Pemberontakan Barat Laut
Pemberontakan Barat Laut (atau Perlawanan Barat Laut, Pemberontakan Saskatchewan, atau Pemberontakan Riel Kedua) adalah sebuah pemberontakan yang dilancarkan oleh orang Métis di bawah kepemimpinan Louis Riel dan suku asli Cree dan Assiniboine di Distrik Saskatchewan pada tahun 1885. Kelompok Métis merasa bahwa Kanada telah gagal melindungi hak-hak mereka. Riel diundang untuk memimpin pergerakan ini, tetapi ia mengubah pergerakan tersebut menjadi perlawanan militer dengan corak religius yang kuat, sehingga ia tidak didukung oleh pemuka agama Katolik, orang kulit putih, sebagian besar penduduk asli dan beberapa orang Métis. Pasukannya terdiri dari beberapa ratus orang Métis dan sejumlah kecil penduduk asli lain di Batoche pada Mei 1885 dan ia berhadapan dengan 900 pasukan pemerintah.[7][8] Walaupun para pemberontak sempat memenangkan pertempuran di Duck Lake, Fish Creek dan Cut Knife, pemberontakan ini berakhir setelah kelompok Métis dikalahkan dalam Pengepungan Batoche. Sekutu-sekutu penduduk asli lainnya pun menjadi terpencar. Riel ditangkap dan diadili. Ia divonis melakukan pengkhianatan dan ia dihukum gantung meskipun banyak yang meminta agar ia diampuni. Riel menjadi martir di wilayah Kanada yang berbahasa Prancis dan ketegangan etnis pun menguat.[9][10] Sementara itu, jalur kereta api Pasifik Kanada berperan penting dalam mengangkut pasukan Kanada, sehingga kelompok Konservatif memperoleh dukungan untuk menyelesaikan jalur kereta api antarbenua pertama di Kanada. Meskipun hanya berdampak langsung terhadap beberapa ratus orang, akibat jangka panjang pemberontakan ini adalah penguasaan wilayah Prairie Provinces oleh penutur bahasa Inggris dan bukan oleh penutur bahasa Prancis. Akibat jangka panjang lain yang lebih serius adalah keterasingan yang dirasakan oleh penutur bahasa Prancis di Kanada dan menguatnya amarah terhadap penindasan yang terjadi.[11] Catatan kaki
|