 34 tahun. Muda Katolik Indonesia (MKI)Pada tanggal 9-12 Desember 1949 diselenggarakan Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia (KUKSI) yang pertama. Keputusan utama kongres tersebut adalah bahwa untuk semua golongan umat Katolik, hanya ada satu wadah organisasi, yaitu satu partai Katolik (Partai Katolik), satu organisasi wanita Katolik (Wanita Katolik Republik Indonesia atau WKRI), satu organisasi pemuda Katolik (Muda Katolik Indonesia atau MKI menggantikan AMKRI), satu organisasi mahasiswa Katolik (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia atau PMKRI).[5] Pemuda KatolikPada kongresnya bulan Juli 1960 di Solo, atas usulan Munadjat Danusaputro nama Muda Katolik Indonesia (MKI) diubah menjadi Pemuda Katolik. Nama ini masih digunakan hingga saat ini.[6] References
|