Pemindahan agama paksa gadis minoritas di Pakistan
Di Pakistan, para gadis di bawah umur yang berasal dari komunitas minoritas Hindu, Kristen dan Sikh diculik, dipaksa menjadi mualaf, dipaksa menikah dan diperkosa.[1] Dugaan pemindahan agama paksa terhadap para gadis yang berasla dari komunitas Kalash juga dikabarkan di media.[2] Kebanyakan target adalah para gadis Hindu dan Kristen dari kasta-kasta rendah dan keluarga-keluarga miskin.[3] Kasus pemindahan agama paksa semacam itu dikabarkan meningkat di distrik-distrik Sindh selatan Tharparkar, Umerkot dan Mirpur Khas[4] dan di Punjab Selatan, terutama Distrik Rahim Yar Khan dan wilayah sekitar.[5] Beberapa korban berusia sekitar 12 tahun.[6] Forbes melaporkan bahwa organisasi-organisasi HAM memperkirakan bahwa setiap tahun 1.000 gadis dipaksa menjadi mualaf. Pekiraan tersebut dapat lebih tinggi dari 1.000 karena banyak kasus yang masih belum dilaporkan.[7] Laporan media AS tahun 2020 juga melaporkan perkiraan jumlah gadis yang dipaksa mualad berjumlah sekitar 1.000 per tahun. Namun, pemerintah Pakistan menyangkalnya dan menyebut laporan tersebut sebagai "omong kosong dan tak berdasar".[8] Situs berita Katolik Aleteia melaporkan bahwa pada 2020, jumlah kasus perpindahan agama paksa berkembang menjadi lebih dari 2000.[9] Referensi
|