Pemberontakan di India 1857 dimulai sebagai pemberontakanpara sepoy (tentara pribumi) yang direkrut oleh Perusahaan Hindia Timur Britania atau East India Company pada 10 Mei1857 di kota Meerut, dan segera meluas menjadi pemberontakan penduduk di dataran Gangga hulu dan India Tengah. Pemberontakan ini mengancam kekuatan EIC di India.[3] Latar belakang pemberontakan ini adalah korupsi yang meluas dalam EIC setelah hampir 100 tahun meluaskan kekuasaan di India, rasa tidak puas raja-raja wilayah atas dominasi EIC, selain itu juga ambisi Imperium Britania untuk memerintah India secara langsung. Pemicu pemberontakan adalah penggunaan lemak sapi dan babi dalam latihan para sepoy yang dianggap menodai agama Hindu maupun Islam, sehingga menimbulkan kericuhan antara para sepoy dengan para perwira mereka yang orang Eropa dan beragama Kristen. Selain itu faktor kasta juga penting. Divisi Bengal didominasi oleh kasta tinggi, seperti Rajput, sementara divisi Bombay dan Madras didominasi oleh kasta rendah. Pemberontakan ini kadang dinamakan Pemberontakan Sepoy atau Perang Kemerdekaan India Pertama.
Setelah memberontak, para sepoy mendapat dukungan dari raja-raja wilayah di India yang sebelumnya terampas kekuasaannya oleh EIC. Kemudian secara bersama-sama mengangkat Maharaja Mughal (penguasa India sebelum EIC) sebagai lambang perlawanan. EIC berhasil memadamkan pemberontakan setelah mendatangkan pasukan dari Eropa dan koloninya yang lain terutama Burma, dengan dibantu para sepoy yang masih setia dari kaum Sikh.
Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, EIC dibubarkan pada tahun 1858. Selanjutnya, kekuasaan di India dijalankan secara langsung oleh mahkota Britania.
Latar belakang
Ekspansi EIC di India
Meskipun Perusahaan Hindia Timur Britania telah hadir di India sejak tahun 1612 dan sebelumnya mendirikan area pabrik sebagai pos perdagangan, namun kemenangannya dalam Pertempuran Plassey pada tahun 1757 menandai awal ekspansinya di India. Dan semakin menjadi pada tahun 1764 dalam Pertempuran Buxar, ketika tentara Perusahaan mengalahkan Kaisar Mughal Shah Alam II. Setelah kekalahan itu, kaisar memberikan hak kepada Perusahaan atas "pengumpulan Pendapatan" di provinsi Bengal (sekarang Benggala, Bihar dan Odisha ), yang dikenal sebagai "Diwani" kepada Perusahaan. Perusahaan segera memperluas wilayahnya di sekitar pangkalannya di Bombay dan Madras; kemudian kemenangan dalri Perang Anglo-Mysore (1766-1799) dan Perang Inggris-Maratha (1772-1818) menyebabkan Perusahaan menguasai lebih banyak lagi di wilayah India.
Pada tahun 1806, Pemberontakan Vellore dipicu oleh peraturan seragam baru yang menciptakan kebencian di antara sepoy Hindu dan Muslim.
Selama pergantian abad-19, Gubernur Jenderal Wellesley memula percepatan perluasan wilayah Perusahaan. Baik melalui aliansi anak perusahaan antara Perusahaan dan penguasa lokal atau dengan aneksasi militer langsung. Aliansi anak perusahaan menciptakan negara pangeran maharaja Hindu dan nawab Muslim. Punjab, Provinsi Perbatasan Barat Laut, dan Kashmir dianeksasi setelah Perang Inggris-Sikh Kedua pada tahun 1849; namun, Kashmir segera dijual di bawah Perjanjian Amritsar tahun 1846 kepada Dinasti Dogra dari Jammu dan dengan demikian menjadi negara pangeran. Sengketa perbatasan antara Nepal dan India Britania, yang semakin tajam setelah tahun 1801, telah menyebabkan Perang Inggris-Nepal pada tahun 1814–16 dan membawa Gurkha yang kalah di bawah pengaruh Inggris. Pada tahun 1854, Berar dianeksasi dan negara bagian Awadh ditambahkan dua tahun kemudian. Hingga menjelang Pemberontakan 1857, Perusahaan Hindia Timur Britania praktis telah menguasai sebagian besar India.
Penyebab pemberontakan
Pemberontakan India tahun 1857 terjadi sebagai akibat dari akumulasi peristiwa dan faktor-faktor dari waktu ke waktu.
Sepoy adalah tentara India yang direkrut menjadi tentara Kompeni. Tepat sebelum pemberontakan, ada lebih dari 300.000 tentara sepoy sementara ada sekitar 50.000 orang Inggris. Pasukan Perusahaan India Timur dibagi menjadi tiga tentara kepresidenan : Bombay, Madras, dan Bengal. Tentara Bengal merekrut kasta yang lebih tinggi, seperti Brahmana , Rajput , dan Bhumihar , sebagian besar dari wilayah Awadh dan Bihar , bahkan membatasi pendaftaran kasta yang lebih rendah pada tahun 1855. Sebaliknya, Tentara Madras dan Tentara Bombay adalah "tentara lokal dengan kasta netral" yang "tidak menyukai pria kasta tinggi". Dominasi kasta-kasta yang lebih tinggi di Tentara Benggala disalahkan sebagian atas pemberontakan awal yang menyebabkan pemberontakan.
Awal konflik
Ketegangan meningkat selama beberapa bulan ditambah dengan berbagai insiden mendahului pemberontakan. Pada tanggal 26 Februari 1857 Resimen Infanteri Pribumi Benggala ke-19 khawatir bahwa selongsong peluru baru yang mereka keluarkan dibungkus dengan kertas yang diolesi lemak sapi dan babi, yang harus dibuka melalui mulut sehingga menyinggung agama. Kolonel mereka menghadapi mereka didukung oleh artileri dan kavaleri di lapangan pawai, tetapi setelah beberapa negosiasi menarik artileri, dan membatalkan pawai keesokan paginya.
^The Gurkhas by W. Brook Northey, John Morris. ISBN 81-206-1577-8. Halaman 58
^Bayly 1990, hlm. 170 Quote: "What distinguished the events of 1857 was their scale and the fact that for a short time they posed a military threat to British dominance in the Ganges Plain."